Mengajar Anak Menggunakan Uang

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T072B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Sebagai orangtua sangat perlu untuk mengajarkan anak menggunakan uang secara tepat guna dan sesuai dengan firman Tuhan.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Cinta akan uang bisa muncul dari dua situasi yang bertolak belakang, yaitu:

  1. Kita dibesarkan di rumah di mana uang terlalu berlimpah, sehingga kita bisa menikmati hidup dengan mudahnya. Oleh karena itu kita menjadi terbiasa dengan keberadaan uang di kantong kita, tanpa disadari terbentuklah hubungan cinta antara kita dan uang itu.

  2. Hidup yang sangat sulit. Di mana susah sekali membeli kenikmatan hidup karena tidak tersedianya uang.

Dua kondisi ini sama-sama berbahaya, sebab Tuhan berkata: "Ini adalah akar, akar dari segala kejahatan."

Hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengajarkan anak menggunakan uang:

  1. Konsep uang jajan, ini akan menolong anak belajar mengatur uang. Anak hanya bisa mengatur uang karena dia memegang uang, tanpa uang ditangannya tidak ada yang harus diatur. Uang saku kita bisa mulai berikan pada waktu anak-anak itu kelas 0 (nol), jadi uang saku untuk membeli sesuatu yang memang dia inginkan atau perlukan pada jam sekolah itu. Setelah mulai misalnya usia 11, 12 tahun kita bisa mulai lebihkan uang, supaya dia bisa mulai nantinya menggunakan uang untuk keperluan yang lain.

  2. Mengajarkan prinsip pemakaian uang yakni membedakan antara yang perlu dan yang tidak perlu. Membedakan antara yang menyenangkan hati dan membedakan antara yang sedang model atau yang benar-benar dia butuhkan. Tapi yang penting adalah kita mengajarkan:

    1. Mengutamakan membeli barang yang dibutuhkan.

    2. Kemudian membeli barang yang ia sukai.

    3. Barulah kalau ada uang sisa dia bisa membeli barang yang memang sedang model.

Amsal 3:9-10, "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."

Yang Tuhan katakan di sini yang pertama adalah bahwa harta itu tidak harus bersikap negatif atau salah. Jadi kita mesti mempunyai pengajaran yang berimbang, jangan akhirnya menekankan kepada anak uang itu kotor, hitam dari setan, tidak. Harta adalah sesuatu yang memang sebetulnya bisa digunakan untuk yang baik. Artinya kita bisa memuliakan Tuhan, membuat nama Tuhan menjadi dipuji oleh karena harta yang kita miliki atau kita berikan itu. Dan dikatakan juga dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Supaya kita ini mengakui bahwa semua itu berasal dari Tuhan tetap hak milik Tuhan, Tuhanlah yang harus menikmatinya bukan kita.

Tuhan berkata : "Lumbung-lumbungmu akan terisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." Artinya kalau kita bisa memberikan kepada Tuhan, Tuhan akan memberikannya kepada kita. Kalau tangan kita terlalu erat menggenggam tidak akan banyak yang Tuhan bisa taruh di tangan kita. Tapi kalau tangan kita bisa dengan elastis membuka genggaman tangan itu maka akan lebih banyak yang Tuhan letakkan pada tangan kita. Prinsip ini yang terus akan kita ajarkan kepada anak-anak sehingga mereka tidak mempunyai pandangan yang negatif tentang harta tapi mempunyai pandangan yang positif, dia bisa kembalikan kepada Tuhan dan dengan itu dia memuliakan Tuhan dan Tuhan memberkati dia.