Dari Kejatuhan Menuju Kemenangan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T148B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Ada orang yang justru karena kejatuhan berubah menjadi manusia yang lebih baik tetapi ada juga yang menjadi semakin buruk. Salah satu penyebabnya adalah karena cara menghadapi kejatuhan atau dosa yang tidak sama. Untuk itu kita perlu tahu bagaimana menghadapi semua itu dengan benar.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Yang harus kita perbuat pada saat kita mengalami kejatuhan:

  1. Akui perbuatan kita apa adanya; jangan mencoba membenarkan diri atau mengurangi kadar kesalahannya.

  2. Lihatlah apakah ada firman Tuhan yang tersurat maupun tersirat yang telah kita langgar. Bedakan antara rasa malu, penyesalan, dan rasa bersalah.

  3. Datanglah kepada Tuhan yang menjanjikan pengampunan, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. " (1 Yohanes 1:9)

  4. Ingatlah, rasa bersalah tanpa Tuhan membuahkan kematian namun rasa bersalah dengan Tuhan, menghasilkan keselamatan.

  5. Rasa bersalah sejati membuahkan pertobatan; pertobatan sejati menghapuskan rasa bersalah. Pertobatan berarti mengubah arah, berusaha berhenti melakukan perbuatan yang salah.

  6. Ingatlah, perkataan Ralph Waldo Emerson, "Keagungan kita bukanlah dikarenakan kita tidak pernah jatuh melainkan kita selalu bangkit setiap kali kita jatuh."

  7. Camkan nasihat Pdt. Gordon McDonald, "Orang yang paling merdeka di dunia ini adalah orang yang memiki hati yang terbuka, jiwa yang hancur, dan arah yang baru." Hati yang terbuka artinya, terbuka mau menerima teguran Tuhan. Berani dan sanggup berkata: "Tuhan, saya salah," terbuka tidak menutup-nutupi, tidak berkelit. Orang yang memiliki jiwa yang hancur, artinya bukan saja berani melihat tetapi berani menangisi perbuatan atau kesalahan kita.