Pengembangan Diri
Sering kali banyak orang mencampuradukkan antara penyesalan, ketakutan, rasa bersalah. Memang kita tidak bisa hidup tanpa rasa bersalah. Penting sekali kita belajar mengenai rasa bersalah ini dan bagaimana menghadapinya, agar jangan sampai kita pada akhirnya dikuasai oleh rasa bersalah.
Sebagai manusia kita tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Kita seringkali menghukum diri atas kesalahan yang kita lakukan dan kita tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan telah mengampuni dosa kita.
Kasih adalah karakteristik Allah yang paling utama, karena itulah Alkitab penuh dengan kata kasih. Begitu dalam dan luasnya kasih sehingga tidak ada kata-kata yang cukup untuk bisa menjadi wadah mengungkapkan secara tepat apa itu makna kasih.
Ada orang yang justru karena kejatuhan berubah menjadi manusia yang lebih baik tetapi ada juga yang menjadi semakin buruk. Salah satu penyebabnya adalah karena cara menghadapi kejatuhan atau dosa yang tidak sama. Untuk itu kita perlu tahu bagaimana menghadapi semua itu dengan benar.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan umum dari seseorang dalam hal bagaimana dia memecahkan masalah hidupnya sehari-hari. Dan setiap anak mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Dan kecerdasan itu sendiri tidak hanya menyangkut hal-hal belajar di sekolah yang lebih bersifat akademis dan intelektual.
Membela diri adalah suatu sifat yang manusiawi, sering kali timbul secara otomatis meskipun kita tahu bahwa kita melakukan kesalahan. Untuk mengubah pola itu ada langkah-langkah yang perlu kita ketahui, khususnya dalam kaitan dengan pengembangan diri kita.
Kecerdasan itu sebenarnya dapat ditingkatkan, bisa melelui stimulasi dini atau rangsangan-rangsangan dini yang memungkinkan kecerdasan seseorang itu bisa meningkat.
Semua orang ingin hidup bersukacita dan bergembira tapi sering kali kita harus menjumpai situasi dalam hidup yang tidak membawa sukacita. Dan pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat hidup bersukacita?
Berpikir negatif sudah menjadi suatu kecenderungan kita di dalam menghadapi suatu masalah atau cenderung melihat yang negatif. Dan ini merupakan upaya untuk mengurangi sakitnya kekalahan atau kegagalan yang akan diterima.
Ketabahan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dengan hanya berdoa, kemudian tiba-tiba dari sorga Tuhan menurunkan sesuatu yang bernama ketabahan. Ketabahan sebenarnya hasil dari penggemblengan karakter lewat proses waktu dan tekanan hidup. Yang antara lain lewat gesekan, keputusan kita untuk tidak terikat oleh waktu dll.
Halaman
- « awal
- ‹ sebelumnya
- …
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- selanjutnya ›
- akhir »