Audio

Audio

Adakah Sifat Dasar ?

Ada orang yang beranggapan bahwa mustahil bagi kita mengubah sifat dasar. Pendapat ini bersumber dari keyakinan dan pengamatan bahwa sekali sifat dasar terbentuk maka tidak mungkin bagi kita mengubahnya. Namun ada pula yang meragukan keberadaan sifat dasar. Bagi sebagian orang, karakter atau sifat dasar hanyalah bentukan dari luar. Dari kedua anggapan tersebut, seringkali kita juga berpikir benarkah sifat dasar itu ada? Dan jawabannya adalah ADA. Dengan adanya sifat dasar, apa yang harus kita lakukan?

Bukan Barang Rongsokan

Ada ungkapan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Tuhan tidak menciptakan barang rongsokan.” Artinya adalah bahwa Tuhan menciptakan segalanya baik, termasuk kita, manusia. Namun tidak bisa disangkal, kadang kita merasa bahwa kita tidak lebih daripada barang rongsokan. Kita menganggap diri rongsokan karena kita beranggapan bahwa kita tidak berhasil menjadi seperti yang kita dambakan, kita mengalami kegagalan berulang kali, kita memunyai banyak keterbatasan—fisik, mental, ekonomi dan sebagainya. Apa yang harus kita lakukan jika kita beranggapan bahwa diri kita seperti barang rongsokan?

Menatap Diri dan Menata Diri

Banyak orang mendambakan perubahan namun tidak semua menyadari langkah menuju kepada perubahan, untuk mencapai ke situ perlu dua hal yaitu menatap diri dan menata diri. Menatap diri berarti melihat diri dengan tepat—apa adanya—dan sejahtera—bersedia menerima diri apa adanya. Menata diri berarti tahu apa yang mesti dilakukan agar perubahan terjadi. Agar kita bisa menatap diri dan menata diri, hal-hal apa saja yang kita perlukan?

Sayang dan Berharga II

Pada umumnya kita mengawali pernikahan dalam kasih mesra namun pada akhirnya sebagian dari kita tidak lagi dapat menikmati kemesraan di hari tua. Sebaliknya kita justru mencicipi kehambaran. Karena di awal relasi kita mencintai oleh karena kita mendapati pasangan sebagai orang yang menawan. Namun secara perlahan, rasa sayang karena menawan harus bertumbuh berubah menjadi rasa sayang karena ia berharga. Jika tidak, maka perjalanan cinta dalam pernikahan akan menemui masalah. Inilah pertumbuhan cinta yang sehat. Pertanyaannya adalah: Bagaimanakah membuat “Cinta dan Menawan” bertumbuh menjadi “Sayang dan Berharga” ?

Sayang dan Berharga I

Pada umumnya kita mengawali pernikahan dalam kasih mesra namun pada akhirnya sebagian dari kita tidak lagi dapat menikmati kemesraan di hari tua. Sebaliknya kita justru mencicipi kehambaran. Karena di awal relasi kita mencintai oleh karena kita mendapati pasangan sebagai orang yang menawan. Namun secara perlahan, rasa sayang karena menawan harus bertumbuh berubah menjadi rasa sayang karena ia berharga. Jika tidak, maka perjalanan cinta dalam pernikahan akan menemui masalah. Inilah pertumbuhan cinta yang sehat. Pertanyaannya adalah: Bagaimanakah membuat “Cinta dan Menawan” bertumbuh menjadi “Sayang dan Berharga” ?

Pergolakan Rohani Remaja II

Masa remaja adalah masa pergolakan. Salah satu pergolakan yang kerap dialami remaja adalah pergolakan rohani di mana remaja mulai menolak nilai-nilai yang tadinya dianut. Berikut akan dipaparkan penyebab pergolakan ini dan tanggapan yang sebaiknya diberikan orangtua

Pergolakan Rohani Remaja I

Masa remaja adalah masa pergolakan. Salah satu pergolakan yang kerap dialami remaja adalah pergolakan rohani di mana remaja mulai menolak nilai-nilai yang tadinya dianut. Berikut akan dipaparkan penyebab pergolakan ini dan tanggapan yang sebaiknya diberikan orangtua

Pelayanan yang Efektif

Sejarah memperlihatkan ada pelayanan yang tadinya jaya dan berkembang namun akhirnya runtuh. Namun sejarah juga memperlihatkan ada pelayanan yang terus bertahan sampai ratusan tahun. Apakah yang terjadi sehingga ada pelayanan yang bertahan dan ada yang tidak bertahan? Apakah yang menjadi ciri pelayanan yang efektif?

Pekerjaan dan Pelayanan

Ada orang yang membedakan pekerjaan dan pelayanan, seakan-akan pelayanan adalah sesuatu yang mulia sedangkan pekerjaan tidak. Orang-orang ini berpendapat bahwa pelayanan adalah melakukan sesuatu untuk Tuhan sedangkan pekerjaan adalah melakukan sesuatu untuk diri sendiri. Apakah memang benar bahwa Alkitab membedakan keduanya?

Hidup Bergoncang II

Apakah yang dicari kebanyakan manusia? Mungkin sebagian orang akan berkata, “harta.” Namun sesungguhnya sebagian besar orang akan berkata, “damai sejahtera” sebagai hal terutama yang mereka cari. Pada umumnya kita mengaitkan damai sejahtera sebagai suatu kondisi di mana tidak ada masalah yang menimbulkan derita. Sayangnya hidup tidak pernah bebas dari masalah yang menimbulkan derita. Jika demikian bagaimanakah caranya agar kita dapat hidup damai sejahtera melewati lembah musibah yang menimpa?

Halaman

Berlangganan RSS - Audio