Pribadi Lemah

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T190B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kebalikan dari pribadi egois, ada sebagian orang yang memiliki ego yang lemah. Pribadi yang lemah mengalami kesukaran menghadapi tekanan dari luar, pribadi lemah disebabkan oleh banyak faktor dalam kehidupannya baik itu dari orang tua atau pun dari kehidupan masa lalunya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kebalikan dari pribadi egois, ada sebagian orang yang memiliki ego yang lemah. Berikut akan dipaparkan ciri dan penanganannya.

  • Pribadi yang lemah mengalami kesukaran menghadapi tekanan dari luar. Kecenderungannya adalah menghindar atau runtuh tatkala menghadapinya.

  • Pribadi yang lemah rentan terhadap rasa bersalah dan tuntutan untuk bertanggung jawab.

  • Pribadi yang lemah acap kali beremosi labil. Kadang orang terkejut melihat reaksinya yang tak terduga dalam menghadapi situasi yang sama. Pada dasarnya ia tidak mempunyai kendali atas hidupnya dan merasa orang lainlah yang memegang kendali atas hidupnya. Inilah pola yang menumpukkan kemarahan pada dirinya dan membuatnya labil.

  • Pribadi yang lemah kerap bergantung pada orang sebab dengan bergantung ia tidak perlu menghadapi tekanan. Namun kadang sebaliknya, ia sukar mendengar masukan orang terutama bila ia menerima tanggung jawab. Keinginannya untuk membuktikan diri sanggup begitu besar sehingga ia tidak bersedia membagi "kemuliaannya" dengan orang.

Penyebab

  • Kehilangan figur orangtua yang kuat sebagai model dan bahan serapan.
  • Penolakan dan kegagalan pada masa kecil.

Penyelesaian

  • Dengan bantuan orang, mulailah hadapi tantangan hidup. Berhentilah menghindar.
  • Ingatlah prinsip "satu per satu": selesaikan satu tugas demi satu tugas, satu masalah demi satu masalah. Jangan hilang fokus dan akhirnya tertimbun.
  • Firman Tuhan mengingatkan, "Ada orang yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan." (Amsal 11:24)