Remaja Pemuda

Usia remaja berada atau dia sedang pada tahap percobaan yaitu mulai mengambil tindakan yang mengandung resiko. Kemudian apa dan bagaimana orangtua menyikapinya?

Pertanyaan-pertanyaan untuk mencari & menolong untuk menemukan seorang pendamping atau pasangan hidup yang tepat yaitu yang diperkenan oleh Tuhan. Dengan beberapa pedoman atau tolok ukur yang dapat digunakan.

Pada masa anak akil baliq, orang tua akan harus mengalami perpisahan dengan anak-anak mereka. Dan hal ini memerlukan persiapan dengan baik supaya tidak menimbulkan gejolak dalam kehidupan keluarga.

Anak remaja cenderung menyempitkan lingkungan mereka karena ini merupakan pembentukan jati dirinya. Dan dalam hal ini orangtua harus benar-benar dapat memahami dan mengerti bagaimana orangtua harus bersikap dan berperan dengan tepat.

Dalam mencari pasangan hidup acap kali kita diperhadapkan dengan pertanyaan: “Sejauh manakah seharusnya kita mengkompromikan standar? Hal-hal apakah yang dapat kita kompromikan dan hal-hal apakah yang tidak dapat kita kompromikan? Materi ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Konflik antara orang tua dan anak tidak lagi bisa dicegah, dikarenakan orang tua terlalu mencampuri anak. Sebenarnya ada pagar yang memisahkan orang tua dan anak-anak.

Secara alamiah seorang anak membutuhkan teman. Untuk bermain bersama bila waktu masih kecil dan membutuhkan teman untuk berdialog, mencurahkan isi hati ketika sudah menginjak remaja. Sedikitnya ada tiga hal yang dapat kita pelajari peranan teman dalam tema ini. Baik sebagai pembanding, pemantul, maupun penguji.

Apakah cinta pertama riil atau mitos belaka? Jika mitos, mengapa begitu banyak orang yang mengalaminya dan berhasil mempertahankannya sampai ke pernikahan? Sebaliknya bila riil, mengapa begitu banyak yang hanya mengalaminya secara sementara? Materi ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.

Jati diri di dalam anak tidak terjadi sewaktu anak menginjak usia remaja, tetapi itu harus terjadi sewaktu anak mulai usia dini. Jadi orangtualah yang harus berperan aktif baik sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, sebagai cermin maupun sebagai pihak yang memberikan pengarahan pada anak.

Halaman