Penderitaan Manusia 2

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T022B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Lanjutan dari T22A

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Orang yang menderita adalah orang yang mengalami suatu peristiwa yang sangat menyakitkan yang tidak diharapkannya atau tidak diduganya. Dan memang itulah salah satu ciri atau karakteristik dari penderitaan yaitu penderitaan datang menimpa kita di saat kita tidak siap. Jadi kalau orang bertanya bagaimanakah mempersiapkan diri untuk menderita, saya kira jawabannya adalah kita tidak bisa benar-benar mempersiapkan diri, sebab kalau kita pikir memang kita tidak akan pernah siap untuk menderita. Sigmund Freud menelorkan suatu teorinya yang berkata bahwa manusia itu bergerak menjauhkan diri dari penderitaan atau rasa sakit dan mendekati atau mendekatkan diri pada yang nikmat, maka prinsipnya itu disebut prinsip kenikmatan. Jadi memang pada dasarnya kita makhluk yang tidak suka dengan penderitaan.

Ada 8 jenis penderitaan yang dipaparkan oleh Firman Tuhan yaitu:

  1. Penderitaan yang muncul akibat pembelaan Firman Tuhan. Jadi adakalanya kita menderita karena kita membela kebenaran Tuhan atau atau mentaati kehendak Tuhan.

  2. Tuhan mengizinkan kita menderita untuk kepentingan kita sendiri, contohnya Paulus dalam 2Korintus 12:7-9 di mana Tuhan mengizinkan dia mendapatkan duri dalam dagingnya. Ada beberapa tahapan yang biasa terjadi sewaktu kita mengalami musibah:

    1. Kita marah sekali, tidak terima kenapa kita harus mengalami ini.

    2. Kita tawar-menawar dengan Tuhan.

    3. Menyadari bahwa penderitaan itu tidak bisa kita elakkan dan tidak bisa lagi kita tawar-menawar jadi harus kita hadapi.

    4. Depresi, kita akhirnya dirundung oleh kesedihan yang luar biasa, tiba-tiba hidup kita ini tidak lagi ada artinya.

    5. Penerimaan, tahap ini adalah tahap di mana kita akhirnya berhasil mengatakan ya saya menerima.

  3. Kita menderita karena gangguan/perbuatan iblis, contoh Ayub orang yang memang luar biasa diganggu oleh iblis.

  4. Kita menderita karena perbuatan orang lain, kelalaian maupun kejahatan orang lain. Misalnya kita tertabrak, kita dirampok dsb.

  5. Menderita karena hukuman Tuhan atas perbuatan dosa. Contoh Tuhan menghukum raja herodes, seorang raja yang kejam.

  6. Kita menderita karena kita dalam perjuangan melawan atau sedang mengatasi pencobaan.

  7. Kita menderita karena alam di mana kita tinggal sudah tercemar tidak lagi berimbang. Misalnya karena bencana alam, banjir. Roma 8:19-22, seluruh alam semesta ini sedang mengerang dalam kesakitan dan menantikan hari penggenapan kedatangan Tuhan.

  8. Kita menderita karena kemanusiaan kita misalnya kematian. Kematian adalah bagian dari kemanusiaan kita.

Matius 5:4, mengatakan: "Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihiburkan." Jadi dalam khotbahnya di atas bukit Tuhan Yesus memberikan kita suatu kebenaran yang memang dirindukan oleh manusia yaitu bahwa :

  1. Tuhan mengatakan kita akan berdukacita, berdukacita sebetulnya adalah kita kehilangan orang yang berharga, yang penting, yang dekat dengan kita. Tapi berdukacita bisa juga karena kita kehilangan sesuatu yang kita senangi, yang kita hormati, kita mau jadikan itu sebagai hidup kita. Tuhan tekankan ada penderitaan yang mengakibatkan kita berdukacita. Dukacita itu bagian dari kehidupan.

  2. Memang akan ada penderitaan, memang akan ada dukacita tapi Tuhan berkata akan dihiburkan.

  3. Roma 8:28, bahwa Tuhan akan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yang terpanggil atau dipanggil dan yang mengasihi Tuhan. Artinya adalah meskipun penderitaan itu tidak semuanya langsung dikaitkan dengan Tuhan, tapi seburuk apapun yang kita alami tetap Tuhan akan bisa pakai itu untuk mendatangkan kebaikan. I Petrus 1 atau Yakobus menuliskan waktu kita mengalami penderitaan yang nomor satu akan terjadi adalah iman kita dimurnikan.

Yang perlu kita lakukan untuk menyikapi penderitaan yang menimpa kita sbb:

  1. Tidak tergesa-gesa mencari tahu siapa yang bersalah, siapa yang bertanggung jawab dalam penderitaan kita. Kita lihat dulu apa yang sedang kita derita, jenis apa setelah itu baru kita bisa menyikapinya.
    Kita mempunyai 3 sikap ekstrim :

    1. Menyalahkan Tuhan.
    2. Menyalahkan orang lain.
    3. Menyalahkan diri sendiri
  2. Kita lihat dulu apa yang sedang kita derita, jenis apa setelah itu baru kita bisa menyikapinya. Misalnya adanya gempa bumi rumah kita runtuh, dalam keadaan seperti ini kita tidak usah menyalahkan siapapun, tidak menyalahkan Tuhan, tidak menyalahkan orang lain, tidak menyalahkan diri sendiri.

  3. Kalau kita tahu ini bukan hal yang berkaitan dengan hukuman Tuhan jelas kita mencari Tuhan untuk mendapatkan penghiburan dariNya. Jadi kita berdoa agar Dia memberikan kekuatan yang sepadan dengan beban penderitaan yang sedang kita tanggung.