Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.

Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.

Mendampingi Anak Di Tengah Pandemi

Di tengah situasi pandemi, hak anak untuk bermain dan berekreasi mudah terabaikan, kesempatan berada di rumah selama 24 jam bisa dimanfaatkan oleh para orangtua (ayah dan ibu) untuk berkreasi dalam banyak hal, berdiskusi juga tentang pengalaman hidup termasuk menumbuhkan dan mengembangkan iman percaya anak-anak.

Menjadikan Rumahku Istanaku

Situasi pandemi COVID-19 memaksa kita lebih banyak berada di rumah, timbul kebosanan, kejenuhan dan mungkin hidup tidak produktif, tiga langkah yang perlu kita cermati yaitu menerima sebagai fakta, beradaptasi dan tetap bertumbuh.

Generasi Tanpa Iman (II)

Anak adalah kemuliaan dan kehormatan yang Allah berikan pada orangtua yang harus diresponi dengan memuridkan secara intensional. Orangtua secara aktif membuka jalan anugerah bagi anak dan memberikan vaksinasi iman

Generasi Tanpa Iman ( I )

Iman adalah anugerah Allah, pengalaman nyata, tanggungjawab utama orangtua mendidik iman anak, penuhi tangki cinta anak

Orang Percaya dan Toleransi Antar Umat Beragama

Toleransi adalah suatu keniscayaan, kita bertoleransi terhadap pelakunya bukan ajarannya, ada titik temu dalam masalah etika dan moral, untuk membangun toleransi antar umat beragama kita perlu mengembangkan sikap dasar untuk saling terbuka, menghargai dan mau berdialog satu dengan yang lain.

Orang Percaya dan Politik ( II )

Kita tidak bisa memisahkan Injil dan Politik, bagi orang percaya dunia politik bukanlah panggung haram, malah sangat penting untuk digumuli dan ditekuni demi kemajuan bangsa dan kebaikan masyarakat luas.

Orang Percaya dan Politik ( I )

Menjadi orang percaya dan berpolitik sangat terkait erat, dalam Perjanjian Baru kita tidak dapat memisahkan Injil dan politik, ada kesatuan yang terjadi dimana Injil lahir, tumbuh, berkembang dan menyebar, disanalah ada situasi politik yang menyebar di dalamnya.

Investasi Orangtua? (II)

Anak bukan aset milik orangtua, namun milik Tuhan. Menjaga jarak yang sehat dengan anak yaitu menyadari bahwa “anakku bukan aku”, menjadi poin penting untuk menghindari perasaan kepemilikan ini. Di penghakiman terakhir setiap orangtua akan dimintai pertanggungjawaban: sudahkah mendidik anak seperti kemauan Tuhan?

Investasi Orangtua? (I)

Menghormati orangtua tidak boleh melanggar batasan Tuhan. Menghormati orangtua sebagai bagian dari perintah Tuhan bukan menjadi alasan orangtua untuk menggunakan anak sebagai sumber investasi di masa tua dan menjadi pemilik anak tersebut.

Komersialisasi Anak

Kesuksesan dan kebahagiaan anak harus diusahakan sejak kecil sehingga sedini mungkin anak didorong untuk berkompetisi dalam bidang mereka untuk mendapatkan uang dan penghargaan. Pemahaman ini berlainan dengan maksud Tuhan menciptakan anak tersebut. Anak bahagia dan sukses di masa depan hanya karena anak menghidupi panggilan khusus Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

Halaman

Berlangganan RSS - Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.