Saudara-saudara pendengar yang kami kasihi dimanapun Anda berada, Anda kembali bersama kami pada acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santoso bersama Ibu Idajanti Raharjo dari Lembaga Bina Keluarga Kristen telah siap menemani Anda dalam sebuah perbincangan dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling dan dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Kali ini kami akan berbincang-bincang tentang bagaimana menolong pasangan kita yang pencemburu. Kami percaya acara ini pasti akan bermanfaat bagi kita sekalian. Dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
Lengkap
(1) GS : Pak Paul, ada beberapa pasangan yang salah satu dari mereka itu pencemburu artinya tidak normal kecemburuannya. Tentunya sebagai pasangan yang dicemburui ini, tidak bisa diam saja, tentu dia dituntut juga bagaimana dia bisa menolong suaminya atau istrinya yang pencemburu itu, Pak Paul. Sebenarnya orang yang pencemburu itu masih bisa ditolong atau tidak, Pak Paul?
PG : Itu pertanyaan yang baik Pak Gunawan, jadi untuk kita bisa memastikan ya atau tidak, kalau tidak bisa memastikan, mengira-ngira berapa besar kemungkinannya orang itu berubah, kita harusmelihat dulu permasalahannya yang membuat dia cemburu.
Nah, bila dikategorikan ada tiga situasi atau faktor yang memang memungkinkan membuat orang menjadi pencemburu. Yang pertama adalah adanya hubungan yang tidak seimbang, di mana satu pihak lebih mencintai pihak yang lainnya, dibandingkan yang satunya mencintai kita misalnya. Seringkali dalam hubungan yang tidak seimbang seperti itu muncullah kecemburuan, karena apa? Karena otomatis yang mencintai lebih besar, lebih berkepentingan kalau dia kehilangan orang itu. Ia akan merasakan lebih takut. Seperti telah kita bahas pada siaran yang lalu, Pak Gunawan, bahwa kecemburuan itu sekurang-kurangnya mengandung 3 unsur, adanya unsur takut, takut akan apa? Takut kehilangan orang yang kita kasihi itu, adanya ancaman dari luar bahwa yang kita kasihi itu mungkin meninggalkan kita dan yang ketiga memang adanya orang lain. Kalau kita memang mencintai pasangan kita luar biasa besarnya sedangkan dia tidak mencintai kita sebesar itu, maka rasa takut kita akan kehilangan dia lebih besar. Dalam kasus seperti ini, kemungkinannya orang itu berubah cukup besar Pak Gunawan, syaratnya bagaimana? Syaratnya orang itu harus diyakinkan bahwa pasangannyapun mencintai dia sama besarnya dengan cintanya kepada pasangannya itu. Ini adalah kasus yang ringan, yang memang bisa berubah setelah dia mengetahui dengan pasti bahwa pasangannya itu sangat mencintai dia juga dan sepenuhnya.
GS : Jadi selama dia tidak bisa diyakinkan bahwa pasangannya betul-betul mengasihi dia, dia akan tetap cemburu?
PG : Betul, sebab selama dia merasa cintanya melebihi cinta pasangannya, selalu ada ketakutan. Jadi kita merasa investasi kita lebih besar. Ini sama seperti kemitraan di dalam membangun usah bisnis.
Orang yang mempunyai saham lebih besar, lebih berkepentingan memikirkan perusahaannya. Jangan-jangan perusahaan ini bisa hancur atau rusak, maka investasinya akan hilang.
GS : Tapi apakah selama mereka berpacaran, apakah itu tidak cukup untuk meyakinkan pasangannya itu bahwa dia memang betul mengasihi sehingga dia mau menikah dengan pasangannya?
PG : Dalam catatan memang orang ini tidak ada masalah lain Pak Gunawan, memang soal cinta saja. Kenyataannya adalah kita ini memang tidak selalu mempunyai kadar cinta yang sama besar dengan asangan kita.
Ada yang begitu Pak Gunawan, jadi ada orang-orang tertentu yang pergaulannya luas, ada orang-orang yang pergaulannya sempit. Yang pergaulannya luas otomatis jiwanya lebih luas dan mencintai seseorang itu tidak seperti obsesi, tergila-gila karena jiwanya luas, dia memberikan perhatian hidupnya pada banyak hal dalam hidup ini. Orang yang pergaulannya sempit tidak bisa tidak sewaktu mencintai seseorang ia terobsesi, semuanya akan dia curahkan pada orang tersebut. Karena apa, memang tidak ada outlet, tidak ada obyek lain, tidak ada penyaluran yang lain, jadi semua tertumpah pada orang yang satu itu. Makanya cintanya kita katakan sangat besar.
GS : Tapi biasanya pada masa pacaran, pasangan kita mengharapkan sudah jangan memikirkan yang lain, memikirkan saya saja.
PG : Kita tidak memikirkan yang lain lagi, tapi kalau kita mempunyai pergaulan yang luas, otomatis pikiran kita tidak tersedot oleh satu orang itu. Karena kita memikirkan hal- hal yang lain alam hidup ini.
Tapi orang yang tidak ada variasi dalam hidupnya, yang hidupnya itu kita gambarkan seperti satu warna, inilah satu-satunya variasi dalam hidup, satu-satunya gairah yang memang membuat dia itu hidup, merasakan senang luar biasa, jadi itulah yang akan dia pegang terus-menerus. Sedangkan pasangannya mempunyai banyak hobby, banyak minat, banyak teman. Otomatis kalau dia mempunyai masalah dia tidak merasakan keharusan tergesa-gesa menceritakan kepada si pacar, dia mempunyai banyak teman lain yang bisa dia hubungi, dia bisa tertawa dan menangis bersamanya, sedangkan si pacarnya tidak ada orang lain dalam hidupnya, kalau ada masalah hanya datang kepada kita misalnya.
(2) IR :Nah, untuk menolong pacar yang cemburu ini bagaimana, Pak Paul?
PG : Saya kira, saya harus mengatakan sebisanya, sebisanya dalam pengertian kita harus tegas, kita harus berkata : "saya mencintaimu tetapi inilah saya. Saya memang tidak akan mencari-cari amu jika aku ada problem, engkau bukanlah satu-satunya orang yang bisa aku ceritakan.
Sebab berpuluhan tahun aku hidup memang jiwaku bebas, aku banyak teman, aku tidak merasakan suatu keharusan harus mencari engkau sebagai orang yang pertama, ya aku mengerti itu yang kau inginkan tapi memang tidak demikian. Jadi apa? Berikan waktu agar hubungan ini bertumbuh sehingga lama-kelamaan aku juga makin dekat denganmu dan aku mungkin lebih banyak bercerita kepadamu." Jadi jangan dipaksakan begitu, adakalanya kesalahan yang diperbuat adalah orang ini memaksakan. Kalau begitu saya harus memutuskan hubungan, tidak boleh bergaul lagi dengan orang lain demi engkau. Saya rasa itu juga salah, karena itu akan benar-benar mengubah dirinya dengan drastis; itu tidak cocok, tidak sesuai lagi dengan dirinya.
IR : Juga mungkin dari pasangan yang luas pergaulannya nanti melibatkan pacar ini untuk juga terlibat.
PG : Betul sekali, jadi bukanlah kita ini yang tiba-tiba sekarang masuk ke bawah meja, hidup dalam kurungan, kita yang justru harus mengeluarkan dia dari kurungan meja, dari bawah meja agar ia bisa melihat orang dan bergaul dengan orang, itu sendiri akan menolong dia.
Tapi saya kira sikap yang harus jelas kita perlihatkan, jangan mengorbankan diri, membuang teman demi pacar kita yang memang tidak bisa menerima orang lain, kita harus tegas berkata bahwa saya akan tetap ke gereja, saya akan tetap aktif dalam persekutuan pemuda, saya akan tetap terlibat dalam pelayanan Sekolah Minggu. Jadi kita jangan mengkompromikan hal-hal yang memang penting dan adalah jiwa kita itu. Biarkan dia melihat realitanya, meskipun kita terlibat dalam kegiatan, kita tidak memberikan cinta kita pada orang lain, kita tetap mendahulukan dia. Kita coba untuk mengajak dia sama-sama bergaul, kita lakukan itu semua tanpa kompromi.
GS : Jadi pada masa pacaran itu penting saya rasa melihat pasangan kita, sejauh mana dia memiliki kecemburuan. Kalau sudah parah bagaimana Pak Paul, kalau memang orang itu sudah diberitahu dan sebagainya tapi masih tetap cemburu.
PG : Untuk kasus seperti itu saya kategorikan ke dalam ciri yang berikutnya Pak Gunawan, yaitu orang ini memang mempunyai kepribadian tidak sehat sehingga dia butuh sekali keamanan, mungkin empunyai latar belakang dimana dia melihat ayahnya mengkhianati ibunya dan sebagainya, sehingga dia butuh sekali rasa aman.
Rasa aman itu, hanya bisa dia peroleh kalau dia bisa memastikan kekasihnya hanya memandangi dia saja, tidak bisa dia itu melihat kekasihnya mempunyai minat terhadap hal-hal lain dalam hidup ini, dia menuntut suatu pengabdian penuh dan total serta eksklusif sehingga kekasihnya hanya harus mengagumi dia, dan dia hanyalah satu-satunya hobby dan minat yang hanya boleh dimiliki oleh kekasihnya. Ini memang sangat tidak sehat dan seringkali susah untuk diberitahu, Pak Gunawan. Orang lain memberitahu, dia akan selalu bisa untuk memberikan alasan saya cemburu karena memang pacar saya dan dia akan selalu bisa temukan alasannya. Nah ini benar-benar merepotkan karena tidak bisa diberitahu, kalau memang menyangkut ke arah yang berkaitan dengan kepribadian dan jiwa yang akhirnya tidak stabil, kurang sehat, sulit sekali untuk ditolong.
GS : Kalau sudah demikian jauh ya Pak Paul, apakah bijaksana kalau kita menyarankan kepada pasangan itu untuk menunda pernikahan mereka dan mulai memikir-mikir ulang?
PG : Saya sangat setuju sekali, dan sebisanya si kekasih berkata kepada yang cemburu itu, aku mau menantikan engkau, aku mau mempertimbangkan hubungan ini, aku tidak mau melarikan diri, tapiaku mau memberikan saran yaitu agar engkau mendapatkan bantuan.
Jadi biarkan yang cemburu ini melalui masa konseling atau apa agar dia bisa menyadari kebutuhan-kebutuhan, luka-luka batinnya yang mungkin belum disembuhkan dalam hidupnya. Agar dia menyelesaikan itu, baru memikirkan tentang pernikahan, kalau tidak rasanya akan repot.
GS : Malah mempersulit mereka di dalam pernikahan, Pak Paul?
PG : Sangat mempersulit, karena akhirnya yang cemburu itu sebetulnya sedang menciptakan suasana di mana si pasangannya akan mencuri-curi, sebab orang hanya bisa hidup dalam keterikatan untuksuatu jangka waktu tertentu.
Setelah melewati jangka waktu itu, dia akan tidak tahan, dia mau pergi dengan temannya. Mungkin sekali awal-awalnya dia hanya akan pergi dengan sesama jenisnya, karena dia ingin menikmati hidup pula sebab dalam rumah tangga dia seperti dikurung. Mula-mula dia pergi dengan kawan sejenis, tapi lama-kelamaan mungkin kawan-kawannya yang tidak sejenis juga akan ikut, mulailah dia menikmati yang memang dia rindukan. Tapi karena dia sudah kehausan, terikat luar biasa selama bertahun-tahun, waktu mendapatkan kesempatan bergaul dengan lawan jenis tidak bisa menjaga batas, malahan menubruk, dan terlibat dalam perselingkuhan. Jadi sangat tidak sehat, karena sebetulnya hanyalah menciptakan kondisi di mana pasangannya itu akan mencuri-curi kesempatan untuk bergaul dengan orang lain. Dan itu akan membakar api cemburu, sebab si pencemburu akan berkata engkau berbohong, engkau tidak bisa dipercaya. Makin cemburu, maka pihak yang dicemburui akan semakin mencuri-curi.
GS : Jadi suatu lingkaran setan yang makin lama makin parah.
IR : Tapi kalau waktu pacaran ya Pak Paul, ada salah satu partnernya misalnya mulai melirik orang lain atau kadang-kadang janjinya mulai tidak tepat, dan diketahui memang kadang-kadang pergi dengan orang lain, apakah tidak sepantasnya kita jadi pencemburu?
PG : Sangat, sangat sepantasnya dan kalau memang itulah faktanya saya kira harus dipertimbangkan, apakah ini memang pasangan yang cocok atau tidak. Saya kira dalam masa berpacaran kita masihbisa terima kalau sekali atau seseorang dalam masa berpacaran tiba-tiba tertarik dengan orang lain tapi akhirnya kembali lagi.
Hanya sekali, saya kira manusia bisa lemah, apalagi dalam usia yang muda seperti itu. Tapi kalau merupakan suatu pola yang terus-menerus, jangan diteruskan, ini sangat bahaya berarti orang ini memang sedang mencari-cari dan belum bertemu.
(3) GS : Kalau hubungan kita sudah meningkat ke pernikahan, Pak Paul? Yang tadinya pada masa pacaran kita tidak tahu bahwa pasangan kita itu pencemburu, lalu karena dia merasa hubungannya sudah lebih permanen keluar sifat aslinya. Pasangan ini mulai diketahui sebagai orang yang pencemburu. Apa yang bisa dilakukan oleh pasangan yang satunya?
PG : Kita harus melakukan dua hal secara seimbang. Yang pertama adalah memberikan keyakinan bahwa dia aman dengan kita, namun yang kedua adalah saya tetap menjadi diri saya. Dua hal ini yangharus diseimbangkan, jangan sampai yang satu lebih berat daripada yang lainnya.
Yang saya maksud adalah memberikan rasa aman bahwa saya setia denganmu dan engkau satu-satunya yang kucintai, aku tidak akan meninggalkan engkau. Perlu kita komunikasikan kepadanya , kita perlu mengatakannya setiap hari, aku mencintaimu, kita perlu memperlakukan dia dengan spesial, kita tidak memperlakukan orang lain dengan spesial, kita tidak memberikan bunga kepada yang lain, kita hanya berikan kepada dia, kita hanya mencium dia, kita tidak lagi memegang-megang orang atau mencium orang lain, apalagi seperti itu. Jadi benar-benar kita perlakukan dia spesial, kita pergi dan kita tahu dia di rumah mungkin agak khawatir karena kita agak terlambat, kita menelepon dia, menghubungi dia. Dengan kata lain, kita tidak memberikan dia kesempatan atau alasan untuk khawatirkan atau mencemburui kita. Berikan dia keyakinan seperti itu, namun di pihak yang lain kita harus tetap menjadi diri kita. Yang saya maksud dengan diri kita adalah kalau dalam bergaul kita bercanda, kita tertawa, kita ikut terlibat dalam kegiatan di gereja dengan teman-teman dan lain sebagainya, itu tetap kita lakukan. Meskipun dia marah, kita pulang ke rumah dia marah tetap kita lakukan itu, kita tidak mundur. Saya mau menjadi majelis, saya tetap mau jadi majelis, namun di pihak yang lain tetap kita lakukan yang pertama tadi.
GS : Meyakinkan dia bahwa kita mengasihi.
PG : Betul, akan memakan waktu tapi hasilnya akan ada, kalau kita tidak melakukan yang pertama tadi, meyakinkan dia akan cinta kita kepadanya dia akan makin cemburu. Tapi kalau kita menurutikemauannya, kita benar-benar tidak lagi mengikuti kegiatan yang lain karena dia.
Nomor satu itu tidak realistis dan suatu hari kita juga akan bisa retak. Nomor dua tidak mendewasakan dia.
GS : Tapi ini Pak Paul, ada bentuk kecemburuan menurut saya yang sifatnya pasif. Dia sebetulnya cemburu tetapi itu tidak dikemukakan, tidak diekspresikan tapi dia diam, diam-diam dia merasa misalnya saja ya diri saya ini tidak secantik orang lain yang sedang didekati oleh suaminya, dia terus menyalahkan dirinya. Apakah itu bentuk kecemburuan, Pak?
PG : Itu juga kecemburuan sebetulnya, memang kecemburuan yang tidak dinampakkan karena mungkin dia sudah menyalahkan dirinya dulu. Seolah-olah tidak selayaknyalah saya mendapatkan suami sayasebab saya ini tidak secantik orang lain.
Otomatis itu tidak sehat. Nomor satu, kita perlu meyakinkan dia akan cinta dan kesetiaan kita kepadanya, memperlakukan dia dengan khusus, tapi di pihak yang lain kita ini tetap menjadi diri kita. Pendekatannya saya kira harus sama.
GS : Tapi apakah pasangan itu bisa tanggap, bahwa pasangannya ini lagi cemburu. Kalau yang pencemburu ini justru pencemburu yang pasif, yang diam tapi diam-diam dia cemburu bagaimana Pak Paul?
PG : Biasanya harus tahu, kalau kita cukup peka karena kita akan melihat perbedaan dalam perlakuannya terhadap kita.
IR : Bagaimana mengatasinya Pak Paul, ini ada kasus yang seorang istri dapat dikatakan itu cemburu buta, karena suaminya ramah, juga karena pelayanannya luas, dan dengan siapapun dia itu baik, kata-katanya lemah lembut. Sehingga istrinya cemburu kepada orang tertentu. Kalau sedang berbincang-bincang dengan suaminya, dia langsung tulis surat kepada si teman ini yang berisi ancaman. Kalau dalam pertemuan ia memuji-muji pelayanan suaminya, langsung diberi surat mengapa kamu menyebut nama suami saya, dan kamu puji-puji. Sampai dihitung waktu menyebut nama suaminya itu, berapa kali kamu menyebut nama suami saya. Itu digolongkan orang yang bagaimana, Pak Paul?
PG : Pertama-tama saya ingin melihat perlakuan si suami terhadap si istri , apakah termasuk dalam kasus di mana suami itu memang membuat si istri gersang. Gersang terhadap kasih dan cinta, tdak diberikan, setengah cukup, kalau itu masalahnya ya si suami perlu menambahkan perlakuan yang positif dan penuh cinta kasih kepada si istri itu.
Karena bisa muncul dari kasus seperti itu, tindakan-tindakan yang tadi Ibu Ida sudah paparkan. Meskipun harus saya akui biasanya tidak begitu, kalau sudah sampai ke taraf seperti itu memang tidak lagi wajar, sudah mengacu atau menuju pada gangguan jiwa yang lebih serius. Sepertinya ada masalah kejiwaan yang perlu diprihatinkan.
IR : Bahkan dicerita-ceritakan orang, tidak terbukti bahwa suaminya ini berselingkuh. Tapi dia mengatakan kepada orang lain bahwa suaminya itu sedang dikejar sama seseorang. Jadi akhirnya teman-teman mengkategorikan bahwa orang ini paranoid. Apakah bisa digolongkan seperti itu?
PG : Ya, mulai ke situ. Ada satu hal yang mulai ironis Ibu Ida, kita ini takut kehilangan pasangan kita, maka kita cemburu. Tapi kenapa kita cemburu, cemburu sebetulnya ya merupakan dua respns.
Pertama cemburu adalah karena takut kehilangan maka kita ingin merebutnya kembali. Tapi sebetulnya cemburu itu tanpa disadari merupakan suatu persiapan untuk kita menghadapi kehilangan itu, dengan kata cemburu kita seperti yang tadi Ibu Ida katakan menghitung-hitung berapa kali orang memuji suami kita dan lain sebagainya. Tanpa disadari kita sedang meyakinkan diri, bahwa kita akan kehilangan suami kita. Kenapa kita perlu berbuat seperti itu? Meyakinkan diri tujuannya adalah kalau itu terjadi, kita tidak terlalu terluka. Makanya dalam kasus di mana orang itu cemburu seperti itu, kemungkinan adalah kasus kepribadian yang tidak sehat. Tadi seperti yang telah kita singgung yaitu memang ada latar belakang tertentu dalam hidupnya yang membuat dia merasa begitu takut, takut untuk ditinggalkan. Kemungkinan memang ada kasus-kasus dalam hidupnya dahulu di mana orang yang dia kasihi meninggalkannya. Karena begitu takutnya, dia harus menciptakan suatu persiapan. Persiapannya dengan mencemburui pasangannya, seolah-olah dia meyakinkan diri bahwa diapun akan kehilangan, supaya waktu dia benar-benar kehilangan pasangannya, hatinya tidak terluka.
IR : Dan orang ini hatinya pasti selalu was-was dan tersiksa ya, Pak Paul?
PG : Sangat, hidupnya sebetulnya sangat menderita, karena dia tidak pernah bisa hidup damai, tenteram, menikmati hidup ini, dia selalu was-was. Jadi was-was jangan sampai saya kehilangan, it intinya, jangan sampai saya percaya, terlelap, terlena, tiba-tiba engkau mengkhianati saya.
Saya akan benar-benar rusak, saya benar-benar luka parah. Jadi supaya saya tidak luka parah, saya tidak boleh terlena, saya harus terus mencurigai kamu. Sebetulnya itulah mekanisme yang sedang terjadi, yang sudah dilakukannya.
IR : Apalagi kalau profesi suaminya ini seorang dokter atau seorang yang suka bergaul dengan orang luar, ini menyiksa sekali ya, Pak Paul?
PG : Betul sekali, karena setiap hari dia hidup dalam ancaman, dan dalam kasus seperti ini orang tersebut seharusnya memang mencari bantuan dari luar, konsultasi dengan orang lain. Sebab apaun yang diperbuat si suami tidak akan cukup untuk menenangkan dia, dia akan selalu mendirikan radar-radar itu.
GS : Pak Paul, dengan kemajuan seperti ini ada beberapa profesi yang menuntut kita banyak berhubungan dengan sesama, mungkin berlainan jenis dan lain sebagainya. Dan itu bisa membuat pasangan cemburu, Pak Paul?
PG : Jadi memang intinya kepribadian yang sehat. Itu saya lihat penting sekali sebab dalam kepribadian yang sehat kita dapat hidup sendiri, cemburu yang besar biasanya dalam kepribadian yangtidak sehat.
Didasari atas ketakutan saya tidak dapat hidup sendiri itu intinya sebetulnya. Saya selalu menekankan pada orang yang mau menikah harus sehat dulu, harus bisa hidup sendiri dulu baru hidup berdua. Celaka benar-benar orang yang tidak bisa hidup sendiri, lalu tergesa-gesa hidup berdua, karena hidup sebenarnya hanyalah hidup yang bergantung pada pasangannya, dia seperti lintah. Lintah tidak akan rela melepaskan tubuh kita karena itulah sumber makanannya, darah kita. Jadi orang yang mau menikah harus bisa hidup sendiri dulu.
GS : Jadi ungkapan sepasang pemuda-pemudi yang berkata, "aku tidak bisa hidup tanpa kamu", itu tidak sepenuhnya betul.
PG : Betul, itu justru sangat keliru. Aku bisa hidup sendiri tanpa kamu, tapi saya senang ada kamu.
GS : Apakah ada nasehat firman Tuhan Pak Paul, bagaimana bisa menolong kita, agar kita bisa membantu orang lain yang pencemburu?
PG : 1 Korintus 13:4, berkata : "Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu."
Jadi memang kasih yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita, kasih yang tidak cemburu. Dalam pengertian kasih yang bisa berserah, bisa membebaskan orang untuk menjadi dirinya. Namun di pihak lain saya perlu tambahkan karena kasih Tuhan dimaksudkan supaya jangan kita cemburu, itu betul. Namun janganlah kita mencari gara-gara supaya orang cemburu pada kita. Jadi ciptakanlah situasi dalam hubungan nikah kita, di mana pasangan kita tidak akan menemukan alasan untuk cemburu kepada kita. Kalau kita tidak mau dicemburui, jangan menciptakan suasana di mana dia akhirnya memikirkan bahwa disamping kita, ada orang lain.
GS : Kita perlu meyakinkan pasangan itu bahwa kita sungguh-sungguh mencintai dia dan mengharapkan hubungan yang sehat di dalam kehidupan suami istri itu, Pak Paul.
PG : Betul, belum lama ini saya bicara dengan Dr. Robert Coleman, dia seorang dosen Teologia dari sebuah sekolah di AS. Kebetulan beliau teman dekat dari Pdt. Billy Graham dan dia bercerita epada saya, bahwa dalam pelayanan Pdt.
Billy Graham di organisasinya mereka memiliki standar moral yang begitu keras sehingga mereka sudah menetapkan peraturan, kalau salah satu staf mereka, hamba Tuhan itu ditemukan berada dalam satu kamar di hotel dengan wanita lain, langsung diberhentikan. Kenapa begitu, karena ia mau mencegah terjadinya hal-hal yang buruk.
GS : Sekaligus memberikan teladan ya Pak Paul?
PG : Betul, jadi jangan memberikan kesempatan pasangan kita untuk cemburu kepada kita, biarkan dia terus percaya kepada kita dengan tingkah laku yang benar.
GS : Kadang-kadang kita itu lupa, kalau kita sudah menikah sehingga dalam pergaulan dan lain sebagainya leluconnya keterlaluan , itu bisa juga membuat pasangan kita cemburu Pak Paul?
GS : Jadi kita harus bersama-sama mempunyai tekad untuk membangun hubungan suami istri yang sehat.
GS : Terimakasih, jadi demikian tadi para pendengar yang kami kasihi, kami telah mempersembahkan ke hadapan Anda sebuah perbincangan tentang bagaimana menolong pasangan kita yang pencemburu bersama Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kalau Anda berminat untuk melanjutkan acara tegur sapa ini, kami persilakan Anda menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen atau LBKK Jl. Cimanuk 58 Malang. Saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan. Dan dari studio kami ucapkan sampai jumpa pada acara TELAGA yang akan datang.
PERTANYAAN KASET T 33 B
- Apakah orang pencemburu dapat ditolong?
- Langkah apa yang dilakukan untuk menolong pacar yang cemburu?
- Apa yang dapat dilakukan setelah mengetahui bahwa pasangannya ternyata seorang yang pencemburu?