Indahnya Keluarga Rohani

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T575B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.,M.Phil.
Abstrak: 
Allah kita Allah yang berkomunitas, kita juga butuh komunitas rohani, sebagai anak rohani perlu sedia, setia dan senang diajar, untuk menjadi murid Kristus ada 4 bidang formasi pemuridan intensional yaitu formasi pengetahuan, formasi spiritual, formasi karakter, formasi pelayanan
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

dpo. Ev. Sindunata Kurniawan, M.K., M.Phil.

Setelah diselamatkan, setiap orang percaya didisain Allah untuk masuk ke dalam komunitas tubuh Kristus. Menjadi bagian menyatu dalam gereja sebagai keluarga rohani. Yakni untuk mendapatkan hal-hal penting yang mungkin sebelumnya tidak mendapatkannya lewat keluarga biologis masing-masing maupun melanjutkan dan mempertajam dari hal-hal penting yang telah diterima dari keluarga biologisnya.

Yakni, kasih, penerimaan, dan arahan benar untuk terus-menerus bertumbuh menjadi murid Kristus yang dinamis dan menggenapkan misi Allah bagi dunia yakni dwitunggal Mandat Budaya dan Mandat Injili.

Ibrani 10:23, "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Allah yang menjanjikannya setia". Ayat 24-25,"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat".

Untuk itu, setiap kita perlu memiliki hati seorang anak, yakni 3S: sedia, setia, dan senang diajar. Terlebih lagi, bagi yang baru mengalami kelahiran kembali menjadi anak-anak Allah perlu mengembangkan 3S agar leluasa untuk dibimbing secara rohani lewat pembapakan rohani bagi yang pria dan pengibuan rohani bagi yang wanita.

Proses pembimbingan rohani ini juga disebut dengan pemuridan intensional atau pemuridan yang dikerjakan secara sengaja dan terarah. Yakni, seluruh proses untuk:

  • membawa orang ke dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, dan
  • mengembangkan mereka menuju kedewasaan penuh di dalam Kristus,
  • melalui strategi pertumbuhan yang intensional,
  • sehingga nantinya mereka dapat melipatgandakan seluruh proses tersebut juga kepada orang lain.

Sementara bagi yang memuridkan secara intensional atau menjadi bapak-ibu rohani atau menjadi mentor atau pembimbing, perlu tetap memertahankan terus-menerus karakteristik murid Kristus yang digambarkan lewat Ilustrasi Roda, yakni seorang yang menjadikan Kristus pusat hidupnya, memiliki kehidupan yang intim dengan Allah lewat Doa dan Firman, memiliki kehidupan yang intim dengan sesama orang percaya lewat Bersekutu dan kehidupan yang bergiat menjangkau dunia lewat Bersaksi dengan perkataan dan perbuatan, serta seluruh hidupnya diwarnai dengan ketaatan kepada Allah.

Dengan demikian, seorang bapak-ibu rohani membagikan hidupnya kepada anak-anak rohani yang dimuridkannya lewat belajar Firman bersama sesuai kurikulum pemuridan dan kebutuhan aktual dan keteladanannya dalam keseharian di manapun berada. Membagikan hidupnya dan bukan sebatas membagikan pengetahuan Firman. Bukan kesempurnaan yang dibuat-buat dan berpura-pura, namun hidup murid Kristus yang autentik dan apa adanya yang ditampilkan.

Seorang bapak-ibu rohani bisa pula naik-turun dalam perjalanan hidupnya sebagai murid Kristus. Namun, hati yang sedia, setia, dan senang diajar yang dihidupi seorang bapak-ibu rohani dan kualitas dinamis seorang murid Kristus yang dimiliki, akan selalu memberi ruang pertumbuhan yang kondusif bagi anak-anak rohaninya.

Sementara itu, seorang bapak-ibu rohani juga tetap perlu memiliki minimal salah satu dari kedua hal berikut: garis ke atas berupa pembimbing pribadi dan atau garis ke samping berupa kelompok sebaya yang saling memberi pertanggungjawaban hidup sebagai murid Kristus.

Dengan demikian, menjadi bapak-ibu rohani juga tetap memerlukan penopangan komunitas pertumbuhan murid Kristus agar tetap terjaga kemajuan keserupaannya dengan Kristus. Jika setia mendapat asupan pribadi, maka tak akan pernah kekeringan untuk memberi asupan bagi anak-anak rohaninya.

Ada 4 bidang formasi yang menjadi konten kurikulum pemuridan intensional yakni:

1. Formasi Pengetahuan

biblika, sistematika, apologetika, etika

2. Formasi Spiritual

disiplin rohani pribadi&kelompok

3. Formasi Karakter

karakter & nilai-nilai Kristus, penyembuhan luka emosi, pendewasaan emosi dan kemerdekaan, relasi, pertanggungjawaban & komunitas

4. Formasi Pelayanan

penginjilan, pemuridan intensional, pengutusan atau misi, kepemimpinan dan manajemen pelayanan, wawasan dan keterampilan pelayanan kategorial, panggilan khusus dalam dunia kerja.
Ketika seorang anak rohani telah mampu menunjukkan tanda-tanda karakteristik dasar seorang murid Kristus, dia perlu didorong untuk memuridkan bayi rohani atau petobat baru lainnya, sambil dia tetap dibimbing oleh bapak-ibu rohaninya. Justru ketika dia mulai memuridkan orang lain secara intensional, tuntutan untuk memahami dan menghidupi Firman dalam keseharian akan semakin bertumbuh. Kematangan karakteristik murid Kristus akan semakin ditampakkan dan menjadi buah alamiah kehidupannya.