[kebiasaan_buruk_pria_2] =>
Lengkap
Kebiasaan Buruk Pria - "Perjinahan"
oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi
Saudara-Saudara pendengar yang kami kasihi, di mana pun anda berada. Anda kembali bersama kami dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen akan berbincang-bincang dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini tentang"Kebiasaan Buruk Pria" bagian yang kedua yaitu tentang Perzinahan. Kami percaya acara ini pasti bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
GS : Pak Paul, pada kesempatan yang lalu kita berbicara tentang kebiasaan buruk pria yaitu perjudian. Dan kali ini kita mau berbicara tentang kebiasaan buruk yang lain yaitu perzinahan. Memang seringkali ada hubungan yang terjadi antara perjudian dan perzinahan. Jadi di sela-sela perjudian, orang masih sempat-sempatnya melakukan perzinahan. Sebelum kita melanjutkan perbincangan ini mungkin Pak Paul bisa menyinggung sedikit tentang perjudian.
PG : Kita telah membahas bahwa perjudian adalah hal yang sulit untuk diberantas terutama dalam kelompok masyarakat tertentu di mana budayanya adalah budaya yang membolehkan dan bahkan menganjuran pria untuk berjudi.
Seolah-olah dikaitkan dengan kelaki-lakian atau kemaskulinan, jikalau tidak mau berjudi maka dianggap kurang laki-laki. Hal lain lagi adalah perjudian sangat terkait dengan permainan. Kebetulan yang sering bermain atau yang menciptakan permainan dan terlibat dalam permainan adalah laki-laki. Perjudian sangat terkait dan seringkali digunakan untuk menambah serunya permainan tersebut, sehingga waktu orang menonton pertandingan, dengan dia memasang judi, maka seolah-olah dia ikut bertanding padahal bukan dia, jadi sangat menambah intensitas serunya. Dan sudah tentu ada aspek lain yang sudah kita bahas, berjudi memunyai aspek memancing keserakahan orang karena ingin cepat menang dan ingin cepat kaya sehingga cara itu yang paling gampang. Itu sebabnya ada orang dalam kondisi terpojok yang tidak memiliki penghasilan ingin berjudi supaya bisa menang, sebab dalam angan-angannya sekali dia menang maka dia bisa menutup semua utangnya, sehingga dia mengambil resiko, padahal kemungkinan dia menang sangat kecil dan kemungkinan dia kalah sangat besar. Seorang penjudi waktu dia duduk di meja judi, tiba-tiba pikirannya berubah sangat positif dan berkata,"Saya akan menang" meskipun kenyataannya dia mungkin menang, tapi dia berpikir positif saya akan menang. Dan dia langsung bergantung pada keberuntungan,"Kemarin saya tidak beruntung, hari ini saya beruntung" akhirnya dia lebih menggantungkan diri pada keberuntungan nasib dan bukan pada pemeliharaan Tuhan. Kita sudah membahas bahwa judi merupakan alat yang dipakai iblis untuk menjatuhkan manusia dan menjauhkan manusia dari Tuhan. Jika waktu kita sudah tersedot oleh judi, kita tidak bisa memikirkan hal-hal lain apalagi tentang Tuhan, yang selalu kita pikirkan adalah"Bagaimana lain kali bisa menang, apa yang saya lakukan supaya nanti menang". Itulah yang akhirnya menjauhkan manusia dari Tuhan dan itulah yang memang diinginkan oleh iblis.
GS : Dan firman Tuhan dengan jelas menentang segala bentuk perjudian ?
PG : Betul. Sebab akhirnya judi adalah sebuah bentuk penyembahan berhala atau ilah, sebab ia menjadi begitu penting dan tidak ada lagi yang kita pikirkan selain perjudian sehingga menggantikan llah.
Sudah tentu Tuhan akan marah kalau kita membuat hal-hal lain menjadi ilah kita.
GS : Dan kaitan antara perjudian dan perzinahan itu bagaimana, Pak Paul ?
PG : Seringkali tempat-tempat perjudian menjadi tempat di mana hal-hal atau dosa-dosa yang lain ditawarkan, sehingga akhirnya menjadi satu komunitas yang sama di mana kalau ada perjudian, pastiakan disediakan perempuan.
Kenapa ? Sebab para penyelenggara perjudian tahu bahwa tipe orang yang berjudi biasanya adalah tipe orang yang juga nantinya senang main perempuan. Atau satu lagi tipe orang yang berjudi adalah tipe orang yang bukan saja senang main perempuan, tapi juga senang dengan minum dan menggunakan narkoba. Walaupun tidak selalu, tapi cukup banyak orang yang terlibat perjudian akhirnya orang yang sama juga yang terlibat perzinahan dan senang untuk minum dan menggunakan narkoba. Jadi di tempat yang sama itulah semua dosa ditawarkan.
GS : Jadi yang khas atau khusus mengenai perzinahan ini apa saja, Pak Paul ?
PG : Ada beberapa yang ingin kita bahas, Pak Gunawan, tentang perzinahan. Yang pertama adalah pada umumnya laki-laki mudah tergoda dan jatuh ke dalam perzinahan oleh karena keterpikatannya padakecantikan lahiriah dan kenikmatan jasmaniah.
Dengan kata lain, secara alamiah laki-laki mudah terpesona oleh kecantikan wanita dan reaksi yang menyusul setelah terpikat adalah keinginan untuk menikmati tubuhnya. Jadi karena laki-laki lebih mudah tergoda dan terpikat oleh hal ini maka dia lebih mudah jatuh ke dalam dosa perzinahan.
GS : Ini bukan hanya dilakukan oleh pria yang sudah menikah, tapi untuk pria yang belum menikah pun hal ini boleh terjadi.
PG : Betul sekali. Jadi inilah perangkap bagi pria, sejak berusia remaja sampai berusia lanjut bahwa dia akan mudah terpikat, terpesona oleh kecantikan lahiriah dan begitu dia terpesona, secaralangsung dorongan yang muncul adalah dorongan untuk mau bersama dengan perempuan tersebut atau berhubungan seksual dengan perempuan tersebut.
GS : Kalau dulu Pak Paul mengaitkan antara perjudian dengan kelaki-lakian seseorang, perzinahan pun seringkali diperlakukan seperti itu, Pak Paul ?
PG : Betul sekali. Jadi di dalam budaya tertentu memang ada satu dorongan dari lingkungannya bahwa laki-laki melakukan hal seperti itu dan tidak apa-apa, jadi dibolehkan bahkan kalau laki-laki idak mau melakukannya maka dia akan diejek oleh teman-temannya bahwa dia kurang laki-laki atau terlalu penakut atau pengecut, akhirnya di dalam budaya tertentu perilaku zinah itu betul-betul menjadi masalah yang diturunkan dari generasi ke generasi dan susah sekali hilang.
GS : Hal lain lagi yang terkait dengan perzinahan apa, Pak Paul ?
PG : Pada umumnya laki-laki mudah jatuh ke dalam dosa perzinahan oleh karena laki-laki memisahkan jiwa dan rohnya dari tubuh jasmaniahnya. Dengan kata lain, laki-laki memisahkan jiwa dan rohnyadari tubuh jasmaniahnya sehingga dia tidak terlalu merasa berdosa atau bersalah setelah berzinah, sebaliknya wanita pada umumnya tidak dapat begitu saja memisahkan jiwa dan rohnya dari tubuh jasmaniahnya.
Itu sebabnya di luar praktek pelacuran pada umumnya wanita hanya dapat memberi tubuhnya setelah dia siap memberi jiwa dan rohnya kepada laki-laki yang dikasihi dan dipercayanya. Tapi bagi laki-laki tidak, dia tidak perlu memberi jiwanya kepada seorang wanita untuk bisa berhubungan seksual dengannya sebab memang ada keterpisahan antara jiwa dan tubuh. Kalau perempuan antara jiwa dan tubuh adalah sesuatu yang menyatu.
GS : Artinya para pria tidak melibatkan emosinya di dalam melakukan perzinahan ?
PG : Dan bisa bukan hanya melibatkan emosi, tapi bisa juga tidak melibatkan nuraninya sehingga tidak merasa bersalah dan sama sekali tidak merasa apa-apa sebab seolah-olah ada sekat yang memisakan jiwa dan tubuhnya.
GS : Makin hari makin banyak anak remaja yang terlibat di dalam dosa perzinahan ini, dan ini bagaimana Pak Paul ?
PG : Betul sekali. Jadi memang cukup banyak laki-laki yang jatuh ke dalam dosa perzinahan yang sesungguhnya telah melakukan dosa percabulan sejak usia remaja. Misalnya dalam usia 14, 15 tahun aa remaja laki-laki yang mulai mengunjungi lokasi pelacuran, biasanya karena ajakan teman.
Tapi pada akhirnya dia ketagihan dan terus melakukannya sampai usia dewasa, sudah tentu waktu dia mau menikah dia tidak akan mengakui kelemahannya ini. Jadi cukup banyak pria yang sebelum menikah sudah menjadi pecandu atau sering sekali mengunjungi tempat-tempat pelacuran. Tapi waktu dia mau menikah dia tidak akan cerita pada calon istrinya padahal ini adalah masalahnya, dan masalahnya berkembang setelah menikah, sebab setelah menikah kebiasaan ini berpotensi untuk berlanjut, karena kepuasan seksual yang diperoleh dari istri dirasakan tidak sebanding dengan kepuasan seksual yang didapatnya dari pelacur. Jadi karena dia terbiasa memakai jasa pelacur sehingga waktu dia sudah menikah dan tidak bisa lagi menggunakan jasa itu maka dia merasa ada yang kurang; dia ingin mencicipi hal yang dia pernah cicipi dulu sehingga mulailah diam-diam dia pergi ke tempat pelacuran untuk main pelacur. Jadi kita melihat kebiasaan buruk yang dimulai di usia dini akan terus berlanjut.
GS : Dan di sini hubungannya kembali erat dengan perjudian. Orang yang tidak punya uang atau tidak mendapat kesempatan untuk melakukan perzinahan dengan pelacur yang membutuhkan begitu besar dana, dia akan menggunakan uangnya untuk berjudi, kalau menang dia akan pergi ke pelacuran dan kalau kalah ya sudah.
PG : Bisa. Jadi dua dosa ini sangat berdekatan.
GS : Pak Paul, di dalam perzinahan orang diajak oleh temannya atau dipaksa oleh temannya, kenapa orang seperti ini tidak bisa berpikir logis bahwa ini dilarang oleh Tuhan ?
PG : Jadi mungkin sekali dia tahu kalau ini salah, tapi pada usia remaja desakan teman itu memunyai pengaruh yang kuat dalam hidup remaja akhirnya teman-temannya berhasil meyakinkan dia,"Tidak alah, semua orang juga melakukannya".
Jadi akhirnya karena desakan teman-teman dan juga dalih-dalih yang mereka berikan akhirnya banyak anak remaja yang beranggapan bahwa berhubungan seksual dengan pelacur atau orang lain merupakan bagian normal dari kehidupan laki-laki. Jadi misalkan ada anak remaja yang tidak mau melakukannya maka besar kemungkinan teman-temannya akan melabelkan dia banci dan sebagainya. Bahkan yang sudah menikah pun kalau memunyai teman-teman yang sama seringkali mendapat ejekan temannya kalau tidak mau berhubungan dengan perempuan lain,"Kamu ini takut istri atau kurang jantan, hanya begini saja tidak mau". Jadi akhirnya untuk membuktikan rasa kesetiakawanan dan juga membuktikan bahwa dia juga laki-laki yang asli akhirnya melakukannya. Demikianlah seringkali pengaruh teman yang buruk menjerumuskan kita ke dalam dosa perzinahan.
GS : Apakah itu sudah menjadi gaya hidup seseorang atau suatu komunitas orang-orang tertentu, Pak Paul ?
PG : Saya kira ya, dalam kelompok masyarakat tertentu inilah yang dilakukan oleh pria yaitu berjudi, main perempuan atau minum. Jadi itu adalah benar-benar kegiatan yang sangat dikaitkan denganlaki-laki.
Kalau tidak dilakukannya, maka kurang laki-laki.
GS : Apakah apa hal lain Pak Paul tentang perzinahan ?
PG : Hampir semua laki-laki yang berzinah akan berbohong kepada istri dan ini adalah fakta yang harus kita ketahui. Sudah merupakan kesepakatan umum bahwa kalau tertangkap basah maka dia harus erbohong, sebab jika tidak maka selamanya dia harus tunduk di bawah tangan istri dan akan kehilangan kemerdekaannya.
Itu sebabnya dia akan mati-matian menyangkal perbuatannya dan membuat cerita dusta untuk menutupi ulahnya.
GS : Walaupun dia berusaha menutupi perbuatannya ini kepada istrinya tetapi kadang-kadang orang yang berzinah dengan bangganya menceritakan kepada teman-temannya, Pak Paul.
PG : Betul. Kalau dia menceritakan kepada teman-teman maka penghormatan teman-teman kepada dirinya akan bertambah, tapi kalau dia cerita kepada istri maka kebalikannya yang terjadi, pasti istriya akan marah dan terjadi percekcokan.
Dapat dipastikan kalau misalnya sampai diketahui istri maka dia akan berbohong dan hampir tidak ada yang langsung mengakui perbuatannya, kebanyakan mereka akan menceritakan kisah-kisah,"Ini bukan punya saya dan ini punya teman saja" semuanya kebanyakan berbohong.
GS : Kalau begitu kenapa orang ini berani menceritakan kepada temannya, padahal resikonya temannya bisa bercerita kepada istrinya nanti.
PG : Kebanyakan mereka tidak akan bercerita kepada istri mereka. Jadi semua yang melakukan itu kebanyakan akan menyembunyikannya dari istrinya.
GS : Jadi saling melindungi satu dengan yang lain.
PG : Betul. Jadi masing-masing sudah tahu dan tidak akan ada yang membocorkan cerita itu kepada istrinya.
GS : Yang lainnya apa, Pak Paul ?
PG : Yang lainnya, hampir semua laki-laki yang tertangkap basah berbuat zinah akan bereaksi marah ketika diperhadapkan dengan tindakannya. Sesungguhnya kemarahan merupakan ungkapan keterkejutandan rasa malunya.
Dia terkejut karena tidak menyangka bahwa perbuatannya terbongkar dan sudah tentu dia malu, sebab tertangkap basah. Sebagai reaksi refleks dia marah, sebab marah menutupi keterkejutannya dan dengan bersikap marah dan bahkan lebih marah dari pada istrinya, dia berharap bahwa kasus ini akan segera ditutup. Jadi seringkali itu yang terjadi, waktu istri mengkonfrontasi,"Saya dengar seperti ini..." dia menjadi marah sejadi-jadinya karena sebetulnya marahnya itu untuk menutupi keterkejutannya, dia tidak ingin kelihatan kalau dia kaget atau dia tidak ingin kelihatan kalau dia tertangkap basah, sehingga dia marah. Harapannya dengan dia marah, maka istrinya tidak akan berani memunculkan lagi dan dia bisa bebas melakukannya lagi.
GS : Para istri kadang punya pendapat bahwa laki-laki memang seperti itu, sehingga secara tidak langsung dia"mengizinkan" suaminya melakukan perzinahan asal jangan sampai terjadi pernikahan antara dia dan pelacur itu.
PG : Jadi memang ada sebagian wanita yang berprinsip seperti itu dan ini salah karena tidak seharusnya. Tapi saya juga bisa mengerti banyak perempuan berkata,"Kalau nanti bercerai, nasib saya lbih buruk dan anak-anak saya nanti dikatakan anak yang orang tuanya bercerai dan sudah mendapat pasangan".
Jadi akhirnya banyak yang menahan derita dan tidak berani bertindak apa-apa. Dan inilah juga yang diketahui oleh pria, jadi mereka tidak begitu takut kalau sampai ketahuan karena mereka berpikir kalau istri saya tidak suka dan mau bercerai maka silakan, karena dia tahu yang lebih rugi adalah perempuan. Dan inilah kenyataan di dunia tapi saya perlu langsung ingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh manusia dilihat oleh Tuhan dan suatu hari kelak akan ada tuntutan Tuhan untuk kita semua.
GS : Katakan istri memergoki atau tahu perbuatan suaminya yang melakukan perzinahan dan suaminya itu juga mengaku bersalah. Apakah pengakuan itu suatu pengakuan yang tulus, Pak Paul ?
PG : Seringkali ini yang terjadi. Hampir semua laki-laki tatkala sudah tidak bisa mengelak hanya akan mengakui sebagian kecil dari perbuatannya, artinya dia tetap berusaha untuk menyembunyikan emua perbuatannya sebab makin banyak yang terungkap maka semakin melemahkan posisinya di hadapan istri.
Itu sebabnya dia akan mengecilkan perbuatannya dan menghilangkan data penting lainnya supaya istri tidak bisa menguasainya, tidak bisa mengontrolnya. Jadi seringkali pengakuan yang pertama mungkin hanya 20% dan di belakangnya ada 80% hal-hal lain. Ada juga yang beralasan,"Kalau saya sampai menceritakan kepada istri saya apa yang saya perbuat, mungkin selama-lamanya dia tidak akan mengampuni saya", sebab memang ada laki-laki yang benar-benar melakukan dosa seksual terlalu biadab, terlalu dalam sehingga benar-benar kalau istri sampai tahu maka dia akan muak dan tidak akan menerima suaminya. Jadi ada yang beralasan seperti itu, sehingga dia tidak mau cerita. Namun pointnya adalah bahwa kalau ketahuan kebanyakan laki-laki akan mengakui hanya sebagian kecil dari apa yang diperbuatnya.
GS : Kalau istri mengorek-ngorek masa lalu suaminya, karena telah menemukan pintu masuk untuk itu, maka suami pasti akan marah-marah dan ini yang membuat si istri kurang nyaman untuk terus bertanya-tanya tentang masa lalu dari suaminya ini.
PG : Betul. Sebab si suami tahu kalau dia menceritakan latar belakangnya, maka istrinya akan terus menerus menaruh curiga kepadanya maka dia akan mengelak dan marah supaya istrinya tidak bisa lgi bertanya kepadanya.
GS : Bagaimana sikap istrinya setelah mengetahui suaminya itu berzinah ?
PG : Sudah tentu dia harus mengkonfrontasi suaminya dan dia harus meminta dengan tegas supaya perbuatan itu dihentikan. Sebagai tanda pertobatan si istri harus tahu dengan siapa si suami melakuan perzinahannya dan setelah itu dilakukan, maka langkah berikutnya adalah pertanggungjawaban, si suami harus sering-sering memberikan kabar kepada si istri tentang keberadaannya dengan siapa dia berada.
Namun pada umumnya kita tidak bisa mengontrol 100% sebab yang saya dapati adalah dalam pelayanan saya, kebanyakan laki-laki akan terus berbohong dan terus melakukan dosanya, jarang sekali yang karena tertangkap basah kemudian berhenti, kebanyakan akan terus mengulang berbohong lagi dan terus seperti itu.
GS : Padahal di hadapan istrinya dia sudah minta maaf dan berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi dan dia katakan bahwa ini yang terakhir.
PG : Masalahnya adalah janji ini hanyalah sarana untuk mendinginkan suasana daripada ribut maka dia berjanji, apabila dia telah menjalin hubungan serius dengan seseorang maka dia tidak akan denan mudah memutuskan tali relasi dengan perempuan itu.
Atau kalau dia terbiasa menggunakan jasa pelacur maka dia pun tidak dapat dengan mudah menghentikan kebiasaan yang telah menahun. Singkat kata, hampir semua yang berjanji untuk tidak meneruskan relasi zinah akan melanggar janjinya. Ingat bahwa relasi zinah yang serius sukar putus dan kebiasaan buruk yang telah terbentuk mulai remaja susah dihentikan.
GS : Tapi itu bukan sesuatu yang mustahil untuk seseorang mengakhiri perbuatannya yang tidak benar dan saya percaya sekali bahwa kuasa Tuhan dapat menolong orang ini, Pak Paul.
PG : Betul. Dan sudah tentu yang terpenting adalah pencegahan dan jangan kita memulai kebiasaan buruk ini.
GS : Peran istri untuk menolong suami agar tidak berzinah itu cukup besar, Pak Paul.
PG : Betul dan kita tidak bisa menyalahkan si istri karena itu adalah pilihan si suami untuk berzinah, tapi betul sekali kadang-kadang relasi yang buruk dengan istri memberi pengaruh terhadap prilaku suami yang juga buruk itu.
GS : Pak Paul, apa yang Alkitab katakan tentang perzinahan ini ?
PG : Ada beberapa yang bisa saya petik, Pak Gunawan. Misalnya di Ibrani 10:10 firman Tuhan berkata,"Karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembaan tubuh Yesus Kristus".
Kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Kristus. Jadi dengan pengorbanan Kristus di kayu salib, Tuhan telah menguduskan kita. Tuhan menghendaki kita hidup kudus dan kekudusan dimulai dengan menjaga kekudusan pikiran dan berakhir dengan menjaga kekudusan tubuh. Jadi kita harus memulai dengan kekudusan pikiran kemudian menerapkannya atau mewujudkannya dengan kekudusan tubuh. Perzinahan adalah dosa yang melanggar perintah kekudusan itu.
GS : Dan orang yang berzinah tidak pernah memikirkan tentang kekudusan lagi dan bahkan dia merasa,"Saya telah tercemar" kemudian dia meneruskan saja melakukan itu.
PG : Ada yang seperti itu. Karena merasa kalau dirinya sudah tercemar maka lebih baik meneruskan saja. Jadi ada orang yang terus berdosa karena berpikir sudah tanggung.
GS : Sampai suatu saat misalnya dia terkena penyakit karena perzinahannya, baru itu yang memukul dia sampai bertobat.
PG : Betul. Makanya kadang-kadang Tuhan menjatuhkan hukuman yang berat agar kita bertobat.
GS : Yang terjadi kadang-kadang bukan menimpa dirinya tapi bisa menimpa anaknya misalnya cacat dan sebagainya, lalu dia bisa menyesal seumur hidup karena melihat kondisi anaknya, dia tahu itu gara-gara perbuatannya dulu.
PG : Betul. Dan ada yang menularkan penyakit kotor kepada istrinya sehingga hampir bertahun-tahun istrinya harus menderita. Jadi dampaknya sangatlah luas.
GS : Selain dari Ibrani, apakah ada ayat firman Tuhan yang lain, Pak Paul ?
PG : Kolose 3:5,6 berkata,"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembaha berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)".
Jadi dapat disimpulkan dari sini bahwa percabulan atau perzinahan mengundang murka Allah. Barang siapa melakukannya maka dia menjadi musuh Allah dan akan menjadi sasaran murka Allah. Kita tidak mau menjadi sasaran murka Allah.
GS : Tetapi bagaimana mematikan percabulan di dalam diri kita ?
PG : Pak Gunawan, karena kita sudah berdosa dan dilahirkan dalam dosa maka kita sangat memerlukan darah Kristus. Kita memerlukan kuasa Tuhan dan harus berdoa meminta pertolongan-Nya. 1 Korintus6:15 berkata,"Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!" oleh karena kita telah dibeli dengan tunai lewat darah Kristus maka sekarang kita adalah milik Tuhan dan sewaktu kita berzinah, sebetulnya yang telah kita cabulkan atau zinahkan adalah tubuh Kristus sendiri.
Jadi kita tidak bisa mencabulkan tubuh kita karena telah dibeli dan menjadi milik Tuhan. Kita harus ingat tubuh ini bukanlah tubuh kita lagi. Alkitab berkata bahwa tubuh ini adalah bait Allah di mana Tuhan tinggal.
GS : Sebelum kita mengakhiri perbincangan ini mungkin Pak Paul ingin memberikan kesimpulan atau ayat firman Tuhan yang lain, Pak Paul ?
PG : Di 1 Korintus 6:20 dikatakan,"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Jadi panggilan Allah adalah agar kita memuliakan Allahdan memuliakan Allah dimulai dengan memuliakan-Nya dengan tubuh kita.
Mustahil kita bisa memuliakan Allah jika kita mencabulkan tubuh kita, itu tidak bisa. Jadi mulai dengan menguduskan tubuh kita dan itulah cara untuk membawa kemuliaan kepada nama Tuhan.
GS : Seringkali yang dilakukan adalah menguduskan Tuhan, tapi hanya dengan mulut sedangkan bagian tubuh yang lainnya tidak ikut memuliakan nama Tuhan.
PG : Karena itu kita harus konsisten bahwa tubuh kita adalah bait di mana Allah tinggal. Jadi kita harus menjaga dan menguduskan supaya jangan sampai menjadi tempat yang tidak layak bagi Allah inggal.
GS : Terima kasih Pak Paul untuk perbincangan ini. Dan para pendengar sekalian terimakasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi, dalam acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang Kebiasaan Buruk Pria bagian yang kedua yaitu tentang"Perzinahan". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini silakan menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 56 Malang. Anda juga dapat menggunakan e-mail dengan alamat telaga@indo.net.id kami juga mengundang Anda mengunjungi situs kami di www.telaga.org. Saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan, akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa pada acara TELAGA yang akan datang.