Perhatian Orangtua terhadap Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T396B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Topik ini menceritakan bagaimana orangtua yang bekerja baik suami maupun istri. Namun tetap dapat memberi perhatian yang sepantasnya diterima oleh anak.
Audio
MP3: 
Play Audio: 


Ringkasan

Perbedaan masyarakat dahulu dan sekarang yaitu:

  1. Kehidupan sosial masyarakatnya tidak sama.

    Masyarakat dahulu ? Hidup dalam suasana komunal artinya hubungan dengan kerabat, sanak keluarga masih lumayan dekat dan tidak jarang ada sanak keluarga yang tinggal di dalam rumah yang sama. Mereka bisa mengisi kekurangan karena kepergian orang tua.

    Masyarakat sekarang ? Hidup lebih individualis maksudnya yang di kota-kota besar hidup sendiri-sendiri, banyak yang tidak mengenal siapa yang tinggal di sebelah rumah mereka, bahkan hubungan dengan sanak saudara juga lumayan jauh.

  2. Tekanan atau gangguan atau godaan dari lingkuangan tidak sama antara waktu dulu dan sekarang. Pada zaman dulu, gangguan atau tekanan dari lingkungan tidaklah sebanyak sekarang, contoh: kemudahan mendapatkan gambar-gambar porno. Zaman sekarang kalau anak kita tinggalkan di rumah sendirian, sementara suami-istri pulang malam, tidak ada di rumah sepanjang hari itu akan menimbulkan dampak yang jauh lebih serius dibandingkan kalau itu terjadi pada 20, 30 tahun yang lampau.

Sehubungan dengan situasi sekarang yang semakin sulit bagi orang tua untuk mengawasi anak-anak maka dalam hal ini interaksi orang tua dan anaklah yang memegang peranan sangat penting sekali, dan hal ini perlu dibina sejak anak-anak masih kecil. Interaksi di bawah usia 6 tahun dapat dikatakan sebagai fondasi, sebagai dasar hubungan orang tua dengan anak.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan anak yang sudah lumayan besar sementara suami-istri bekerja, apa yang dilakukan untuk memaksimalkan interaksi orang tua dengan anak? Ada yang beranggapan bahwa paling penting adalah kwalitas bukan kwantitas, jadi mutu bagaimana kita berinteraksi dengan anak jauh lebih penting daripada kwantitas atau jumlah waktu yang dihabiskan dengan anak. Namun pada prakteknya hal ini susah sekali dilakukan, karena kwalitas hanya bisa muncul dalam keberadaan kwantitas. Kita hanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan anak kalau kita memang menghabiskan waktu dengan anak, kalau tidak kita habiskan waktu itu dengan anak, yang bermutu itu tidak muncul. Selanjutnya yang kita anggap berwalitas belum tentu berkwalitas bagi anak, belum tentu itu adalah hal yang dihargai dan dibutuhkan oleh anak kita.

Dua hal yang perlu kita perhatikan untuk mengetahui bahwa anak itu kurang perhatian. Kita bisa mulai mencermati melalui dua tipe anak yaitu:

  1. Tipe anak yang cenderung agresif, yang mengganggu anak lain, yang memberontak, yang tidak sabar, yang mudah meledak.

  2. Tipe anak yang terlalu menarik diri, mengurung diri, tidak sosial, tidak mau bergaul dengan teman-teman dan cenderung menyendiri.

Namun juga perlu diingat bahwa belum tentu anak yang agresif itu dibesarkan dalam keluarga yang bermasalah. Sedangkan anak yang cenderung menarik diri biasanya ada masalah yang dihadapinya dalam rumah tangganya. Karena apa, sebab pada dasarnya anak kecil adalah anak-anak yang bersifat sosial.

Amsal 11:30, "Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang." Salah satu golongan atau tujuan kita sebagai orang tua Kristen adalah menjadi orang yang benar, maksudnya melakukan hal yang benar, kalau kita mendidik anak dengan benar, hasilnya adalah pohon kehidupan. Orang tua yang bijak akan mengambil hati anak-anaknya. Anak hanya akan memberikan hatinya kepada kita kalau kita dilihatnya sebagai orang tua yang benar dan yang bijak.