Rehabilitasi Remaja Bermasalah

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T474B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Dikatakan remaja bermasalah bila ia melanggar aturan-aturan umum di rumah, di sekolah, atau di masyarakat seperti membolos, melawan orangtua, mencuri, terlibat seks bebas dan narkoba. Untuk menolong mereka, kita perlu tahu apa yang melatarbelakangi masalahnya, kemudian turut aktif dalam mendampingi masa rehabilitasi mereka, baik dengan memberikan pendampingan individu maupun komunitas.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Masa remaja adalah rentang usia 10 sampai dengan 20 tahun, berarti sekitar akhir masa SD atau awal SMP sampai dengan akhir SMA atau awal-awal kuliah. Remaja yang sulit diatur tidak semerta-merta dapat dikatakan sebagai remaja bermasalah sebab pada umumnya remaja adalah masa membangun identitas diri dan kemandirian. Dikatakan remaja bermasalah jika dia benar-benar melakukan tindakan yang melawan otoritas, melawan aturan, melawan hukum, dan terpuruk dalam masalah tertentu.

  • Melawan aturan-aturan pada umumnya, misalnya membolos sekolah, melawan guru
  • Melawan hukum, misalnya kebut-kebutan di jalan, terlibat dalam narkoba, melakukan tindakan kriminal
  • Melawan aturan di rumah, misalnya berbohong, pacaran di luar batas atau seks bebas, berkali-kali melanggar jam malam
  • Masalah-masalah yang identik dengan remaja, seperti kecanduan playstation, kecanduan gawai, kecanduan pornografi, ikut geng motor.
Penyebab Remaja Bermasalah

Salah pergaulan, salah pilih teman, salah pilih sekolah, atau salah pilih tempat tinggal merupakan faktor yang bisa memberi sumbangsih remaja bermasalah. Namun landasan masalahnya adalah pengabaian orangtua di masa 10 tahun pertama kehidupan anak. Kemungkinan karena anak dibesarkan oleh nenek atau babysitter; terlalu dimanjakan, kedua orangtua sibuk bekerja dan hanya memberikan uang, atau orangtuanya merupakan pelaku kekerasan. Pengabaian orangtua ini membuat ledakan masalah muncul saat anak memasuki usia remaja.

Bila remaja terlanjur bermasalah, orangtua perlu mengevaluasi diri, kalau perlu minta maaf kepada anak atas pengabaian-pengabaian yang telah dilakukannya. Selain itu, jangan perlakukan remaja seperti anak kecil yang selalu diatur atau digurui melainkan tumbuhkanlah dialog. Orangtua juga bisa mendekati dan meminta bantuan kepada guru anaknya, pembina remaja di gereja, pembina kelompok olahraga dan hobi, atau orang-orang yang mengitari remaja tersebut. Menyekolahkan anak di sekolah berasrama belum tentu menjadi solusi sebab kurang ada pendekatan dan pelayanan pribadi yang mendalam. Perlu pendekatan pribadi (oleh individu atau konselor) dan pendekatan komunitas.

Langkah merehabilitasi remaja bermasalah:

  1. Sebagai pendamping remaja bermasalah, menangkan hati remaja ini. Karena pada umumnya remaja bermasalah tumbuh dalam relasi dengan orangtua yang tidak bisa dipercayai, maka rebutlah rasa percayanya. Jadilah tempat curhatnya, berikan rasa aman, tidak menghakiminya dan berusaha mengerti kebutuhannya.
  2. Bangunlah dialog. Dengan berdialog kita bisa menggali sudut pandang dari ramaja bermasalah ini. Dia bisa lebih terbuka, kita bisa memaklumi perilakunya – walau tidak membenarkannya.
  3. Bila remaja ini terbuka, kita bisa masuk dalam alam perasaannya kemudian tawarkan bantuan untuk menyembuhkan luka-luka emosinya. Tawarkan pendampingan konselor untuk membereskan luka emosi khususnya di masa 10 tahun pertama usianya.
  4. Memberi aktivitas terstruktur yang membangun, seperti kegiatan olahraga, pelatihan-pelatihan kerja, bergabung dalam komunitas pemuda yang mau menerima dia. Kelompok pemuda gereja juga perlu dibimbing untuk bisa memberikan ruang pertobatan bagi remaja bermasalah. Dalam komunitas tubuh Kristus seharusnyalah ada kasih karunia bagi remaja bermasalah, memberikan kesempatan kedua, menerima dengan kasih namun tetap ada konsekuensi pendisiplinan bila remaja tersebut "kumat".

Mazmur 127:3-5, "Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang."