Mengajar Anak Berkata Tidak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T078A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Anak-anak pada waktu di rumah akan mendapatkan prinsip-prinsip kehidupan dari orangtuanya tapi begitu dia menginjak usia remaja dia akan mulai menerima masukan-masukan dari teman-temannya. Dalam proses inilah dia akan mematangkan apa itu yang diyakininya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Pandangan kita sebagai orang tua berseberangan dengan anak-anak. Apa yang mereka nilai baik, kita menilainya tidak baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Waktu kita melihat dia memberontak kita juga harus meyakini bahwa waktu dia di kalangan teman-temannya dan melihat nilai hidup yang telah dia peroleh dari rumah itu tidak sama dengan nilai hidup yang dimiliki oleh teman-temannya, sebetulnya dalam hatinya dia pun mengalami konflik.

  2. Yang paling penting yang bisa kita lakukan adalah, pada waktu kita menyampaikan nilai-nilai hidup itu kita harus menyampaikan substansinya, intinya atau isinya. Contohnya: "Apakah anak itu boleh ke disco?" Biasanya orang tua dengan cepat akan berkata tidak boleh, tapi anak-anak remaja pasti ingin tahu kenapa tidak boleh. Tidak bolehnya itu tidak bisa hanya dikatakan disco tempat yang tidak baik, apa yang membuat tempat itu tidak baik harus dijelaskan oleh si orang tua.

  3. Seringkali remaja tidak mudah untuk menerima begitu saja apa yang kita katakan, kita bisa berkata dua hal:

    1. Kita menyampaikan pemahaman kita bahwa memang dia sulit untuk mengertinya. Kita bisa berkata: "Saya mengerti engkau tidak bisa menerimanya, saya mengerti sulit bagi engkau untuk menerimanya."

    2. Ada waktu-waktu di mana kita tetap harus berkata pada anak kita: "Engkau tidak boleh", tidak mengerti atau mengerti tetap tidak boleh. Jadi ada pagar yang tetap kita harus dirikan sehingga anak itu tahu bahwa dia tidak bisa melompati pagar tersebut.

  4. Pengertian memang penting dan harus kita sampaikan kepada para remaja, namun di pihak lain tetap harus dirikan pagar yang membatasi sampai di mana kita bisa berkompromi dengan mereka.

Amsal 8:13
"Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."

Di sini firman Tuhan menjelaskan bahwa membenci kejahatan awal dari takut akan Tuhan, anak-anak perlu tahu apa itu kejahatan-kejahatan dan perlu belajar untuk membencinya. Membenci dalam pengertian dia harus jauhkan, dia tahu ini bukanlah bagian dari hidupnya, dia tahu ini bukanlah sesuatu yang boleh dia lakukan. Waktu memberitahukan kita juga berikan alasannya kenapa hal itu jahat, kenapa hal itu berdosa sehingga anak-anak bisa mengertinya dari sudut firman Tuhan. Setelah itu baru kita katakan bahwa orang yang melakukan ini semua adalah orang yang takut akan Tuhan. Dan firman Tuhan berkata takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat, jadi ini yang juga perlu kita sampaikan pada anak-anak kita. Sehingga kita semua betul-betul berpegang pada kebenaran firman Tuhan.