Mengajar Anak Berdoa

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T102A
Nara Sumber: 
Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Berdoa adalah perlu kita ajarkan kepada anak sejak anak masih bayi, pada saat dia masih belum mengerti apa-apa. Dengan doa, anak akan selalu merasa bahwa dia harus hidup di hadapan Tuhan dan dia tidak bisa lari dari hadirat Tuhan.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Berdoa sesungguhnya perlu kita ajarkan kepada anak sejak anak masih bayi, pada saat dia masih belum mengerti apa-apa. Misalnya waktu kita menggendong, kita mengajak mereka bercakap-cakap, atau juga kita selipkan doa-doa kita sehingga anak-anak meskipun belum mengerti tapi mereka menghayati suasana doa.

Yang perlu kita lakukan untuk mengajar anak berdoa:

  1. Yang pertama, kita perlu perhatikan adalah contoh dari orangtua lebih dulu. Meskipun anak-anak ini tidak mengerti berdoa, berkata-kata kepada sesuatu pribadi yang tidak kelihatan langsung, tetapi sikap berdoa mungkin itu yang perlu kita ajarkan dan kita contohkan terlebih dulu.

  2. Kita menanamkan sikap berdoa dulu waktu kecil dan ada baiknya ketika anak-anak mulai bisa berkomunikasi, anak-anak sudah mulai berkata-kata anak diajak untuk menhafal doa.

  3. Kita ajak anak-anak untuk mendoakan misalnya temannya, mendoakan kakak atau adiknya, mendoakan ayah atau ibunya.

  4. Kita juga bisa mengajarkan doa Bapa Kami, dan kita juga harus membiasakan anak untuk berdoa sesuatu secara bebas. Jadi kita berusaha melatih mereka untuk berdoa mengucapkan apa saja kepada Tuhan.

Dampak positif dari kita mengajarkan anak berdoa adalah dengan doa, anak selalu merasa dia harus hidup di hadapan Tuhan dan dia tidak bisa lari dari hadirat Tuhan. Dan ketika dia dewasa ada kemungkinan dia akan mengingat masa-masa indah ini di mana dia berdoa bersama keluarganya, dia diajarkan untuk berdoa dan dia pasti akan mengingat hal-hal ini.

1 Samuel 1:27-28, "Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan, lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan."

Ayat ini mengisahkan tentang Hana yang mendapat anak yaitu Samuel dan dia mengucap syukur kepada Tuhan dan saya kira sikap ini penting bagi orangtua yaitu bagaimana orangtua itu menyerahkan anak-anaknya kepada Tuhan.