Proses Berpacaran
Berita Telaga Edisi No. 90 /Tahun VIII/ Februari 2012
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
PROSES BERPACARAN
Firman Tuhan di Amsal 18:22 mengatakan,"Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan."
Ada dua hal yang dapat kita simpulkan dari ayat ini:
- Pernikahan bukanlah untuk semua orang, sebab tidak ada perintah agar kita menikah.
- Namun barang siapa ingin menikah, akan ada berkat yang tersedia.
Berpacaran adalah bagian penting dalam persiapan pernikahan. Tanpa persiapan yang matang, pernikahan berisiko gagal. Itu sebabnya kita harus memahami lebih dalam lagi tentang berpacaran. Pertama kita ingin melihat anatomi atau proses terjadinya berpacaran.
ANATOMI BERPACARAN
- Mulailah dengan membangun LINGKUP PERTEMANAN yang luas dan mendalam. Dengan kata lain, carilah teman dulu, baru teman hidup. Firman Tuhan di Amsal 18:24 mengingatkan, "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."
- Dari kolam pertemanan ini, jalinlah relasi dengan BEBERAPA TEMAN secara lebih akrab. Biasanya pengelompokan seperti ini terjadi secara alamiah berdasarkan kesamaan sifat dan minat.
- Di dalam persahabatan kecil ini, AMATILAH teman lawan jenis secara lebih saksama.
APAKAH YANG PERLU DIAMATI?
- KEROHANIAN: Apakah ia seiman dan mementingkan Kristus di dalam hidupnya? Hati-hati dengan PENAMPILAN ROHANI!
- KARAKTER: Apakah ia berkarakter "sungguh baik"? Hati-hati dengan KARAKTER KOMPLEKS !
- KARIER: Apakah ia memunyai tujuan hidup yang serasi dengan tujuan hidup kita? Hati-hati dengan SIKAP ASAL IKUT!
JIKA JAWABAN TERHADAP KETIGANYA ADALAH, "YA"
- Bangunlah relasi yang lebih khusus dengannya.
- Sebaiknya terbuka menyatakan niat untuk menjalin hubungan khusus dengannya dengan cara mengajaknya mendoakan hal ini selama suatu kurun, misalnya sebulan.
- Setelah sebulan dan merasakan damai sejahtera, silakan memulai relasi berpacaran.
APAKAH YANG MESTI DIPERHATIKAN PADA MASA BERPACARAN?
- JAGA batas fisik: Keintiman fisik akan merusak proses pengintiman emosional yang seyogianya berkembang secara alamiah.
- JAGA batas waktu: Seimbangkan waktu bersamanya dengan waktu bersama keluarga, teman lain, dan tugas lainnya.
- PERHATIKAN relasinya dengan keluarganya sendiri: Apakah ada kepedulian ? Apakah mengandung masalah ? Apakah ada pemberontakan ? Ingat: Jiwa pemberontak menyulitkan seseorang untuk tunduk kepada sesama !
- TERBUKALAH dan jangan ragu mengungkapkan pemikiran pribadi. Makin terbuka, makin terlihat perbedaan dan makin tersedia kesempatan untuk menyelaraskannya. Barangsiapa terlalu takut terbuka karena takut kehilangan pasangan, itu pertanda ia kurang dewasa.
- PERHATIKAN reaksinya tatkala marah atau berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Jangan remehkan ledakan emosi, apalagi kekerasan fisik !
- PERHATIKAN reaksinya tatkala kecewa ! Apakah ia dapat menghadapi realitas apa adanya ataukah ia menyalahkan orang lain ? Dan, berapa cepatnya ia sembuh dari kekecewaan ?
- PERHATIKAN bagaimana ia memer-lakukan sesama yang tidak penting atau lebih rendah darinya. Ingat : Sikap tidak menghargai sesama yang tidak setara atau berguna baginya menandakan nilai hidup yang berorientasi pada fungsi. Berarti, bila kita tidak memberinya manfaat, ia pun tidak menghargai kita.
- PERHATIKAN bagaimana ia memandang dan memerlakukan keluarga kita. Ingat: Kita adalah bagian keluarga asal kita, jadi, bila ia tidak dapat menerima keluarga kita, ini akan menjadi duri dalam pernikahan. Bila ia tidak dapat menerima keluarga asal kita, itu pun berarti ia belum sepenuhnya menerima diri kita.
- PERHATIKAN sikapnya terhadap teman-teman kita. Pilihan kita akan teman sedikit banyak mencerminkan siapa kita. Jadi, bila ia tidak dapat menerima jenis teman yang kita miliki, besar kemungkinan ia pun sukar menerima diri kita.
- PERHATIKAN penampilan fisiknya. Apakah kita tertarik kepadanya secara fisik pula ? Apakah kita bangga terhadapnya ? Maukah kita mengajaknya ke setiap lingkup dan lapisan pergaulan kita ?
KONFIRMASI DALAM BERPACARAN
- Berdoalah terus dan berdoalah bersama. Mintalah konfirmasi dari Tuhan dan salah satu konfirmasi Tuhan adalah, KEBERHASILAN KITA MENYELARAS-KAN PERBEDAAN. Modal keselarasan tidak sama dengan keberhasilan menyelaraskan diri. Terpenting bukan berapa banyak kesamaan, tetapi berapa banyak perbedaan yang berhasil diselaraskan !
- Konfirmasi berikut adalah, penilaian positif terhadap relasi kita DARI KELUARGA DAN TEMAN DEKAT. Mereka mengenal kita dan melihat kita dari sudut berbeda. Jadi, dengarkanlah tanggapan mereka atas relasi kita.
- Konfirmasi terakhir adalah PERTUMBUH-AN RELASI itu sendiri. Pernikahan didirikan di atas tiga dasar: percaya, respek, dan cinta. Ketiganya mesti mengalami pertumbuhan, bukan kemerosotan.
PERNIKAHAN JUGA DIBANGUN DI ATAS TIANG:
- DOA DAN FIRMAN TUHAN: Apakah ia mementingkan doa dan membaca Firman?
- IBADAH DAN PERSEKUTUAN: Apakah ia mementingkan ibadah dan persekutuan?
- PELAYANAN DAN PERSEMBAHAN: Apakah ia terlibat dalam pelayanan dan seberapa besar iman dan kemurahan hatinya dalam memberi persembahan kepada Tuhan ?
NASIHAT AKHIR "Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi." (Amsal 12:11) Lakukanlah tugas berpacaran sebaik-baiknya ! Ini adalah investasi terpenting dalam hidup kita !
Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T 323.
Mengenal Lebih Dekat
Puji Tuhan, pada bulan Februari ini Tuhan mengizinkan Telaga untuk bekerjasama dengan 3 radio baru. Khusus kali ini akan diuraikan satu di antaranya. Radio DIAN KASIH JAYA FM di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mengudara pada frekuensi 103.4 MHz. Jangkauan siar dari radio ini adalah Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Kota Curup, Kabupaten Bengkulu Selatan. Program TELAGA bisa didengarkan pada hari Sabtu pk. 08.00 WIB. Bagi Anda atau kerabat Anda yang tinggal di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya silakan menyimak program Telaga.
Doakanlah
- Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu Helen Musli di Surabaya sebesar Rp 5.000.000,-, dari Bp. Cahyadi Kwee di Sentani – Papua sebesar Rp 200.000,- dan dari Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp 200.000,-.
- Bersyukur tim rekaman dalam bulan Pebruari ini telah berhasil merekam 14 judul baru, doakan untuk rekaman yang akan diadakan sampai dengan pertengahan bulan Maret 2012.
- Bersyukur dalam bulan ini ada 3 radio yang ingin bekerjasama menyiarkan program Telaga, yaitu Radio Dian Kasih Jaya FM di Lubuklinggau – Sumatera Selatan, Radio Gema Aletheia (GALA) FM di Genteng – Banyuwangi dan Radio MDC FM di Magelang. Dengan demikian seluruhnya ada 61 radio yang menyiarkan Telaga.
- Bersyukur untuk penjualan booklet dan beberapa CD + kaset Telaga pada saat GKA Immanuel di Malang tanggal 28 Pebruari 2012 mengadakan ceramah dengan tema "Konflik dan Pertumbuhan" yang dipimpin oleh Bp. Paul Gunadi.
- Doakan untuk tim SABDA di Solo dalam proses menyusun dan menyempur-nakan DVD Konseling.
- Doakan untuk penjualan barang-barang Telaga di VISI Surabaya, VISI Malang, Pastorium dan beberapa outlet Metanoia.
- Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap dalam bulan ini, yaitu dari: 001 – Rp 100.000,- 004 – Rp 200.000,- untuk 2 bulan 011 – Rp 150.000,-
Telaga Menjawab
Tanya ? Saya seorang pelayan Tuhan, saya melayani lewat pelayanan pemuridan sejak masih kuliah. Saya memunyai anak-anak rohani yang saya muridkan. Dan sekarang selain saya melayani anak-anak rohani, saya juga mulai menginjili orang-orang di sekitar saya. Salah seorang yang saya injili adalah OB di tempat saya bekerja dan sekarang dia beserta istri sudah menjadi orang percaya. Kehidupan rohani saya cukup baik. Saya seorang gadis berusia 31 tahun, masalah terberat saat ini adalah masalah pasangan hidup. Saya berpikir tidak ada salahnya dengan diri saya, dan memang saya memunyai kriteria yang lebih dari orang lain pada umumnya karena saya adalah pelayan Tuhan jadi saya pun menginginkan pasangan saya kelak adalah orang yang melayani Tuhan juga. Di masa-masa ini saya menantikan janji Tuhan tentang pasangan hidup, dan perasaan saya seringkali naik turun, adakalanya saya begitu kuat dan mantap menatap masa depan dengan memegang janji-janjiNya. Tapi akhir-akhir ini saya merasa tidak bisa melihat Allah dengan baik. Saya bingung, seringkali saya memertanyakan pada Allah, apa yang salah dengan saya? Justru saya banyak menghabiskan hidup saya untuk pekerjaan-Nya. Saya juga sering membandingkan diri dengan teman-teman saya. Mereka tidak melayani Allah tapi mereka dengan mudahnya mendapatkan pasangan hidup. Dan secara fisik atau penampilan, saya pun lebih dari mereka. Saya cukup pintar secara intelektual. Jadi apa yang salah dengan saya?
Jawab !!! Di Kejadian 12 dapat kita baca, Tuhan memanggil Abram keluar dari tanah kelahirannya untuk pergi mengikut-Nya. Termaktub dalam panggilan itu adalah dua janji yakni (a) Tuhan akan memberinya keturunan dan membuatnya menjadi bangsa yang besar serta (b) Tuhan akan memberinya tanah atau negeri. Di Kejadian 15 dapat kita baca Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berkata "Jangan takut, Abram. Akulah perisaimu, upahmu akan sangat besar." Padahalnya, bertahun-tahun setelah Tuhan memanggil Abram, ia tetap belum memunyai keturunan dan tanah yang ditempatinya hanyalah sebagian kecil dari tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Dengan kata lain, Abram sudah mengerjakan bagiannya yakni pergi mengikut Tuhan, sedang Tuhan belum mengerjakan bagian-Nya. Bukan saja Abram belum memunyai keturunan dan memiliki negeri yang dijanjikan Tuhan, malah ia pernah mengalami bala kelaparan sehingga harus mengungsi ke Mesir (dan istrinya diambil oleh Firaun). Dari perkataan Tuhan kepadanya di Kejadian 15, "Jangan takut, Abram" dapat disimpulkan bahwa ia tengah mengalami kecemasan yang dalam Itu sebabnya Tuhan mengatakan,"jangan takut". Namun, hal indah yang dapat kita lihat disini adalah, Tuhan berinisiatif menghampiri Abram di dalam kebimbangannya. Tuhan mengerti bahwa Abram tengah membutuhkan kekuatan untuk terus bertekun dalam janji Tuhan. Nah, kita tahu bahwa setelah itu pun Abram tidak langsung dikaruniai anak. Abram harus menunggu 25 tahun sebelum melihat pemenuhan janji Tuhan. Dan, sampai ia meninggal dunia, ia tidak pernah melihat pemenuhan janji Tuhan akan negeri itu. Negeri yang Tuhan janjikan barulah menjadi milik keturunan Abraham sekitar 700 tahun kemudian yakni pada zaman Yosua.
Tolong Anda perhatikan Kejadian 15:6, "Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Abram percaya bahwa Tuhan tidak berbohong. Abram percaya bahwa Tuhan baik dan bahwa Ia akan melimpahkan kebaikan-Nya kepada Abram. Abram percaya meski ia tidak melihat apa pun. Dengan kata lain, Abram percaya kepada perkataan dan kebaikan Tuhan kendati ia tidak melihat bukti atau penggenapan janji Tuhan. Kita yang hidup beberapa ribu tahun kemudian, melihat pemenuhan janji Tuhan kepada Abram.
Tuhan pun meminta Anda untuk percaya. Bukan pada bukti atau penggenapan janji atau permintaan doa, melainkan percaya kepada-Nya bahwa Ia adalah Allah yang mengasihi Anda sebab jika tidak, Ia tidak akan memberi putra tunggal-Nya mati bagi Anda. Di atas dasar inilah kita meletakkan iman.
Manusia bisa salah mengatur hidup kita, tetapi Tuhan tidak pernah salah mengatur hidup kita. Tidak ada yang salah dalam pengaturan Tuhan; anda berada tepat di dalam kehendak-Nya dan sekarang ini kehendak dan pengaturan-Nya adalah hidup Anda sendiri.
- 4658 kali dibaca