Melewati Masa yang Sulit

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T404B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Tidak seorang pun dari antara kita yang tidak pernah mengalami masa-masa sulit. Pada masa sulit biasanya penuh dengan kekhawatiran, akhirnya kita tertelan oleh perspektif duniawi dan gagal menerapkan perspektif surgawi. Karena itu kita perlu tahu bagaimana cara mengatasinya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Latar Belakang

Pada waktu problem datang kita khawatir. Kita tertelan perspektif duniawi dan gagal menerapkan perspektif sorgawi. Doa Kedamaian dari Reinhard Neibohr, "Tuhan berikanku kekuatan untuk mengubah hal-hal yang perlu aku ubah, kedamaian untuk menerima hal-hal yang tidak bisa aku ubah, dan hikmat untuk membedakan keduanya."

Tuhan Yesus pun berkata, "Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangan khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada pakaian? Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:25,34)

Langkah-Langkah Menghadapi Masalah:

  1. Mempertahankan perspektif ukuran yang tepat: Dapat membedakan antara masalah besar dan kecil.
  2. Mempertahankan perspektif waktu yang tepat: Dapat membedakan antara masalah nanti, sekarang, dan yang lalu.
  3. Mempertahankan perspektif kesanggupan yang tepat: Dapat membedakan antara yang bisa dikerjakan dan yang ingin dikerjakan.
  4. Mempertahankan perspektif tentang problem yang tepat: Dapat membedakan antara problem yang bukan dosa dan dari dosa; antara akibat perbuatan sendiri dan perbuatan orang.
  5. Mempertahankan perspektif rohani yang tepat: Dapat membedakan antara ganjaran Tuhan dan latihan Tuhan.

Penutup

Kisah hidup Naomi memperlihatkan bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang tidak mudah dipahami. Ia kehilangan suami dan kedua putranya setelah mengungsi ke Moab akibat bala kelaparan di Israel. Namun dari menantunya Rut lahir Obed yang adalah ayah Isai, ayah Daud.

Kita melihat hal yang sama tatkala Elia dipelihara oleh burung gagak pada masa kekeringan. Akhirnya sungai itu pun kering dan Elia harus pindah. Namun karena itulah seorang janda di Sarfat dapat terus hidup. Kesimpulannya adalah Tuhan menolong kita dengan cara-cara yang tidak terduga dan kadang membingungkan karena tampaknya cara yang pertama berkontradiksi dengan cara yang kedua.