Kemarahan

Versi printer-friendly
Februari

Berita Telaga Edisi No. 54 /Tahun V/ Februari 2009/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


KEMARAHAN

Pandangan kita sebagai orang kristen tentang kemarahan:

  1. Kita mesti menyadari bahwa kemarahan itu sendiri adalah suatu reaksi emosional dan tidak harus identik dengan dosa. Cara kita melampiaskan kemarahan itulah yang bisa akhirnya membuahkan dosa.

    Efesus 4 : 26, Firman Tuhan berkata: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa."

    Jadi dosa adalah sewaktu kita melampiaskan kemarahan dan akhirnya menghina orang, menjatuhkan, merusakkan orang. Itu adalah batasnya, kemarahan yang kita ekspresikan merupakan reaksi yang natural, tapi kemarahan yang kita ekspresikan dan akhirnya bertujuan untuk mencabik-cabik orang atau menghina orang melewati batas dan akhirnya membuahkan dosa.

    Kemarahan diidentikkan dengan tingkat kematangan rohani, kita beranggapan bahwa orang yang mudah marah adalah orang yang tidak dewasa secara rohani. Tapi sebetulnya tidak sesederhana itu. Kita akan melihat masalah marah dari berbagai sudut dan melihatnya sebagai fenomena yang kompleks.

  2. Kita mesti mengerti mengapa sebagian orang lebih mudah marah dibandingkan yang lainnya atau mengapa sebagian orang lebih susah marah dibandingkan orang yang lainnya. Hal ini disebabkan :

    1. Adanya pengaruh dari faktor biologis atau faktor fisik kita. Seseorang yang reaktif akan mudah bereaksi termasuk dalam hal kemarahan.
    2. Faktor bentukan lingkungan, jadi kalau kita melihat orangtua kita menyatakan ketidaksetujuannya melalui kemarahan dan kita menyaksikan ini berulang-ulang, kemungkinan besar metode penyampaian ketidaksetujuan dengan kemarahan itu akan terekam dalam benak kita dan akan menjadi satu dengan sistem kita.
    3. Pengaruh kehidupan masa kecil kita atau masa lampau kita, misalnya yang dibesarkan di dalam rumah yang penuh dengan pertengkaran atau dia adalah korban penganiayaan baik secara emosional maupun secara fisik atau pun seksual dll. Akhirnya anak bertumbuh besar dengan menyimpan banyak dengki, kemarahan dan akhirnya mudah meledak pada saat dewasa. Sebab hatinya sudah tergenangi oleh emosi marah, sehingga apapun yang terjadi yang menyinggung perasaannya, reaksinya adalah langsung meledak dan tak bisa dia kuasai dengan mudah.
    4. Situasi kehidupan kita sekarang ini, jadi lepas dari yang dulu dan yang hormonal, yang sekarang ini pun bisa membuat kita menjadi seorang yang pemarah. Contoh: keadaan yang kita alami sekarang ini seperti krisis ekonomi, keadaan politik yang tidak menentu yang sangat menekan kita
    5. Waktu kita bekerja, kita pun dipengaruhi oleh orang di sekeliling kita yaitu:
      1. mempengaruhi sekali cara kita bereaksi, jadi tanpa disadari cara bereaksi yang mudah marah itu akhirnya menjadi metode kita juga untuk menyatakan diri.
      2. menaikkan suhu atau temperatur emosi kita sendiri.
  3. Apa yang bisa kita lakukan, pada saat kita marah supaya tidak menyakiti orang lain:

    Dengan cara "assertive"; to assert dalam bahasa Inggris berarti menyatakan diri atau menyatakan sikap. "To be assertive" adalah bagaimana kita menyampaikan pikiran atau isi hati kita dengan jelas tapi tidak dengan agresif. Kita bisa mulai dengan menemui orang tersebut dan berkata dimulai dengan kata "saya", kemudian menyatakan perasaan kita.

Efesus 4:26 berkata: "Apabila kamu menjadi marah ........". Alkitab atau Tuhan mengakui bahwa kita akan marah, dan marah adalah bagian kehidupan manusiawi kita yang tidak perlu kita ingkari. Tapi Alkitab memberikan 3 pedoman yaitu: "jangan berdosa, jangan matahari terbenam sebelum padam amarahmu, terakhir jangan berikan kesempatan kepada iblis."

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi


MENGENAL LEBIH DEKAT

Setelah bekerjasama dengan Radio Pelita Kasih Seruyan FM di Kalimantan Tengah, pada bulan yang sama Tuhan mengizinkan Telaga bekerjasama dengan Radio Suara Arum Kamelia FM di Banyuwangi. Ini merupakan jawaban doa atas kerinduan kami agar Telaga bisa diudarakan di Banyuwangi dan sekitarnya.

Radio ini lebih dikenal dengan Radio RAKA FM, mengudara pada frekuensi 88,9 MHz dan menjangkau seluruh Kabupaten Banyuwangi, sebagian Bali serta Jember. Program Telaga di udarakan setiap hari Senin pk. 05.00 WIB.


DOAKANLAH

  1. Bersyukur untuk sum-bangan yang diterima dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebe-sar Rp. 200.000,- dan royalty booklet tahun 2008 dari Literatur SAAT.

  2. Bersyukur Radio Pemulihan Kasih FM di Bajawa, Flores masih tetap "on air" namun memerlukan dukungan doa sehubungan dengan ijin, IMB dan HO yang belum keluar dari Pemerintah Kabupaten setempat. Disamping itu doakan juta untuk kebutuhan peralatan (pemancar, antene & mixer).

  3. Perpanjangan ijin dari Radio Bahtera Hayat FM di Kuala Kapuas masih diproses di KPID Kalteng, doakan untuk kebutuhan dana sebesar Rp. 4 juta.

  4. Radio Yobel FM dari Comal - Pemalang telah meminta kerjasama untuk menyiarkan program Telaga. Saat ini kami sedang menunggu kiriman profile radio ini.

  5. Doakan untuk Bp. Heman Elia, Sdri. Lortha dan Bp. Paul Gunadi yang mengerjakan artikel untuk booklet Telaga yang akan diterbitkan oleh Literatur SAAT.

  6. Doakan untuk Metanoia Publishing yang rencananya akan menerbitkan 1 buku (berisi beberapa artikel dari Telaga) dalam bulan Maret yad.

  7. Bersyukur ada 65 booklet Telaga yang dibagikan kepada orangtua (peserta seminar) yang diadakan oleh Sekolah Charis, di Malang pada tgl. 19 Februari 2009 yl.

  8. Doakan untuk para korban gempa bumi tektonik di Sorong, Papua Barat, dalam masa pemulihan fisik, mental dan spiritual. Mereka juga memerlukan buku-buku SD, SMP dan SMU.

  9. Doakan untuk keamanan menjelang pemilu legislatif tgl. 9 April 2009 yad.


TELAGA MENJAWAB

Tanya: Saya seorang gadis berumur 35 tahun, ingin bertanya, salahkah bila saya tidak menikah ??? Saya adalah anak ke 8 dari 10 bersaudara dan mereka semua sudah menikah. Saya yakin orang tua saya akan merasa bersedih jika ada anaknya yang belum atau tidak menikah apalagi perempuan, namun mereka tidak memaksa saya untuk menikah. Saya merasa semakin bertambahnya usia, semakin hilang niat saya untuk masuk ke dalam pernikahan /hidup berumah tangga. Saat ini dan seterusnya yang saya pilih adalah tidak menikah tanpa dihantui rasa bersalah dan tanpa dikatakan egois terutama oleh orang tua saya.

Alasan saya untuk tidak menikah adalah saya tidak sanggup menghadapi resiko dan tantangan yang harus saya hadapi dalam pernikahan / rumah tangga, saya pun menyadari bahwa hidup melajang tidak luput dari resiko. Hidup itu pilihan dan setiap pilihan pasti mengandung resiko.

Tolong berikan saya saran agar saya tidak salah memilih.

Jawab: Perlu kita ketahui bahwa pernikahan adalah inisiatif Tuhan (lihat Kejadian 2:18), bukan inisiatif kita atau orang tua kita. Yang perlu Saudari gumulkan adalah, apakah Tuhan menghendaki Saudari menikah atau melajang.

Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi besok, tahun depan atau 10 tahun lagi. Masa depan kita berada dalam tangan-Nya. Jika Tuhan merencanakan bagi Saudari untuk menikah, maka Dia pasti akan memimpin Saudari mendapatkan seseorang yang paling sesuai.

Tidak ada batas umur untuk menikah, tidak ada patokan umur dimana seseorang harus menikah. Ada orang-orang yang menikah pada usia lebih tua dari kebanyakan yang lain. Yang penting, lebih baik menikah dengan baik pada usia 40 daripada berkeluarga buruk pada usia 20. Kami yakin Saudari bisa memahami apa yang kami maksudkan.

Lebih lanjut, membaca ungkapan Saudari tentang alasan memilih tidak menikah karena tidak sanggup menghadapi resiko hidup berkeluarga, mungkin hal ini disebabkan Saudari melihat banyak keluarga yang bermasalah atau bahkan berakhir dalam perceraian. Kami bisa memahami pertimbangan Saudari. Namun janganlah terpancang pada keluarga lain. Yakinlah bila Tuhan yang memilihkan pasangan hidup kita, pasti itu yang paling sesuai, sekalipun bukan berarti segalanya akan berjalan tanpa masalah. Dua pribadi yang berlatar belakang berbeda, kemudian disatukan, maka pasti kedua belah pihak dituntut untuk mau berubah (bukan mengubah), saling mangalah dan menyesuaikan diri.

Untuk melengkapi jawaban kami, silakan Saudari membaca buku karangan Dr. Sam Kamaleson yang berjudul, "Berbahagia, menikah ataupun membujang?" diterbitkan oleh "Kalam Hidup".


TIPS MENGATUR KEUANGAN

Ada ungkapan " Oh...No....Lari Kemana duit Gajianku..."

Maka dibawah ini jawabannya, sekedar Tips sederhana. Siapa tahu bisa bantu....

Utamakan kebutuhan PRIMER

Hal yang paling berkaitan dengan efektifitas pengelolaan anggaran dalam rumah tangga atau pribadi adalah menghemat uang dengan hanya mengeluarkannya untuk keperluan yang benar-benar kita butuhkan.

Buat Catatan Pengeluaran

Untuk memulai rencana penghematan, Anda bisa mengambil pena dan membuat catatan seberapa banyak uang yang perlu Anda keluarkan untuk kebutuhan dalam bulan ini, dan seberapa yang harus Anda sisakan untuk ditabung.

Buat daftar belanjaan

Untuk kebutuhan sehari-hari , Anda bisa membuat daftar belajaan sebelum berangkat berbelanja. Mulai dengan barang yang paling besar dan membutuhkan dana lebih, cari celah dengan harga yang masih memungkinkan Anda dapat menyisakannya untuk keperluan yang lain, lalu menurun ke skala ke barang yang lebih tidak mahal. Orang yang tidak mempunyai daftar belanjaan biasana akan terkejut di meja kasir....

Jangan Mudah Tergoda....

Banyak dari kita yang tergoda akan yang satu ini, DISCOUNT! hindari bujukan discount. Sebaiknya sebelum Anda tergiur merogoh kocek untuk membeli barang berlabel 'discount', pikir sekali lagi apakah barang tersebut benar-benar Anda butuhkan.

Tabungan Mini....

Sediakan kotak tabungan, masukan uang-uang receh kembalian ke kotak tabungan itu. Dan di akhir bulan Anda bisa mengambilnya. Lumayan kan dapat digunakan buat bayar uang parkir atau hal-hal kecil lain di bulan berikutnya.

Selamat Mencoba....

Dikutip dari www.akupercaya.com