Peran Teman dalam Kehidupan Remaja

Versi printer-friendly
Mei

Berita Telaga
Edisi No. 45 /Tahun IV/ Mei 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp./Fax.: 0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


PERAN TEMAN DALAM KEHIDUPAN REMAJA

Anak-anak secara natural atau secara alamiah memang membutuhkan teman. Pada masa kecil teman itu lebih berfungsi sebagai teman main, mereka sebetulnya jarang berdialog atau berinteraksi secara rasional. Namun begitu dia beranjak dewasa mulailah teman berganti peran atau dengan kata lain mulailah teman-teman itu mempunyai suatu misi khusus dalam pertumbuhan remaja.

Sekurang-kurangnya ada 3 peranan yang penting sekali, yang dimainkan oleh teman dalam kehidupan remaja, terutama dalam hal pembentukan jati dirinya:

  1. Teman berfungsi sebagai pembanding, artinya dengan adanya teman si anak remaja itu mulai membandingkan diri dengan sesamanya.
  2. Teman berfungsi sebagai pemantul atau reflektor, yang merefleksikan siapa diri kita. Kalau kita hidup sendiri, dinding di sekitar kita tidak bisa merefleksikan siapa kita. Tapi teman-teman bisa merefleksikan atau memberi cerminan siapa kita. Yang paling penting adalah anak remaja ini memproses semua masukan itu untuk menciptakan pendapatnya sendiri tentang siapa dirinya. Dan komentar-komentar yang ia perlukan itu hanya bisa diperoleh kalau dia bergaul dengan teman-temannya. Di sinilah teman-teman bersumbangsih besar dalam memberikan dia pantulan atau cerminan yang memang dia butuhkan. Remaja itu memang sudah memiliki suatu konsep diri tentang siapa dia dan tidak lagi mendengarkan masukan dari orang lain, sikap ini bisa positif dan juga negatif. Positif dalam arti, dia tidak mudah diombang-ambingkan, dia sudah mempunyai gambaran yang jelas. Negatif dalam arti, kalau dia menutup diri terus-menerus itu tidak baik.
  3. Teman berfungsi sebagai teman ini akan memberikan tantangan pada si remaja.

Peran teman sebagai pembanding, reflektor dan penguji juga harus didapatkan oleh si remaja di tengah-tengah keluarga.

Keluarga adalah titik atau `basis` pertama dimana dia mendapatkan ketiga hal itu.

Salah satu pedoman untuk berteman yang bisa digunakan khususnya oleh para remaja:

I Korintus 15:33

"Pergaulan yang buruk (atau sebetulnya bisa juga diterjemahkan teman-teman yang buruk) merusakkan kebiasaan yang baik."

Kata kebiasaan sebetulnya berasal dari kata karakter, jadi kalau saya terjemahkan bebas: "teman-teman yang buruk merusakkan karakter yang baik."

Jadi teman bisa buruk bisa baik, Tuhan meminta kita memilih dengan tepat. Kriterianya, bukan teman itu baik kepada saya atau tidak, tapi dia itu orang yang secara keseluruhan baik atau tidak menurut standar Tuhan.

Pengertian ini harus dimiliki oleh anak remaja, sehingga dia bisa menilai orang dengan tepat.

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi


MENGENAL LEBIH DEKAT

Radio Christy Mamasa atau disingkat dengan RCM telah bekerjasama untuk menyiarkan program Telaga sejak awal tahun 2008. RCM tidak berada di bawah naungan gereja mana pun, tapi selalu menyiarkan berita-berita pembinaan gereja, juga PI dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah. RCM terletak di Kab. Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat dengan jangkauan siar 5 km. Telaga disiarkan 4x sehari yaitu pk. 05.15, pk. 12.15, pk. 17.15 dan pk. 20.15 WITA melalui frekuensi 90 MHz.


KEUANGAN

Pemasukan bulan ini:

Sumbangan dari:
Shepherd of Your Soul Rp. 10.000.000,00
Radio Suara Gratia, Crb. Rp. 200.000,00
Hasil penjualan kaset dll. Rp. 784.500,00
Total pemasukan sebesar Rp. 10.984.500,00
Pengeluaran TELAGA bulan ini Rp. 4.412.921,00

DOAKANLAH

  1. Bersyukur untuk tambahan sumbangan yang telah diterima selama bulan Mei 2008 untuk peralatan kantor di Jl. Cimanuk 56 Malang, yaitu dari Ibu Nanik R. sejumlah Rp. 500.000,-.

  2. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Shepherd of Your Soul (SYS), USA dan Radio Suara Gratia, Cirebon seluruhnya berjumlah Rp. 10.200.000,-.

  3. Bersyukur karena pada bulan Mei 2008, LBKK telah berusia 18 tahun.

  4. Doakan untuk kerjasama dengan Metanoia Publishing dalam rangka menerbitkan 12 judul booklet yang akan dibuat menjadi 2 buku.

  5. Doakan untuk YLSA (Yayasan Lembaga Sabda) di Solo sementara merampungkan CD SABDA versi 4.0.

  6. Doakan untuk Pemerintah Indonesia pasca kenaikan BBM, kiranya Tuhan memberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai ketidakpuasan masyarakat.

  7. Doakan untuk penyelesaian pencatatan transkrip dari 12 rekaman terbaru.


JUDUL KASET/CD TERBARU

T245 Terapi Bermain
Mengenal Anak Melalui Karyanya
T246 Kudus Dan Setia
Pergaulan Setelah Pernikahan
T247 Apakah Pornografi ?
Bahaya Pornografi
T248 Gangguan Skizofrenia
Gangguan Paranoia
T249 Belajar Kepemimpinan Musa
Membangun Kerjasama
T250 Belajar Rendah Hati
Mengikis Ketamakan
T251 Persaingan Antar Anak
Menumbuhkan Saling Tolong Pada Anak
T252 Pasangan Yang Mesti Dihindari (I)
Pasangan Yang Mesti Dihindari (II)
T253 Tumbuhnya Kepribadian "Borderline"
Menikah Dengan Pribadi "Borderline"
T254 Suami Yang Tidak Mau Bekerja
Istri Yang Tidak Mau Mengurus Rumah
T255 Sayang Tapi Benci
Relasi Yang Tidak Seimbang
T256 Mengapa Kita Bisa Marah
Apa Artinya Selamat
T257 Meminta Maaf Saja Tidak Cukup (I)
Meminta Maaf Saja Tidak Cukup (II)
T258 Natal dan Keluarga
Aborsi

TELAGA MENJAWAB

Tanya:

Saya seorang wanita yang telah menjalani hidup berkeluarga selama 5 tahun, kami dikaruniai 1 anak yang telah berusia 3 tahun. Suami saya suka menyeleweng/berselingkuh dan dia sudah menyeleweng 2 kali, saya mengetahuinya. Setelah saya mengetahui hal itu, saya mengajak suami saya menemui bapak Pendeta. Di sana dia mengakui kesalahannya dan pada saat mendengar hal itu, saya sudah memaafkan semua kelakuan yang telah diperbuatnya. Saya sanggup mengampuni suami asalkan suami terbuka pada saya. Suami saya berkata pada bapak Pendeta bahwa dia merasa kasihan kepada saya dan menyuruh saya untuk menikah lagi. Tapi saya tidak setuju karena Firman Tuhan mengatakan, "Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia."

Sekarang suami saya meninggalkan keluarga tanpa alasan dan sama sekali tidak memberi nafkah.

Yang ingin saya tanyakan :

  1. Apa yang harus saya perbuat sekarang, haruskah saya menuntut pada suami, sedangkan saya tidak tahu keberadaannya?
  2. Dalam pemberkatan nikah kami mengutarakan janji bahwa kami akan tetap bersama kecuali ajal memisahkan kami. Benarkah Tuhan mendengarkan semua ini ?
  3. Apakah rumah tangga kami adalah rumah tangga yang dibenci Tuhan sehingga saya harus merasakan sakit hati karena perbuatan suami saya ?
  4. Suami saya minta cerai padahal di dalam Firman Tuhan mengatakan apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Apakah suami saya bisa dan mau bertobat?
  5. Apakah kasih sayang suami kepada saya sudah mati ? Saya sebagai wanita membutuhkan perlindungan dari seorang laki-laki, bisakah suami saya kembali ?
  6. Ibu mertua saya tinggal bersama saya dan anak saya, apakah suami saya tidak ingat kepada kami?

Jawab:

Kami menyadari dan mengerti bahwa persoalan yang ibu hadapi memang berat. Karena suami ibu berselingkuh dan saat ini pergi meninggalkan keluarga entah kemana. Namun yakin dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan ibu. Kami tuliskan bagian Firman Tuhan yang sangat indah yaitu dari Yesaya 49:14-16, Sion berkata : "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, aku tidak melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." Ayat ini memberitahukan pada kita bahwa Tuhan tidak melupakan Ibu dan Ia selalu mempedulikan Ibu dengan segala beban persoalan yang Ibu hadapi.

Dalam keadaan Ibu yang begitu tertekan, tidak heran apabila timbul pertanyaan-pertanyaan sbb : apakah harus menuntut suami sedangkan keberadaannya tidak diketahui, apakah ia bisa dan mau bertobat, apakah kasih sayangnya sudah mati, atau mungkinkah ia kembali lagi. Namun sebagai manusia yang terbatas kita tidak tahu jawabannya secara pasti, karena semua itu di luar jangkauan kita. Saat ini satu hal yang penting yang bisa dan harus ibu lakukan adalah berharap pada Tuhan dalam doa, datang kepadaNya mohon penghiburan, kekuatan, dan kesabaran. Dia yang tidak pernah mengecewakan kita anak-anakNya pasti akan menguatkan Ibu sehingga Ibu dapat tegar menjalani hidup setiap hari.

Tuhan selalu mendengar janji pernikahan yang pernah diucapkan oleh Ibu dan suami. Kalau sekarang terjadi perpisahan yang menyakitkan hati Ibu, bukan berarti Tuhan membenci rumah tangga Ibu. Tuhan tidak menghendaki adanya perceraian (Matius 19:6). Namun masalah ini terjadi karena dosa manusia, dalam Matius 19:8 Tuhan Yesus jelas mengatakan : "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian." Memang pada ayat 9 ada indikasi bahwa perceraian dimungkinkan dengan alasan zinah, namun sekali lagi ini semua terjadi karena ulah dan dosa manusia. Kalau kita baca dan perhatikan dengan seksama keseluruhan konteks Matius 19:1-12, Tuhan Yesus menegaskan bahwa sejak semula Allah tidak menghendaki manusia bercerai. Lembaga pernikahan dan keluarga yang indah dalam rencana Allah telah dirusak dan dinodai oleh karena kedegilan hati manusia.

Kalau Ibu bisa bertahan untuk tidak bercerai, kami yakin ini bisa menjadi bukti kemenangan iman, bahwa Ibu setia mentaati Firman Tuhan. Ini juga akan menjadi kesaksian yang baik bagi anak dan ibu mertua yang saat ini tinggal dengan Ibu. Menjalani hari-hari seperti saat ini memang tidak mudah, namun dengan berharap kepada Tuhan kami yakin Ibu akan mendapat kelegaan dan penghiburan. Banyak bagian Firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan selalu menolong dan memberi kekuatan bagi setiap orang yang berseru kepadaNya. Filipi 4:13 mengajak kita untuk mengakui bahwa, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaKu".

Saat ini usahakanlah untuk melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab Ibu terhadap anak dan Ibu mertua dengan baik. Jangan biarkan persoalan dengan suami membuat Ibu tenggelam dalam kekecewaan apalagi keputusasaan. Tuhan akan memberkati dan mencukupi kebutuhan Ibu.


TERIMA KASIH

Kepada para donatur yang telah
Tuhan gerakkan untuk menyalurkan dana guna keperluan renovasi rumah dan penambahan peralatan di Jl. Cimanuk 56, sampai dengan bulan Mei 2008 seluruhnya berjumlah Rp. 21.950.000,- Mulai 21 April 2008 Kantor TELAGA/Sekretariat LBKK telah menempati rumah Jl. Cimanuk 56 Malang Telp. (0341) 408579 Telp./Fax. (0341) 493645 Email : telaga@indo.net.id