Sepuluh Faktor Penguat Pernikahan 2

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T586B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Kedewasaan Pribadi dan Kebiasaan Hidup yang Sehat
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

dpo. Pdt. Dr. Paul Gunadi

FAKTOR KETIGA ADALAH KEDEWASAAN PRIBADI. Makin matang cara berpikir kita, makin besar kekuatan pernikahan. Ada banyak ciri kedewasaan; berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Dalam pengambilan keputusan kita berpikir jauh dan luas.
  • Dalam bertindak kita memertimbangkan akibat dan pelbagai kemungkinan.
  • Dalam memaknai peristiwa yang terjadi kita melihat bukan saja apa yang tampak di luar tetapi juga apa yang tersembunyi di dalam.
  • Dalam menjalani hidup kita menghargai bantuan orang tetapi tidak bergantung pada orang.
  • Dalam menghadapi ketidaksempurnaan, kita menerima kenyataan dan mengakui andil pribadi, bukan malah menyalahkan orang.

Semua ini adalah ciri kedewasaan; dan makin dewasa pribadi kita, makin kuat pernikahan kita.

FAKTOR KEEMPAT ADALAH KEBIASAAN HIDUP YANG SEHAT.Hidup bersama dibangun di atas landasan hidup sendiri; jadi, jika kita tidak dapat mengurus diri sendiri, jangan harap kita akan dapat mengurus satu sama lain. Dan, sudah tentu ketidak mampuan kita mengurus diri akan memengaruhi pasangan pula. Itu sebab penting buat kita untuk memulai kebiasaan hidup yang sehat jauh sebelum kita menikah. Ada beberapa kebiasaan hidup tidak sehat yang kerap merusak pernikahan, seperti pemakaian uang yang tidak bijaksana, ketidakstabilan dalam bekerja, berjudi, kecanduan pornografi, jorok, dan bergosip. Mari kita lihat satu per satu :

  • Pemakaian uang yang tidak bijaksana bukan hanya hidup besar pasak daripada tiang, tetapi juga penghematan yang berlebih; begitu iritnya hidup sehingga menyengsarakan pasangan.
  • Ketidakstabilan bekerja membuat pasangan hidup tidak tenteram tanpa kepastian dan sering kali, pasangan yang akhirnya harus mengompensasi untuk mencukupi kebutuhan.
  • Selain berpotensi meludeskan harta, berjudi adalah kebiasaan yang biasanya melibatkan perilaku buruk seperti berbohong dan manipulatif, yang merusak sendi relasi nikah. Untuk dapat terus berjudi, penjudi akan berbohong kepada pasangan atau memanipulasi orang di sekitarnya. Sudah tentu ini akan merusak bukan saja respek tetapi juga kepercayaan. Kita sulit hormat dan percaya kepada penjudi.
  • Kecanduan pornografi bukan saja menodai kekudusan pernikahan, tetapi juga merusak rasa percaya dan respek. Kita tahu bahwa pelaku pornografi yang ditonton bukanlah orang yang terhormat, jadi, perbuatan pasangan yang keranjingan menontonnya membuat kita melihatnya sebagai orang yang tidak terhormat. Selain itu kecanduan pornografi membuat pasangan terluka dan dikhianati.
  • Sedang jorok bisa berhubungan dengan kemalasan—membersihkan diri dan barang di sekitar—tetapi bisa pula berhubungan dengan kekurangpedulian dengan apa yang baik dan indah. Sudah tentu kebiasaan buruk ini membuat pasangan tidak nyaman dekat dengannya.
  • Bergosip kerap menimbulkan masalah, baik dengan pasangan maupun dengan orang lain. Penggosip biasanya mepunyai lingkaran sosial yang sempit—dengan sesama penggosip. Pada umumnya orang tidak ingin dekat dengan penggosip dan ini berdampak pada pernikahan. Pasangan merasa malu dan kehilangan kepercayaan; ia pun takut bahwa apa yang disampaikannya akan bocor keluar.

Dapat kita lihat dengan jelas bahwa kebiasaan hidup tidak sehat membuat hidup pernikahan tidak sehat pula.Jadi, penting bagi kita memunyai kebiasaan hidup yang sehat jauh sebelum kita menikah.