Tatkala Cinta Layu

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T116B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Cinta memerlukan kehangatan sinar, yaitu sinar perlakuan, hal-hal yang kita lakukan kepada satu sama lain sehingga akhirnya cinta itu bisa tetap bertumbuh dan segar.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Perasaan memang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, faktor-faktor yang ada di luar diri kita. Jadi adakalanya kita tidak merasakan cinta itu sekuat misalnya pada waktu-waktu tertentu. Tapi yang penting adalah kita mengasihi dia, kita tahu dia adalah orang yang berharga buat kita dan kita ingin memberikan yang terbaik untuk dia. Kita tidak ingin melukainya, menyusahkannya, kita justru ingin membuat dia makin hari makin baik, makin bahagia, ini adalah indikator bahwa kita mengasihi pasangan kita.

Cinta memerlukan kehangatan sinar, yaitu sinar perlakuan, hal-hal yang kita lakukan kepada satu sama lain sehingga akhirnya cinta itu bisa tetap bertumbuh dan segar.

Yang perlu kita lakukan waktu kita melihat cinta pasangan kita mulai menurun yaitu:

  1. Jika ada perlakuan yang dingin maksudnya kurang memperhatikan atau perlakuan yang melukai atau yang kasar yang sudah kita perbuat kepada pasangan kita, ini semua harus kita hentikan. Perlakuan yang dingin, tidak memperhatikan menjadikan pasangan kita itu tidak nyaman untuk menumbuhkan cintanya, apalagi kalau kita bersikap kasar kepada dia dan melukai hatinya.

  2. Kita menantikan dengan sabar munculnya tunas-tunas cinta, jangan memaksakan kehendak. Segala yang layu akan memerlukan waktu yang lama untuk bertunas kembali, jadi dengan kata lain menumbuhkan sesuatu itu lebih cepat dari pada menghidupkan sesuatu.

  3. Jangan menyangkali fakta, terimalah kenyataan bahwa layunya cinta ini akibat perlakukan kita dulu. Adakalanya kita tidak mau mengakui fakta itu jadi kita menyangkali bahwa kita berbuat. Tanpa pengakuan, pasangan kita akan menganggap bahwa kita tidak serius atau dia akan merasa tidak dimengerti oleh kita, keberadaan perasaannya tidak lagi kita akui.

  4. Lakukan tindakan-tindakan yang menghangatkan hatinya, jadi perlu adanya tindakan positif, kalau tidak ada tindakan yang positif benar-benar cinta itu akan layu dengan sangat cepat. Cinta memerlukan pupuk dan pupuknya adalah tindakan-tindakan yang menghangatkan hati orang bukan malah merobek atau mendinginkan hati orang.

Kwalitas atau karakteristik penting dalam pernikahan adalah:

  1. Fleksibel tidak kaku dan dia mau untuk berubah

  2. Teachable, orang yang mau belajar, rendah hati.

Pernikahan memerlukan sekali kwalitas seperti ini orang yang fleksibel dan teachable barulah akhirnya bisa saling membangun, bisa saling memperbaiki masalah.

Perubahan yang paling nampak pada saat cinta mulai layu adalah :

  1. Tidak adanya lagi sinar, tidak ada lagi kehangatan dalam diri pasangan kita. Jadi sesuatunya itu hanyalah aktifitas, tidak ada lagi jiwa dalam perbuatan atau tindakannya.

  2. Kecenderungan untuk marah, untuk mengeluh, untuk mengkritik, untuk merasakan tidak puas.

Kolose 3:12, "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semua itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."

Firman Tuhan menjabarkan beberapa tindakan-tinddakan yang sangat-sangat akan menghangatkan cinta yaitu belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran itu luar biasa, itu akan menghangatkan cinta. Jadi sekali lagi Tuhan meminta kita melakukan yang merupakan ciri Tuhan yang paling utama yaitu Tuhan adalah kasih, karena Dia adalah kasih dan kita juga diminta Tuhan mengasihi. Orang pertama yang Tuhan minta untuk kita kasihi adalah yang di depan mata kita sendiri yaitu suami atau istri kita.