Audio

Audio

Saling Menajamkan I

Sesungguhnya ada satu aspek dalam pernikahan yang kadang terlupakan yaitu aspek saling menajamkan. Ibarat pisau atau besi yang mesti diasah agar tetap tajam, demikian pulalah karakter kita perlu ditajamkan. Menajamkan berarti menunjukkan kelemahan pasangan dan memberikan masukan untuk memerbaikinya. Sebagaimana pisau yang tajam akan menjadi pisau yang berfungsi optimal, demikian pulalah karakter yang tajam akan menjadi karakter yang berfungsi optimal. Hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menajamkan pasangan? Secara rinci di sini dijelaskan.

Apa adanya

Seringkali kalau kita berhadapan dengan seseorang atau sekelompok orang, kita berusaha untuk mencitrakan atau menampilkan hal-hal terbaik di dalam diri kita dan berusaha menutupi hal-hal yang kurang baik dalam diri kita supaya orang memandang kita orang yang baik dan saleh, tapi di hadapan Tuhan kita tidak bisa berpura-pura seperti itu. Demikian juga dengan dosa, kita harus mengakui dosa kita dan harus datang kepada Tuhan apa adanya. Sikap apa adanya ini bisa kita pelajari dari kehidupan Yunus.

Pernikahan di Mata Tuhan

Hidup kita seyogianyalah menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Dan bila hidup kita harus menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya, sudah selayaknya pulalah pernikahan kita pun menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Pernikahan yang dapat menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Tuhan adalah ketaatan pada kehendak Tuhan dalam pemilihan pasangan hidup, ketaatan pada kehendak Tuhan dalam menjalani hidup pernikahan. Seperti apakah itu?

Kesalahan dalam Membangun Relasi II


(a)Kejujuran dan keterbukaan,
(b) Kesalehan dan Kekudusan,
(c) Kejelasan dan Kefleksibelan.
Ketiga hal itu yang harus ada ketika kita menjalin relasi. Untuk lebih jelasnya, disini dipaparkan mengenai hal tersebut.

Kesalahan dalam Membangun Relasi I


(a)Kejujuran dan keterbukaan,
(b) Kesalehan dan Kekudusan,
(c) Kejelasan dan Kefleksibelan.
Ketiga hal itu yang harus ada ketika kita menjalin relasi. Untuk lebih jelasnya, disini dipaparkan mengenai hal tersebut.

Kesalahan dalam Memilih Pasangan II

Kesalahan dalam memilih pasangan hidup memang kerap menjerumuskan kita ke dalam jurang kehancuran. Itu sebabnya kita mesti berhati-hati dalam memilih pasangan. Jangan menggampangkan tugas yang maha penting ini dan janganlah terlalu percaya diri. Kita selalu harus menyadari bahwa pengetahuan kita terbatas dan bahwa kita membutuhkan pedoman dari Tuhan sendiri. Pasangan seperti apakah yang Tuhan kehendaki dalam kita memilih pasangan yang sesuai kehendak-Nya, di sini dijelaskan 3 aspek yang memengaruhi dalam pemilihan pasangan hidup.

Kesalahan dalam Memilih Pasangan I

Kesalahan dalam memilih pasangan hidup memang kerap menjerumuskan kita ke dalam jurang kehancuran. Itu sebabnya kita mesti berhati-hati dalam memilih pasangan. Jangan menggampangkan tugas yang maha penting ini dan janganlah terlalu percaya diri. Kita selalu harus menyadari bahwa pengetahuan kita terbatas dan bahwa kita membutuhkan pedoman dari Tuhan sendiri. Pasangan seperti apakah yang Tuhan kehendaki dalam kita memilih pasangan yang sesuai kehendak-Nya, di sini dijelaskan 3 aspek yang memengaruhi dalam pemilihan pasangan hidup.

Ketika Kematian Membayang

Kita tahu bahwa kematian adalah awal dari kehidupan bersama Tuhan kita Yesus di surga, namun kita tetap akan takut tatkala membayangkan kematian. Sesiap-siapnya kita menghadapi kematian, sewaktu mendengar berita bahwa hari-hari kita hidup sudah mulai dapat dihitung, kita akan tetap merasa gelisah. Kenapa kita bisa menjadi begitu takut dan bagaimana cara menghadapi ketakutan itu, di sini akan dibahas dengan lebih rinci.

Belas Kasihan Tuhan

Sifat Tuhan yang seringkali dikenal orang adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasihan, namun Tuhan tidak memberikan belas kasihan-Nya dengan sembarangan. Bagaimanakah cara mendapatkan belas kasihan Tuhan ? Di sini kita akan belajar mendapatkan belas kasihan Tuhan dari seorang yang memunyai penyakit kusta.

Teladan Hidup II

Sebagai orang tua kita harus memberi contoh kehidupan yang baik kepada anak-anak sebab ternyata kebiasaan buruk berpotensi besar untuk ditiru dan akhirnya diadopsi oleh anak. Mengutamakan uang dan harta tidak akan bisa menjamin anak bersikap baik, justru teladan hiduplah yang bisa membentuk anak kearah yang lebih baik. Teladan hidup yang seperti apa yang bisa kita ajarkan? Di sini akan dipaparkan dengan jelas.

Halaman

Berlangganan RSS - Audio