Hidup Tabah

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T167B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Ketabahan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dengan hanya berdoa, kemudian tiba-tiba dari sorga Tuhan menurunkan sesuatu yang bernama ketabahan. Ketabahan sebenarnya hasil dari penggemblengan karakter lewat proses waktu dan tekanan hidup. Yang antara lain lewat gesekan, keputusan kita untuk tidak terikat oleh waktu dll.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ketabahan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dengan hanya berdoa, terus tiba-tiba dari sorga Tuhan turunkan sesuatu yang bernama ketabahan. Ketabahan sebenarnya hasil dari penggemblengan karakter lewat proses waktu dan tekanan hidup. Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa ketabahan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dari luar diri kita. Tuhan akan menerjunkan kita ke dalam situasi-situasi yang berat atau keras sebab melalui penggemblengan itulah akhirnya akan keluar ketabahan dari dalam diri kita.

Di dalam II Korintus 11:23 dst, Paulus memaparkan penderitaan yang pernah dilewatinya. Pelajaran yang bisa kita ambil bahwa ketabahan bisa muncul melalui beberapa hal, yaitu:
Ketabahan muncul dari gesekan. Dalam menghadapi kesulitan biasanya reaksi awal kita adalah melarikan diri atau mencari jalan keluar secepat mungkin. Kadang memang kita berhasil, tapi adakalanya kita gagal mendapatkan solusi yang kita inginkan, pada akhirnya kita harus menghadapi kesulitan itu dan menanggung derita. Apa yang harus kita lakukan jika kita berhadapan dengan situasi seperti ini; kita harus diam, kita harus berdiri tegak, kita harus menahan derita dan sakit. Kalau kita mau belajar untuk bertahan sehingga bisa melahirkan ketabahan dalam diri kita, kita tidak boleh mencari jalan pintas yang salah atau membentengi diri agar tidak terjerumus dalam penyelesaian masalah yang berdosa.
Orang yang akhirnya jatuh atau remuk adalah orang yang tidak lagi melihat Tuhan dalam menghadapi gesekan dengan kesulitan itu. Kalau kita tetap menatap Tuhan, tetap berpegangan padaNya, tidak meninggalkan dan melepaskan genggaman tangan Tuhan, maka kita tidak akan jatuh, kita tidak akan remuk karena tangan Tuhan akan terus menuntun kita. Dan buktinya adalah Paulus, dia menderita seperti itu tapi dia tidak kehilangan Kristus dalam hidupnya, dia terus-menerus memegang tangan Kristus.

Ketabahan muncul dari keputusan kita untuk tidak terikat oleh waktu. Sering kali kita menetapkan batas waktu dalam penderitaan bahwa kita hanya akan menderita sampai batas waktu tertentu. Misalkan kita berkata sampai bulan depan atau sampai dua bulan lagi atau sampai tahun depan, seolah-olah kita itu mempunyai kuasa menetapkan kapan penderitaan itu akan berakhir. Masalahnya adalah kita tidak selalu tahu sampai kapan kita akan menderita. Jadi kita harus berkata kepada diri sendiri bahwa kita tidak tahu kapan semua ini akan berakhir dan kita mesti berhenti menduga-duga. Sebab setiap dugaan yang meleset akan memperburuk kekecewaan kita dan malah memperlemah daya tahan kita.

Ketabahan adalah buah dari pengharapan pada kebenaran janji Tuhan. II Korintus 12:9 dan 10, Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." Kasih karuniaKu cukup bagimu, ini janji Tuhan. kita tidak tahu bagaimana cara Tuhan menyelesaikan penderitaan kita atau kesusahan kita. Yang kita tahu adalah bahwa Ia akan menyelesaikannya tapi bagaimana caranya kita tidak tahu.