Pranikah/Pernikahan

Bahasa Yunani menyoroti cinta secara lebih spesifik atau dengan lebih tajam. Ada ketiga jenis kata yang digunakan untuk melukiskan makna cinta, di mana ketiganya akan dikaitkan dengan perkembangan cinta di dalam keluarga.

Komitmen nikah adalah janji untuk melebur menjadi satu selamanya. Kehadiran anak merupakan wujud nyata dari peleburan dua menjadi satu ini. Jika anak adalah buah dari penyatuan jasmaniah antara suami dan istri, maka kasih adalah buah dari penyatuan rohaniah suami dan istri. Pernikahan adalah sebuah komitmen untuk mengharapkan diri yang terbaik sekaligus menerima diri yang terburuk.

Setiap pasangan suami istri harus mengkondisikan tanggung jawab masing-masing. Harus sampai pada suatu kesepakatan apa itu yang menjadi tanggung jawab istri dan suami. Kewajiban itu seharusnya dilihat secara fleksibel. Dan tuntutan-tuntutan yang tidak terpenuhi cenderung menimbulkan kemarahan.

Perbedaan-perbedaan dalam pernikahan itu tidak otomatis akan hilang. Dan perbedaan itulah yang seringkali memikat kita sewaktu sebelum menikah. Akan tetapi kebalikannya setelah menikah perbedaan adalah hal-hal yang seringkali memisahkan kita dengan pasangan kita.

Pernikahan didirikan di atas kepercayaan; tanpa kepercayaan, pernikahan bukanlah sebuah relasi yang intim dan saling mengikat. Kepercayaan juga perlu dibangun diatas 3 aspek yang dibahas dalam bagian ini.

Pernikahan bagi orang Kristen adalah suatu kesaksian kepada umum bahwa Tuhan hadir dalam hubungan mereka. Dan intinya adalah pernikahan tersebut memperkenankan hati Tuhan.

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam pernikahan, bahkan dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah denyut pernikahan. Dan setiap orang tentu akan bertanya atau ingin melakukan bagaimana sebenarnya komunikasi yang baik dan benar itu, terutama komunikasi dengan pasangan kita.

Respek mutlak dibutuhkan untuk mendirikan dan mempertahankan pernikahan. Ada beberapa hal yang kita perlu ketahui tentang respek. Pertama, respek merupakan respons terhadap sesuatu yang kita lihat atau alami. Kedua, respek bersifat alamiah; artinya kita tidak dapat membuat diri kita respek terhadap seseorang jika memang kita tidak respek terhadapnya. Ketiga, pribadi atau sangat personal.

Kejenuhan sesuatu yang dapat terjadi di dalam pernikahan dan cenderung memunculkan keraguan akan cinta dari masing-masing pasangan, namun hal ini masih dapat untuk diatasi.

Pernikahan adalah satu-satunya lembaga yang Tuhan sendiri berinisiatif untuk kebaikan manusia. Dan pernikahan itu sendiri adalah sebuah ikatan sekaligus juga pernikahan adalah sebuah perjajian.

Halaman