Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Mencintai Sampai Mati ( II )

Cinta itu tidak bertumbuh dengan sendirinya. Seringkali kita berpikir, cinta itu akan selalu ada dan kita tidak perlu berbuat apa-apa untuk memeliharanya. Kita mesti berbuat sesuatu untuk memelihara cinta; adalah sediakan waktu dan tenaga, saling memberi dan menerima kebutuhan emosional secara melimpah dan adil, serta hiduplah kudus dan benar dengan dipenuhi kasih Allah.

Mencintai Sampai Mati (I)

Konflik demi konflik akan dapat menghentikan cinta kita pada pasangan. Apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi konflik? Berikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan konflik, berkonflik berarti menyampaikan sesuatu untuk didengarkan, selesaikan satu konflik untuk satu masalah bukan banyak masalah, akuilah kesalahan kita sekecil apapun, dan gunakan cara yang benar untuk menyampaikan sesuatu.

Membangun Di Atas Yang Ada ( II )

Bagaimana kita akan dapat membangun pernikahan atau mempertahankan kualitasnya agar tetap baik di hari tua? Mengakui kesalahan di masa lampau dan meminta maaf kepada pasangan, bertobat dari kesalahan, memelihara keintiman dengan meningkatkan kasih pada pasangan dengan perbuatan dan perhatian yang baik, serta menemukan dan menjalankan misi hidup bersama-sama.

Membangun Di Atas Yang Ada ( I )

Kadang kita ini dalam membangun keluarga atau pernikahan mendasarinya atas hal-hal yang kita harapkan tetapi itu belum ada dalam pernikahan kita. Sedangkan kita mesti realistis melihat apa yang ada dalam pernikahan, artinya melihat dengan jelas siapa pasangan kita. Dan dari situlah kita seharusnya membangun pernikahan kita.

Tantangan Penggembalaan: Tetap Mendarat

Tantangan seorang gembala adalah bagaimana untuk tetap mendarat; dalam pengertian tetap bisa mengerti pergumulan jemaat, tetap menyatu dengan jemaat, tidak terus menerus melambung sehingga akhirnya tidak lagi bersentuhan dengan kehidupan yang nyata. Masalahnya semakin dihargai semakin besar pula kemungkinan kita besar kepala dan angkuh, tidak peduli dengan perasaan orang, dan semakin melambung ke atas.

Tantangan Penggembalaan: Konflik Antar Jemaat

Pernyataan gembala sidang tentang suatu paham politik atau partai tertentu dapat memicu konflik dalam jemaat, masalah personal antar jemaat sering dikaitkan dengan masalah rohani sehingga menutupi inti persoalan, serta perbedaan doktrin dapat memicu adanya perpecahan dalam jemaat. Inilah konflik yang banyak terjadi dalam jemaat.

Tugas Orangtua Semasa Anak Berusia 5-12 Tahun

Ketika anak masuk ke sekolah berarti anak harus berinteraksi dengan orang-orang selain keluarganya. Di masa inilah anak-anak mulai belajar mengenali kehidupan sosialnya. Gunakanlah kesempatan ini untuk mendidikan anak agar hormat dan takut akan Tuhan!

Tugas Orangtua Semasa Anak Berusia 0-5 Tahun

Tugas kita sebagai orangtua seyogyanya tidak ditentukan oleh kesanggupan dan ketersediaan waktu melainkan oleh kebutuhan anak itu sendiri.Kita mesti mengenali kebutuhan anak dan berusaha memenuhinya agar anak dapat bertumbuh secara sehat. Oleh karena itu kita mesti hadir dalam kehidupan anak terutama pada usia dini. Keterikatan anak-orangtua terbentuk di usia awal. Jadi sekali kita melewatkan kesempatan ini kita akan kehilangan selamanya.

Pribadi yang Sehat adalah Kunci Relasi yang Sehat( II )

Kesiapan keharmonisan pernikahan harus dimulai sejak kita muda. Sebab kunci persiapannya adalah pribadi yang sehat dan pribadi yang sehat tidak muncul dengan sekejap. Pribadi sehat berarti: mengenal diri secara tepat, menerima masa lalu namun tidak terikat dengannya, tangguh menanggung kesusahan dan kreatif menyelesaikannya, menerima kelemahan orang dan menghargainya, memikul tanggung jawab atas keputusan yang diambil, memikirkan kepentingan orang lain sama seringnya dengan memikirkan kepentingan sendiri, bersedia belajar dan berubah serta mengalah, beriman bahwa Tuhan berkuasa dan memelihara hidup kita.

Pribadi yang Sehat adalah Kunci Relasi yang Sehat( I )

Kesiapan keharmonisan pernikahan harus dimulai sejak kita muda. Sebab kunci persiapannya adalah pribadi yang sehat dan pribadi yang sehat tidak muncul dengan sekejap. Pribadi sehat berarti: mengenal diri secara tepat, menerima masa lalu namun tidak terikat dengannya, tangguh menanggung kesusahan dan kreatif menyelesaikannya, menerima kelemahan orang dan menghargainya, memikul tanggung jawab atas keputusan yang diambil, memikirkan kepentingan orang lain sama seringnya dengan memikirkan kepentingan sendiri, bersedia belajar dan berubah serta mengalah, beriman bahwa Tuhan berkuasa dan memelihara hidup kita.

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi