Pencobaan di Tengah Kejayaan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T401A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Banyak orang mengalami banyak pencobaan di dalam hidupnya pada saat dia berada di puncak kejayaannya. Hal ini dapat disebabkan oleh karena keangkuhan yang ada di dalam dirinya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
Penyebab seseorang mengalami masalah di dalam masa kejayaan:



a. Keangkuhan, waktu kita jaya kita cenderung berpikir bahwa memang kita itu hebat, nah waktu kita berpikir memang kita sehebat itu keangkuhan mulai masuk dan waktu keangkuhan mulai masuk, kita mulai berpikir bahwa kita ini bisa berbuat apa saja melewati batas.



b. Pengaruh lingkungan di sekitarnya. Orang yang jaya apalagi pria cenderung menjadi target atau



sasaran, godaan atau undangan. Sebab orang yang jaya adalah orang yang bisa memberikan banyak kepada orang lain secara material, dalam hal inilah dia menjadi sasaran karena dia menjadi orang yang sangat menarik, sangat berpengaruh bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya.



Contoh peristiwa di Alkitab seperti yang dituturkan dalam Kejadian 39 : 6 dan 7 yaitu kisah Yusuf. Yusuf menjadi sasaran dari istri majikannya setelah dia menjadi orang yang berhasil. Pencobaan atau tawaran untuk berselingkuh dengan istri Potifar tidak terjadi pada tahap awal sewaktu Yusuf masih menjadi budak, yang



belum berhasil dan tidak terpandang. Yusuf makin berhasil, dia seorang pemuda yang berhikmat dan pandai, kebetulan juga didukung oleh wajah yang bagus. Nah kejayaan itulah akhirnya seolah-olah menyadarkan istri majikannya bahwa yang berada di hadapannya hari lepas hari bukanlah seorang budak belaka, tapi seorang pria yang mempunyai kwalitas tertentu.



Ada dua hal yang mencegah Yusuf berbuat dosa yaitu:



a. Yusuf takut kepada Tuhan Allah. Dan Yusuf tahu, waktu dia berzinah dia bukannya hanya melakukan hubungan intim secara badani dengan seseorang tapi saat itu juga dia sedang berdosa terhadap Tuhan. Jadi dia mengaitkan semua perilaku atau semua tindakannya dengan Tuhan, apakah diperkenan Tuhan apa tidak.



b. Yusuf adalah seseorang yang menghargai orang lain, dia tahu dia adalah orang yang diberikan kepercayaan yang sangat besar oleh majikannya yakni Potifar dan dia tahu semua dipercayakan dan diberikan kepadanya kecuali istri majikannya. Dan dia menghargai Potifar dan pada saat itulah dia juga berhasil mengekang dirinya karena penghargaannya pada si suami wanita tsb dan tidak mau merusak rumah tangga orang.



Dalam II Samuel 11 dikisahkan tentang Daud. Daud juga mengalami hal yang sama yaitu pencobaan datang kepada Daud tatkala dia menjadi raja yang jaya. Bedanya dengan Yusuf, di sini adalah dua hal yang mengekang Yusuf tidak ada dalam pikiran Daud yaitu mengaitkan dengan Tuhan dan menghargai orang lain, akibatnya Daud meluncur masuk dalam jerumusan dosa.



Daud dan Yusuf adalah orang-orang yang mengasihi dan dikasihi Tuhan, tapi mengapa pencobaan itu Tuhan izinkan terjadi dalam hidup mereka?



Tuhan tidak menghendaki manusia jatuh dalam dosa, Tuhan tidak memimpin orang untuk berdosa, tidak. tapi Tuhan mengizinkan pencobaan datang dan mencobai orang Kristen, alasannya satu. Kejayaan dan pencobaan berdampingan, dan Tuhan izinkan hal ini karena



a. Tuhan menguji kita, apakah kualitas rohani kita seturut dengan kualitas eksternal atau jasmani kita.



Apakah kerohanian kita sejaya kemenangan jasmani kita, apakah kekuatan internal atau rohani kita sama besarnya dengan kekuatan jasmani kita.



b. Supaya melalui itu Tuhan membentuk kita, supaya kita akhirnya makin mirip dan makin serupa dengan Tuhan kita.



Yang perlu kita lakukan untuk mempersiapkan diri menyongsong keberhasilan yang Tuhan berikan kepada kita atau kejayaan yang Tuhan berikan adalah:



a. Kita harus ikuti apa yang telah dilakukan Yusuf, yaitu senantiasa mengaitkan semua hal yang terjadi padanya dengan Tuhan. Dia tidak melepaskan Tuhan dari segala tindakan dan kehidupannya.



b. Yang Yusuf juga lakukan adalah menghargai orang.



c. Kita harus berhati-hati dengan kejayaan, sebab pada waktu jaya kita akan menjadi target serangan.



Jadi kita mesti menjaga jarak, membuat pagar dalam hubungan kita dengan lawan jenis, setelah kita jaya atau sebelum kita jaya.