Menunggu Atau Mencari Pasangan Hidup

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T126B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Sebelum menikah, ada fase-fase yang harus dilewati yaitu menemukan pasangan, menentukan pasangan dan mempersiapkan rumah tangga. Dalam materi ini akan dikupas secara gamblang tentang fase-fase tersebut.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Sebelum pernikahan, ada tiga fase dan tugas yang harus kita lewati:

  1. menemukan pasangan,
  2. menentukan pasangan, dan
  3. mempersiapkan rumah tangga.

Menentukan pasangan berkaitan dengan mengenali sifat dan gaya hidup pasangan serta menguji kecocokan.

Mempersiapkan rumah tangga berkenaan dengan upaya menyiapkan hidup bersama misalnya pekerjaan dan tempat tinggal. Namun sebelum kedua hal ini dapat terwujud, kita harus menemukan pasangan terlebih dahulu. Berhubungan dengan tugas pertama ini, adakalanya kita bertanya, apakah kita harus secara aktif mencari pasangan hidup ataukah kita hanya menunggu kedatangannya? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah, mencari dengan sikap menunggu. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa prinsip yang termaktub dalam jawaban ini.

  1. Beradalah di posisi di mana kita dapat bertemu dengan orang-orang yang menjadi target harapan kita. Ingat, menempatkan diri di tempat yang salah membuka peluang untuk kita bertemu dengan orang yang salah pula. Ingatlah prinsip Abraham: "…engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang istri dari antara perempuan Kanaan…" (Kej 24:3) dan Paulus, "asal orang itu adalah seorang percaya." (1Kor 7:39).

  2. Jalinlah relasi dan jadilah teman; nikmatilah persahabatan itu dan jadikan persahabatan-bukan pernikahan-sebagai tujuan kita berelasi. Orang cenderung menarik diri tatkala tahu bahwa ia adalah target operasi perburuan kita.

  3. Perbaiki diri agar kita pun menyukai diri sendiri. Jangan berharap orang akan menyukai kita dengan mudah bila kita sendiri membenci diri. Fokuskan pada manusia batiniah kita: jika suka marah, belajarlah sabar; andaikan suka mengkritik, belajarlah menahan diri; jika kurang pengetahuan, bacalah buku; di samping meningkatkan penampilan fisik.

  4. Hiduplah sepenuhnya sebagai seorang lajang, bukan sebagai setengah lajang, setengah kawin. Jangan hidup berdasarkan "andai saya menikah nanti." Ingatlah firman Tuhan, "Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri." (Mat 6:34)