Tidur yang Berkualitas

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T578A
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.,M.Phil.
Abstrak: 
Kurang tidur berakibat meningkatkan risiko gangguan mental, kondisi kesehatan kronis, kematian dini, manfaat tidur cukup jantung lebih sehat, gula darah stabil, kekebalan tubuh terjaga, berat badan stabil dan otak bekerja optimal, hentikan penggunaan HP 30 menit sebelum tidur, hindari tidur siang lebih dari 30 menit
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

dpo. Ev. Sindunata Kurniawan, M.K., M.Phil.

Latar Belakang

Dalam zaman yang kompetitif dan semakin memuja produktivitas, ada kecenderungan untuk mengurangi jam tidur dan bahkan kalau bisa meniadakan sama sekali jam tidur. Tidur dipersepsi sebagai tanda kemalasan dan tidak sesuai untuk hidup di era industri 4.0 (four point 0).

Akibat kurang tidur

Mengurangi kemampuan seseorang untuk memertahankan hal positif dalam dirinya. Sebuah penelitian menemukan bahwa cukup tidur akan membantu seseorang menjaga emosionalnya dan membuatnya mudah menikmati hal-hal baik dalam hidupnya. Sebuah studi menemukan bahwa setelah tidur malam yang tidak cukup seseorang cenderung tidak dapat bersikap positif saat dihadapkan pada situasi yang menantang secara emosional. Selain itu mereka juga kurang bisa menikmati pengalaman positif yang mereka alami keesokan harinya. Pedoman yang direkomendasikan untuk tidur malam yang nyenyak adalah setidaknya tujuh jam. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur yang tidak memadai meningkatkan risiko gangguan mental, kondisi kesehatan kronis dan kematian dini.

Manfaat tidur cukup :

  1. Jantung lebih sehat
  2. Gula darah stabil
  3. Kekebalan tubuh terjaga
  4. Berat badan stabil
  5. Otak bekerja optimal

Kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia :

• Bayi usia 0–3 bulan: 14–17 jam per hari.

• Bayi usia 4–11 bulan: 12–15 jam per hari.

• Bayi usia 1–2 tahun: 11–14 jam per hari.

• Anak prasekolah usia 3–5 tahun: 10–13 jam per hari.

• Anak usia sekolah usia 6–13 tahun: 9–11 jam per hari.

• Remaja usia 14–17 tahun: 8–10 jam per hari.

• Dewasa muda usia 18–25 tahun: 7–9 jam per hari.

• Dewasa usia 26–64 tahun: 7–9 jam per hari.

• Lansia usia di atas 65 tahun: 7–8 jam per hari.

Ketika sulit tidur

• Jangan minum kafein: tidak ada teh, kopi, atau coca-cola setelah pk 4 sore

• Jangan makan makanan besar atau pedas terlambat pada malam hari

• Jangan tidur dalam keadaan lapar

• Menghentikan penggunaan HP setidaknya 30 menit sebelum tidur untuk menghindari dampak negatif HP terhadap kualitas tidur

• Hindari alkohol karena mengganggu tidur

• Latihan fisik, seperti jalan cepat di sore hari untuk membantu membuat tubuh lelah dan membantu tidur malam.

• Tidur hanya di malam hari dan hindari tidur siang seberapa pun merasa lelah.

• Rutinitas waktu tidur yang teratur mengajari tubuh kapan waktunya pergi tidur

• Minumlah minum yang menenangkan seperti chamomile teh atau minuman susu

• Mandi atau rutinitas mencuci muka & menyikat gigi

• Saat di tempat tidur pikirkan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya: pikirkan 5 hal baik yang terjadi hari itu - besar atau kecil, seperti percakapan yang menyenangkan, melihat sinar matahari atau mendengarkan musik yang bagus di radio.

• Coba dan bangun di waktu yang sama setiap hari, bahkan jika ini melelahkan untuk dimulai.

• Ingat: tempat tidur untuk tidur. Jika tidak bisa tidur setelah 30 menit, bangun dan lakukan lagi aktivitas di tempat lain seperti membaca atau mendengarkan musik. Hindari TV karena dapat membuat tetap terjaga. Setelah 15 menit kembali ke tempat tidur dan coba tidur lagi. Jika masih tidak bisa tidur setelah 30 menit bangun lagi. Ulangi rutinitas ini sebanyak kali seperlunya dan hanya gunakan tempat tidur untuk tidur.

• Hindari obat tidur. Carilah layanan konseling. Jika memang sampai membutuhkan obat tidur, wajib dalam pendampingan dokter medis.

Mazmur 4:9, "Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah ya TUHAN yang membiarkan aku diam dengan aman".