Seks Terus Mengetuk Pintu

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T480B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Dewasa ini tidak ada dosa yang lebih berbahaya daripada dosa seksual. Masalah utama dengan dosa seksual adalah, ia tidak pernah berhenti mengetuk pintu hati kita sehingga kita tetap bisa mendengar ketukannya kendati pintu tertutup. Berikut akan dipaparkan beberapa pintu yang kerap digunakan dosa seksual untuk masuk dan saran untuk bertahan.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dewasa ini tidak ada dosa yang lebih berbahaya daripada dosa seksual. Begitu banyak anak Tuhan yang jatuh ke dalam dosa seksual dan begitu banyak anak Tuhan yang menjauh—dan adakalanya meninggalkan Tuhan—karena jatuh ke dalam dosa seksual. Masalah utama dengan dosa seksual adalah, ia tidak pernah berhenti mengetuk pintu hati kita. Kendati kita telah mengusirnya dan membentengi pintu pertahanan setebal mungkin, dosa seksual terus mengetuk—dan kita terus dapat mendengar ketukan itu. Akhirnya ada yang bertahan, tetapi ada pula yang tidak. Pintu pun dibuka, dosa pun masuk. Berikut akan dipaparkan beberapa pintu yang kerap digunakan dosa seksual untuk masuk dan saran untuk bertahan.

  1. Pintu masuk pertama adalah PORNOGRAFI. Internet telah menjadi wadah berkat tetapi pada saat yang sama, internet telah menjadi sarana penyebaran pornografi yang paling efektif dalam sejarah manusia. Sekarang anak pada usia berapa pun dapat mengakses pornografi. Masalahnya, bukan hanya anak yang menyelinap masuk ke dunia pornografi, orang dewasa pun turut masuk. Bahaya terbesar pornografi terletak pada apa yang terjadi SETELAH kita mengkonsumsinya, bukan pada saat kita TENGAH mengkonsumsinya. Setelah kita mengkonsumsinya pornografi menjadi bagian tak terlepaskan dari hidup kita. Gambar yang kita lihat dan rangsangan yang kita rasakan terus memanggil-manggil. Dari sekadar melihat akhirnya kita menjadi kecanduan. Pikiran dan nafsu pun menjadi bagian diri yang terlepas dan tak terkendali. Seks berkembang dari sekadar BAGIAN kehidupan menjadi PUSAT kehidupan.
  2. Pintu masuk kedua adalah PELACURAN. Jarak antara pornografi dan pelacuran sangatlah dekat. Banyak orang memulai dengan pornografi dan mengakhirinya dengan pelacuran. Mulai dengan melihat, sekarang kita ingin mencobanya. Selain dari cengkramannya yang kuat, pelacuran juga menjadi wadah penularan penyakit kelamin dan HIV-AIDS. Pelacuran juga mendekatkan kita dengan kehidupan malam—gaya hidup yang tidak sehat dan bermuatan dosa. Jika kita sudah menikah, bukan saja pelacuran menghancurkan KEKUDUSAN nikah, pelacuran pun menghancurkan KEINTIMAN nikah.
  3. Pintu masuk ketiga adalah RELASI ROMANTIS. Begitu kita menjalin relasi romantis, kita pun mulai bergerak menuju keintiman. Seyogianya kita berjalan perlahan sehingga dapat mempertahankan jarak. Namun tidak selalu kita berhasil. Adakalanya kita bergerak terlalu cepat sehingga gagal menjaga jarak. Hubungan seksual pun terjadi. Masalahnya adalah sekali terjadi, kesanggupan kita untuk mencegah hubugan justru melemah. Akhirnya kita terus tersandung dan tidak kuasa membendung nafsu. Relasi yang seharusnya dibangun di atas fondasi PENGENALAN dan PENERIMAAN menyeluruh akhirnya dibangun di atas KETERTARIKAN dan KEPUASAN melulu.
  4. Pintu masuk keempat adalah PERSELINGKUHAN. Pada umumnya perselingkuhan dimulai dengan persahabatan. Yang membedakan persahabatan ini dari persahabatan lainnya adalah, persahabatan yang berakhir dengan perselingkuhan biasanya mempunyai muatan KETERTARIKAN dan KETERGANTUNGAN. Dua unsur ini menyedot kita kepada satu sama lain dan dalam waktu singkat kita pun jatuh ke dalam dosa seksual. Di bawah bayang-bayang rasa takut dan rasa bersalah, hubungan seksual dalam selingkuh menjadi begitu berdaya, membuat kita makin tak terpisahkan.

Jika demikian kuatnya dosa seksual mengetuk pintu, apakah yang dapat kita perbuat untuk menangkal godaan besar ini? Berikut akan diberikan beberapa saran.

  1. kita harus berjalan dengan TUHAN. Firman Tuhan di Mazmur 119:9 mengingatkan, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai Firman-Mu." Ya, kita mesti datang kepada-Nya setiap hari. Kita mesti berdoa serta diisi dan dibasuh oleh Firman Tuhan setiap hari sebab doa dan Firman Tuhan adalah satu-satunya kekuatan, yang dapat melindungi kita dari pencobaan seksual.
  2. Kedua, kita harus berjalan dengan ANAK-ANAK TUHAN. Firman Tuhan di Mazmur 119:63 berkata, "Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu." Pergaulan berpotensi besar membawa kita DEKAT dengan atau JAUH dari Tuhan. Itu sebab kita harus memilih teman yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Tuhan. Hindarilah teman yang dapat menjerumuskan kita ke perangkap dosa, termasuk dosa seksual.
  3. Ketiga, kita harus bersikap dan berperilaku sebagai anak-anak Tuhan. Pada masa berpacaran datanglah kepada hamba Tuhan, mintalah kesediaannya untuk mendengar pertanggungjawaban kita. Dalam berelasi, jangan mengaburkan batas, sebaliknya pertegas batas. Jangan merayu orang; sebaliknya hormati orang dan ingatlah akan suami, istri, atau keluarganya. Sewaktu digoda oleh istri Potifar majikannya, Yusuf menjawab (Kejadian 39:8-9), "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya daripadaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau istrinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Yusuf menghormati kepercayaan yang diterimanya dan ia tidak mau menyalahgunakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Yusuf pun takut berdosa kepada Tuhan. Semua ini memegangnya dengan erat sehingga ia tidak jatuh ke dalam dosa seksual. Ingat, bukan saja dosa seksual merugikan orang, dosa ini pun menghancurkan orang.