Wanita, Karier, dan Keluarga
Berita Telaga Edisi No. 67 /Tahun VI/ Maret 2010
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Berbeda dengan pria, acap kali peran istri dan karier tidak berjalan harmonis. Ada orang yang berkeyakinan bahwa sepatutnyalah istri diam di rumah dan mengurus keluarga. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pertimbangkan.
1. Tetapkanlah prioritas tujuan hidup. Baik pria maupun wanita harus memiliki sistem prioritas yang jelas dan alkitabiah. Tuhan lebih mementingkan manusia dan pertumbuhannya dibandingkan pencapaian atau perbuatannya. Jika inilah sistem nilai Tuhan, seyogianyalah kita mengikutinya dan ini berarti, dalam pengambilan keputusan, manusia atau keluarga akan kita dahulukan di atas pekerjaan atau karier. Dan ini berlaku baik bagi pria maupun wanita, tanpa kecuali. Secara praktisnya, setiap keputusan yang mengharuskan kita memilih antara karier dan keluarga, pilihannya adalah keluarga. Sudah tentu kewajiban memenuhi kebutuhan dasar keluarga merupakan tuntutan yang harus kita upayakan namun di atas kebutuhan dasar, keluargalah yang mesti kita utamakan. Jika Tuhan mementingkan faktor manusia, kita pun harus memen-tingkannya pula.
2. Tuhan tidak menetapkan satu model pernikahan. Mungkin ada di antara kita yang langsung berkomentar bahwa sudah seharusnyalah perempuan tidak berkarier sebab Tuhan menghendaki wanita menjadi ibu rumah tangga dan suami menjadi pencari nafkah. Kendati keyakinan ini terdengar rohani namun kenyataannya adalah, keyakinan ini tidaklah alkitabiah, dalam pengertian Alkitab sendiri tidak pernah menawarkan rumus ini. Sesungguhnya Alkitab sendiri menye-diakan pelbagai contoh peran wanita. Amsal 31 yang sering kali diidentikkan dengan amsal wanita bijak, justru memperlihatkan peran wanita sebagai pekerja, bukan hanya sebagai ibu rumah tangga. Contoh lain dari wanita yang bekerja sebagai pengusaha adalah Lidia, seorang "penjual kain ungu dari kota Tiatira" (Kisah 16:14); Priskila, istri Akwila, yang kadang keduanya pergi bersama Paulus mengabarkan Injil (Kisah 18:19). Dari semua contoh ini terlihat jelas bahwa para wanita ini adalah orang-orang yang terlibat aktif dalam pelayanan atau bekerja di luar rumah.
3. Perhatikan dan terimalah kodrat masing-masing. Janganlah kita menggantungkan penghargaan diri pada penilaian orang; terimalah kodrat masing-masing dan berkembanglah sesuai dengan kodrat itu. Ada satu pepatah berbahasa Inggris yang layak kita simak, "Be yourself, but be the best of you!" (Jadilah dirimu sendiri, namun jadilah dirimu yang terbaik). Kita tidak akan dapat memberi yang terbaik apabila kita sendiri tidak menjadi diri yang terbaik.
4. Gantilah apa yang telah kita ambil dari keluarga. Tidak bisa tidak, waktu dan keberadaan kita di dalam rumah akan terbatasi berhubung meningkat-nya tuntutan untuk berada di luar rumah. Ini berarti, kita mengambil sesuatu dari dalam rumah untuk kepentingan di luar rumah. Jika ini yang harus kita lakukan, rencanakan dan persiapkan segalanya dengan sebaik mungkin.
Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi
Catatan: Audio dan transkrip bisa di dapat melalui situs kami dengan kode T183B.
Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari NN via Ibu Idajanti R. sebesar Rp 3.000.000,- dan dari Bp. Andreas di Jakarta via Bp. Paul Gunadi sebesar Rp 5.000.000,-.
Bersyukur karena selama 1,5 bulan tim rekaman bisa menyelesaikan 24 judul baru, doakan untuk proses pencatatan transkrip agar sebelum akhir April 2010 telah bisa selesai.
Bersyukur untuk laporan royalty tahun 2009 yang telah diterima dari Metanoia. Doakan untuk pemasaran buku-buku terbitan Metanoia dan Literatur SAAT.
Doakan agar Tuhan membuka jalan untuk bisa bekerjasama dengan radio-radio lain di 14 Provinsi lainnya.
Doakan agar CD SABDA versi 4.0 yang sedang digarap oleh staf YLSA di Solo bisa segera selesai, sehingga para peminat bisa mendapatkan berkat dari CD SABDA tersebut.
Bersyukur ada tambahan 1 artikel yang telah diselesaikan oleh Bp. Heman Elia, berjudul "Menolong Anak Menghadapi Stres". Doakan masih ada 5 artikel yang belum selesai dan 2 artikel yang akan dikerjakan oleh Bp. Paul Gunadi.
Bersyukur dari 451 kaset Telaga yang ada di Pastorium, Toko Buku VISI Surabaya dan sekretariat Telaga, ada seorang peminat yang telah mengambil 70 kaset dengan sistim persembahan.
Doakan untuk keamanan di sekitar peringatan Jum'at Agung dan Paskah 2010.
Tanya?
Saya seorang ibu rumah tangga dan PNS. Suami saya Guru SD, saya menikah di gereja dan saya sekarang dikaruniai 3 orang anak.
Saya memiliki masalah dengan ibu saya, ayah saya telah meninggal. Jadi ibu saya tinggal sendirian di rumah.
Saya dan suami telah membeli rumah dan menempati rumah tersebut. Tapi karena ayah saya meninggal maka saya kembali ke rumah ibu, karena saya kasihan melihat ibu saya yang tinggal sendirian. Tidak lama setelah kematian ayah, ibu saya opname di rumah sakit karena paru-parunya bocor.
Saya memiliki adik-adik yang semua masih sekolah, sehingga semua beban ekonomi sayalah yang harus menanggungnya. Tapi ibu saya itu tidak mau tahu tentang pengorbanan saya dan suami saya. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan ibu dan adik-adik saya, saya sampai menjual rumah namun tetap ibu saya tidak menghargai pengorbanan saya dan suami.
Pernah saya mendapat tiket ke Bali dan ibu ingin sekali pergi ke sana sehingga saya memberikan tiket tersebut kepada ibu. Tapi ibu mengatakan ke orang lain atau tetangga kalau sayalah yang memaksa ibu ke pulau Bali, wah sakit hati ini Pak. Padahal selain tiket, saya pun juga memberi uang saku.
Ibu saya itu maunya terus menerus menang sendiri, tidak pernah mau dikalahkan oleh siapa pun.
Yang ingin saya tanyakan:
Bagaimana sikap saya sebagai anak menghadapi ibu yang ingin menang sendiri?
Anak saya berumur 8 tahun kelas 2 SD. Dia sangat nakal dan pernah ketahuan ayahnya melihat film porno, namun TV segera dimatikan ketika ayahnya pulang. Setelah kejadian itu VCD di rumah kami, kami jual. Bagaimana sikap kami sebagai orang tua untuk mendidik putera kami?
Puteri pertama kami sudah SMU namun tidak mau melanjutkan kuliah dan bersikeras ingin kursus jahit dan salon. Bagaimana mendorong putri kami untuk mau kuliah?
Saya memiliki seorang atasan, dia bukan orang Kristen dan sering bertanya tentang Paskah dan sebagainya kepada saya sampai-sampai saya kesulitan menjawab, pernah saya membawa makanan ke kantor namun atasan saya tidak mau memakannya. Bagaimana sikap saya menghadapi atasan yang seperti ini?
Jawab!!!
Yang pertama adalah relasi dengan ibu Anda. Sikap dan perlakukan Ibu yang tidak tahu berterima kasih kepada Anda dan tidak menghargai pengorbanan Anda mungkin disebabkan oleh kondisi fisik beliau yang sakit (paru-paru bocor). Atau ada masalah yang beliau simpan dalam dirinya sehingga membuat jiwa beliau tertekan sehingga selalu mempersalahkan Anda. Coba Anda perhatikan apakah Ibu bersikap begitu hanya terhadap Anda atau terhadap semua orang? Kalau memang sikapnya begitu terhadap siapa saja, mungkin ada tekanan atau masalah kejiwaan yang dialami olehnya. Ini berarti ibu Anda perlu ditolong, Anda perlu mendoakan agar Tuhan menolong dan menyadarkan ibu Anda serta minta Tuhan agar memberikan kesabaran kepada Anda untuk mengerti dalam menghadapi ibu.
Yang kedua ialah putra Anda yang berusia 8 tahun, kelas 2 SD yang Anda katakan sangat nakal dan pernah menonton film porno di rumah. Coba Anda pikirkan dan perhatikan apakah putra Anda baru belakangan ini nakal atau memang sejak kecil sudah susah diatur? Kalau memang akhir-akhir ini dia bertambah nakal, mungkin Anda dan suami perlu kerjasama saling introspeksi diri. Karena Anda suami-istri bekerja, mungkin ia kurang perhatian sehingga dengan berbuat kenakalan dia merasa lebih diperhatikan. Perlu juga Anda amati dengan siapa saja dia berteman, karena seperti yang firman Tuhan katakan pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Siapa tahu dia dipengaruhi oleh teman-temannya sehingga berbuat banyak kenakalan?
Anak-anak (khususnya putra Anda) perlu didampingi dan diarahkan dalam memilih acara yang tepat dan berguna.
Yang ketiga, putri sulung yang punya cita-cita tidak mau melanjutkan kuliah, tetapi mau kursus jahit atau salon. Menurut kami, pilihan putri Anda ini tidaklah salah dan patut dihargai. Anda boleh menyampaikan harapan dan keinginan Anda, tapi janganlah memaksakan kehendak Anda kepada putri Anda. Karena lebih baik dia memilih apa yang menjadi minat dan bakatnya daripada dia dipaksakan kuliah dan kemudian belajar dengan ogah-ogahan, bahkan mungkin akan menjadi gagal. Belum tentu orang yang kuliah akan lebih berhasil dibanding dengan seseorang yang mempelajari dan memunyai keterampilan. Karena saat ini pada kenyataannya, banyak sarjana lulusan perguruan tinggi yang menganggur dan sulit mendapatkan pekerjaan. Kami anjurkan Anda mendoakan masa depan putri Anda ini. Baik juga jika Anda berdoa bersamanya, minta Tuhan memimpin dia dalam merintis masa depannya.
Yang terakhir adalah atasan Anda yang beragama bukan Kristen dan fanatik, serta bertanya macam-macam tentang Tuhan Yesus. Sikap Anda sebaiknya tetap berhati-hati dan terus berusaha menjadi saksi Tuhan. Berdoalah, minta hikmat dari Tuhan, sehingga waktu dia bertanya Anda bisa menjawab dengan bijaksana. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose 4:5-6 menasihatkan: "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang". Untuk memperlengkapi diri Anda perlu rajin membaca Alkitab setiap hari, mengikuti Pemahaman Alkitab dan ceramah-ceramah pembinaan yang diadakan di gereja. Kalau memang ada pertanyaan beliau yang belum dan tidak bisa Anda jawab secara langsung, Anda bisa menanyakan kepada orang yang lebih mengerti, misalnya pendeta, penginjil, atau mahasiswa teologi. Tugas Anda adalah menjadi saksi dan menaburkan firman Tuhan, siapa tahu suatu hari nanti atasan Anda menjadi percaya. Kalau tidak percaya, yang penting Anda telah menjalankan tugas memberitakan Kabar Keselamatan melalui perkataan dan perbuatan.
Yang paling penting adalah Anda harus menyerahkan setiap persoalan hidup ini dalam doa kepada Tuhan Yesus. Yakinlah Ia senantiasa memberikan jalan keluar tepat pada waktu-Nya. Janganlah menjauhkan diri dari ibadah dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman karena melalui semua ini iman Anda lebih dikuatkan. Selain itu mungkin Anda juga bisa mendapatkan nasihat dan pengalaman dari mereka yang sudah pernah mengalami masalah yang hampir sama.
Kami dari pihak TELAGA juga akan mendoakan Anda.Nama: Lily Tjandra Johan Gereja: Kalam Kudus Bandung Komentar: Terimakasih atas adanya website telaga ini beserta downloadable audionya. Sangat memberkati! Kiranya pelayanan Telaga ini bisa semakin menjangkau ladang pelayanan yang lebih luas lagi dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang.
"Selamat Paskah"
- 7177 kali dibaca