Pencobaan di Tengah Kejayaan

Versi printer-friendly
Maret

Berita Telaga Edisi No. 31 /Tahun III/ Maret 2007/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Lilik Suharmini Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225


PENCOBAAN DI TENGAH KEJAYAAN

Penyebab seseorang mengalami masalah di dalam masa kejayaan:

  1. Keangkuhan, waktu kita jaya kita cenderung berpikir bahwa memang kita itu hebat, nah waktu kita berpikir memang kita sehebat itu keangkuhan mulai masuk dan waktu keangkuhan mulai masuk, kita mulai berpikir bahwa kita ini bisa berbuat apa saja melewati batas.

  2. Pengaruh lingkungan di sekitarnya. Orang yang jaya apalagi pria cenderung menjadi target atau sasaran, godaan atau undangan. Sebab orang yang jaya adalah orang yang bisa memberikan banyak kepada orang lain secara material, dalam hal inilah dia menjadi sasaran karena dia menjadi orang yang sangat menarik, sangat berpengaruh bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya.

Contoh peristiwa di Alkitab seperti yang dituturkan dalam Kejadian 39 : 6 dan 7 yaitu kisah Yusuf. Yusuf menjadi sasaran dari istri majikannya setelah dia menjadi orang yang berhasil. Pencobaan atau tawaran untuk berselingkuh dengan istri Potifar tidak terjadi pada tahap awal sewaktu Yusuf masih menjadi budak, yang belum berhasil dan tidak terpandang. Yusuf makin berhasil, dia seorang pemuda yang berhikmat dan pandai, kebetulan juga didukung oleh wajah yang bagus. Nah kejayaan itulah akhirnya seolah-olah menyadarkan istri majikannya bahwa yang berada di hadapannya hari lepas hari bukanlah seorang budak belaka, tapi seorang pria yang mempunyai kwalitas tertentu.

Ada dua hal yang mencegah Yusuf berbuat dosa yaitu:

  1. Yusuf takut kepada Tuhan Allah. Yusuf tahu, waktu dia berzinah dia bukannya hanya melakukan hubungan intim secara badani dengan seseorang tapi saat itu juga dia sedang berdosa terhadap Tuhan. Jadi dia mengaitkan semua perilaku atau semua tindakannya dengan Tuhan, apakah diperkenan Tuhan atau tidak.

  2. Yusuf adalah seseorang yang menghargai orang lain, dia tahu dia adalah orang yang diberikan kepercayaan yang sangat besar oleh majikannya yakni Potifar. Semua dipercayakan dan diberikan kepadanya kecuali istri majikannya. Dia menghargai Potifar dan pada saat itulah dia juga berhasil mengekang dirinya karena penghargaannya pada si suami wanita tersebut. Yusuf tidak mau merusak rumah tangga orang.

Dalam 2Samuel 11 dikisahkan tentang Daud. Daud juga mengalami hal yang sama yaitu pencobaan datang kepada Daud tatkala dia menjadi raja yang jaya. Bedanya dengan Yusuf, di sini ada dua hal yang mengekang Yusuf yang tidak ada dalam pikiran Daud yaitu mengaitkan dengan Tuhan dan menghargai orang lain, akibatnya Daud meluncur masuk dalam dosa.

Daud dan Yusuf adalah orang-orang yang mengasihi dan dikasihi Tuhan, tapi mengapa pencobaan itu Tuhan izinkan terjadi dalam hidup mereka? Tuhan tidak menghendaki manusia jatuh dalam dosa, Tuhan tidak memimpin orang untuk berdosa, tapi Tuhan mengizinkan pencobaan datang dan mencobai orang Kristen, alasannya satu. Kejayaan dan pencobaan berdampingan, dan Tuhan izinkan hal ini karena :

  1. Tuhan menguji kita, apakah kualitas rohani kita seturut dengan kualitas eksternal atau jasmani kita. Apakah kerohanian kita sejaya kemenangan jasmani kita, apakah kekuatan internal atau rohani kita sama besarnya dengan kekuatan jasmani kita.

  2. Supaya melalui itu Tuhan memben-tuk kita agar kita akhirnya makin mirip dan makin serupa dengan Tuhan kita.

Yang perlu kita lakukan untuk mempersiapkan diri menyongsong keberhasilan atau kejayaan yang Tuhan berikan kepada kita adalah:

  1. Kita harus ikuti apa yang telah dilakukan Yusuf, yaitu senantiasa mengaitkan semua hal yang terjadi padanya dengan Tuhan. Dia tidak melepaskan Tuhan dari segala tindakan dan kehidupannya.

  2. Yusuf juga menghargai orang.

  3. Kita harus berhati-hati dengan kejayaan, sebab pada waktu jaya kita akan menjadi target serangan. Jadi kita mesti menjaga jarak, membuat pagar dalam hubungan kita dengan lawan jenis, setelah kita jaya atau sebelum kita jaya.

oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi


MENGENAL LEBIH DEKAT

Pada kesempatan kali ini, kami ingin memperkenalkan satu radio lagi yang telah menjalin kerjasama dengan Telaga sejak bulan November 2002. Radio ini terletak di Waingapu, Sumba Timur - NTT di bawah naungan GBI Matawai yaitu Radio Suara Pengharapan FM, Frekuensi 90,85 MHz. Telaga disiarkan setiap hari pk. 12.00 WITA. Jangkauan siarannya meliputi seluruh kota Waingapu + 25 Km.


KEUANGAN

Pemasukan bulan ini:
Hasil penjualan kaset/CD dan booklet Rp. 339.200,00
Total pemasukan sebesar Rp. 339.200,00
Pengeluaran TELAGA bulan ini Rp.5.260.056,00

DOAKANLAH

  1. Bersyukur pada bulan Maret 2007 ini, Telaga telah berusia 9 tahun.

  2. Doakan agar Radio Bies FM di Ruteng dalam waktu dekat ini bisa bekerjasama dengan Telaga dan menjadi radio pertama di Flores, NTT.

  3. Bersyukur Ibu Melany telah mengikuti Seminar & Workshop "Connecting Radio" yang diselenggarakan oleh APRI (Asosiasi Pelayanan Radio Indonesia) di Lippo Karawaci, Tangerang tgl. 27-29 Maret 2007.

  4. Doakan untuk Tim Rekaman yang sudah mulai lagi dalam bulan Maret & April ini, bersama Bp.Pdt.Dr.Paul Gunadi sebagai `resource person`.

  5. Doakan untuk Ibu Lusiana Kuswandhi (istri Pdt. Daniel Sutrisno) yang masih menjalani kemoterapi (paket 4 s.d. 6) di Surabaya. Doakan pula agar Tuhan mencukupkan dana yang diperlukan.

  6. Bersyukur Toko Buku Kristen VISI telah membuka outlet di Malang dan bagi yang memerlukan kaset/CD Telaga, bisa datang ke toko buku yang terletak di Jl. Raya Dieng no. 27 A/3.


JUDUL KASET/CD TERBARU

T217 Mengendalikan Diri Sejak Dini
Menyatakan Kasih Kepada Anak
T218 Memelihara Rutinitas dalam Keluarga
Kecanduan Internet
T219 Pengakuan akan Kelemahan Diri
Seni Memberi
T220 Sulitnya Mengampuni Orang Lain
Sulitnya Mengampuni Diri Sendiri
T221 Perilaku Tindak Kekerasan
Korban Tindak Kekerasan

JUDUL BOOKLET TERBARU

  1. Pernak-Pernik Perjodohan

  2. Mencintai dan Berpacaran

  3. Membentuk Anak Perem-puan Menjadi Wanita Dewasa

  4. Pertengkaran: Bumbu atau Racun dalam Keluarga ?

  5. Membentengi Pernikahan

  6. Tertawa dan Menangis Bersama Anak

  7. Kasih Sejati

Dapatkan booklet tersebut di Toko Buku Metanoia, Toko Buku Gunung Agung dan Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia.


TELAGA MENJAWAB

Tanya:

Saya seorang ibu rumah tangga dan seorang karyawan dari sebuah perusahaan kontraktor. Saya memiliki dua orang anak. Sebelum saya menikah, kami berpacaran selama 10 tahun dan keluarga masing-masing menyetujui hubungan kami. Pada akhirnya kami menikah hingga saat ini perkawinan kami sudah berumur 15 tahun. Sebelum kami meni-kah ia pernah berselingkuh dengan perempuan lain, sebenarnya saya tidak mau meneruskan rencana perkawinan itu. Tetapi saya masih mencintainya dan saya mempertimbangkan orang tua saya juga. Setelah kami menikah hal itu terulang lagi, dan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, kemudian dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi ternyata dia mengulangi lagi di belakang saya dan itu terjadi berkali-kali. Sekarang apa yang harus saya lakukan? Sementara di tempat kerja saya ada orang yang mencintai saya dan menyata-kan mau menerima saya?

Jawab

Ada beberapa pilihan yang ibu bisa lakukan, yaitu :

Pilihan Pertama, kalau ibu meninggalkan suami itu tidak salah, karena dalam hal ini suami sudah merusak hidup pernikahan sampai berkali-kali, berarti suami ibu bisa dikatakan "Belum bertobat".

Pilihan kedua, ibu tetap tinggal di dalam pernikahan seperti saat ini, mengingat nasehat dari rasul Petrus untuk istri-istri yang mempunyai suami yang tidak taat kepada Firman, agar mereka memenangkan suaminya melalui kesalehannya (1Petrus 3:1-7). Serahkanlah suami ibu kepada Tuhan, menangkanlah melalui perbuatan, dan di dalam rumah hendaknya ibu selalu menunjukkan kelemahlembutan.

Pilihan ketiga, Jangan menyelesaikan masalah dosa dengan dosa.


BERITA KEMATIAN

KALVARI

Jerusalem 33 Masehi

Yesus Kristus dari Nasaret, usia 33 tahun, meninggal pada hari Jum'at di Bukit Kalvari atau yang dikenal dengan Golgota, tempat tengkorak. Dikhianati oleh rasul Yudas. Yesus disalib oleh tentara Romawi, atas perintah Pontius Pilatus. Penyebab kematianNya adalah penyaliban, keletihan yang sangat, penyiksaan dan kehabisan darah.

Yesus Kristus, keturunan Abraham adalah anggota keluarga Daud. DIA adalah anak Yusuf alm., tukang kayu di Nasaret dan Maria, ibu yang sangat setia. Yesus dilahirkan di palungan di kota Betlehem - Yudea. DIA dibesarkan oleh Maria, ibu Nya, hidup bersama para rasulNya yang setia, banyak murid dan banyak pengikut lainnya.

Yesus belajar sendiri dan menghabiskan masa-masa dewasanya bekerja sebagai seorang Guru. Adakalanya DIA bekerja sebagai dokter dan dilaporkan bahwa DIA telah menyembuhkan banyak pasien. Sampai saat kematianNYA, Yesus mengajar dan menyebarkan Kabar Baik, menyembuhkan yang sakit, menghibur yang kesepian, memberi makan yang lapar dan menolong yang miskin.

Yesus sangat terkenal dalam menyampaikan perumpamaan tentang Kerajaan BapaNya dan membuat mujizat, seperti memberi makan 5000 orang dari hanya 5 ketul roti dan 2 ikan; menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Pada hari sebelum kematianNya, Dia mengadakan perjamuan malam, memperingati Paskah, dan pada waktu itu Dia menyam-paikan berita kematianNya.

Tubuhnya segera dikubur di kuburan batu yang disumbang oleh Yusuf dari Arimatea, seorang teman yang sangat setia kepada keluargaNya. Atas perintah Pontius Pilatus, sebuah batu besar diletakkan di depan kuburanNya. Prajurit Romawi ditugaskan untuk menjaga.

Sebagai pengganti karangan bunga, keluarganya memohon agar setiap orang berusaha untuk hidup sebagaimana DIA hidup. Sumbangan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan !!

Diterjemahkan dari "Obituaries" Oleh : Melany E.S.

Keluarga besar LBKK dan Telaga Mengucapkan "Selamat Paskah 2007"