Menang Melawan Pencobaan
Berita Telaga
Edisi No. 13 /Tahun II/ September 2005/
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Lilik S
Account : BCA.KCP Galunggung no. 011-1658225
MENANG MELAWAN PENCOBAAN
"Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita sebaliknya sama dengan kita Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Ibrani 4:15-16
Pencobaan datang melalui tiga pintu:
- Keinginan. Firman Tuhan berkata, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi" (Yakobus 1:14)
- Kelemahan pribadi. Firman Tuhan berkata, "Berjaga-jaga dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; memang roh penurut tetapi daging lemah" (Markus 14:38).
- Kelengahan. Petrus lengah, "Biarpun semua orang tergoncang imannya, aku tidak" (Markus 14:29).
Pencobaan tidak selalu mudah dilawan. Hanya orang yang pernah melawan pencobaanlah yang mengerti betapa sulitnya melawan pencobaan. Respon kita terhadap pencobaan adalah:
- Jangan menyerah. Kendati kadang kalah, jangan putus asa dan menolak untuk melawan. Kemenangan diperoleh melalui perlawanan, bukan keputus-asaan.
- Jangan mengeraskan hati dan membenarkan perbuatan kita. Akui dosa sebagai dosa.
- Jangan menjauh dari Tuhan. Kita perlu merasa malu dengan keberdosaan kita namun jangan malu untuk datang menghampiri Tuhan. Berdoa dan tenggelamkan diri dalam Firman Tuhan. Ialah sumber kekuatan kita.
Cara terbaik melawan pencobaan sebenarnya adalah mencegahnya, yakni:
- Sadarilah kelemahan kita dan menjauhlah dari pencobaan. Jangan bermain api jika tidak mau terbakar.
- Hiduplah dalam takut akan Tuhan.
MENGENAL LEBIH DEKAT
Sungguh nyata kasih dan karya Tuhan untuk pelayanan TELAGA. Satu lagi Radio di wilayah Indonesia Timur tepatnya di Waingapu - Sumba Timur boleh bergabung menjalin kerjasama dengan TELAGA mulai Mei 2005.
Para pembaca tentu ingin mengenal lebih dekat radio apa itu, bukan? Itulah Radio MAX FM. frekwensi 96,9 MHz. Radio ini berada di bawah naungan PT. RADIO SUARA WAINGAPU SEJAHTERA. TELAGA disiarkan pada setiap hari Rabu pk. 05.30 WITA dan Kamis pk. 23.15 WITA. Walaupun baru 4 bulan, tapi respon pendengar di wilayah Sumba Timur ini sangat positif, begitulah berita yang baru-baru ini kami terima dari Bp. Heinrich Dengi, selaku Direktur Radio Max FM.
DONATUR
Bp./Ibu Tan Siok Liat dari Semarang telah memberikan sumbangannya sebesar Rp. 500.000,-
Pengeluaran TELAGA bulan ini ± Rp. 4.000.000,-
Pengeluaran TELAGA bulan ini mencapai +/- Rp. 4.800.000,-
DOAKANLAH
Para pembaca yang dikasihi Tuhan, mari sisipkan di dalam doa beberapa hal di bawah ini:
- Berdoa untuk salah seorang penulis surat yang bergumul untuk dapat lepas dari kebiasaan buruknya. Kiranya Tuhan memampukannya agar dia mengalami kemenangan.
- Doakan Sdri. Lortha yang membantu dalam penulisan 7 naskah booklet Telaga, yang rencananya awal Desember sudah harus diserahkan kepada pihak Metanoia Publishing.
- Doakan untuk seorang ibu yang bekerja sebagai TKW di Singapore, di dalam menghadapi masalah yang cukup berat dengan suaminya. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan, kesabaran dan hikmat untuk mengambil langkah-langkah yang bijak.
- Ceramah Pemulihan Keluarga bagi orangtua dan pembina remaja akan diadakan pada 6 Oktober 2005, dilayani oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi dan Paul A. Richardson M.Ed. dengan tema "Ada Apa Dengan Remaja ?" Acara ini diadakan oleh Malang Youth Centre.
- Bersyukur karena mulai bulan September 2005, TELAGA telah membuka "perwakilan" di Jawa Tengah. Bagi Bp/Ibu/Sdr. yang berdomisili di Solo dan sekitarnya, bisa membeli kaset/CD dan booklet TELAGA melalui Ibu ISTIWARDHANI, Jl. Melati II AA-78, Baturan Indah, Solo.
- Log in dulu untuk mengirim komentar
- 3815 kali dibaca