Memuji Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T113A
Nara Sumber: 
Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Pujian kepada anak memang diperlukan, tapi hendaknya kita pun tahu kapan waktu yang tepat untuk menyampaikannya. Dan pujian itupun kita berikan dalam porsi yang tepat juga.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ketika kita mencela, mengkritik, mengomel, dan mengoreksi anak, fokus perhatian kita adalah pada kesalahan atau kekurangan anak. Tetapi ketika kita memuji, yang kita temukan adalah kelebihan atau hal positif yang anak miliki. Dengan demikian, pada saat kita memuji anak, perilaku anak yang baik itu diperkuat. Anak pun akan lebih suka mengulang perbuatan baiknya itu, dan dengan itu ia membentuk kebiasaan baik.

Efek psikologis dari pujian.

Pujian menyebabkan anak merasa dirinya oke dan diterima oleh orang tuanya. Pujian yang tepat akan menyebabkan tumbuhnya rasa percaya diri anak dan membuat anak senang dan bangga atas dirinya sendiri. Rasa senang yang dibangkitkan oleh pujian akan mendekatkan hubungan anak dengan orang tuanya.

Efek negatif dari pujian.

Pujian yang diberikan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan, akibatnya anak akan salah mempersepsikan dirinya. Selanjutnya hal ini membawa dampak kurang baik dalam relasi anak dengan teman-temannya. Ketika anak kecewa atas kritikan atau celaan teman- temannya, ini akan memperburuk relasi sosialnya dan kemungkinan membuat anak membenci dirinya sendiri. Untuk menghibur dirinya yang terluka, sebagian anak bersikap sombong dan tidak mau menerima masukan dari orang-orang di sekitarnya.

Pujian yang pantas diberikan kepada anak

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa seyogyanya kita mengarahkan pujian kita pada sifat-sifat baik yang anak tampilkan: kasih, murah hati, ingin berdamai, meminta maaf, tekun, jujur, dst. Kita perlu menghindarkan diri memuji anak terlalu banyak dari segi fisiknya atau segi-segi yang dimilikinya dan bukan yang diusahakannya, misalnya kecantikannya, kepandaiannya, kekuatan ototnya, dsb. Karena itu hanyalah penghargaan yang bernilai sementara. Apa yang dimiliki seseorang itu adalah pemberian yang harus diterima dengan pengucapan syukur. Lagipula fokus kita akan sifat baik itu lebih membuat anak merasa mampu mencapainya dan mempertahankan apa yang telah dicapainya.

Batas-batas memuji anak agar dampak negatif pujian berlebihan dapat dicegah?

  1. Memuji anak perlu memperhatikan waktu yang tepat, selain juga isi pujian yang tepat.

  2. Sekali suatu perilaku terbentuk sebagai kebiasaan, pujian hanya perlu diberikan sekali-sekali, lalu berhenti sama sekali. Setelah itu kita boleh arahkan pujian kita pada hal-hal lain yang lebih mendasar dan dengan itu kita mengembangkan kepribadian anak.

Mengapa ketika memuji anak, adakalanya hasil yang kita dapatkan justru berkebalikan dari hasil yang kita inginkan?

  1. Anak beranggapan bahwa pujian yang kita berikan tidak tulus.
  2. Kemungkinan lain adalah anak tidak puas hanya dengan pujian saja dan mengharapkan sesuatu yang lebih, misalnya diperbolehkan main PS atau multiplayer game, dan sebagainya. Atau berharap diberi mainan yang mahal yang kita tidak mampu membelinya atau yang kita tidak ijinkan.

Hambatannya sehingga kita sulit sekali memuji anak:

  1. Masalah kebiasaan. Orang tua tidak terbiasa menghargai orang lain, dan karena itu juga tidak terbiasa menghargai anak sendiri yang tiap hari bersama mereka.

  2. Orang tua sulit melihat hal positif pada diri anak mereka secara pas.

  3. Orang tua sering menganggap kelebihan anak sebagai sesuatu yang biasa yang memang sudah seharusnya demikian.

  4. Orang tua banyak mengalami kesulitan hidup sehingga tidak melihat hal-hal yang cerah dan menggembirakan dalam hidup, termasuk dalam kehidupan anak-anaknya.

1 Petrus 1:7, "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."