Kesepian

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T161B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kesepian berbeda dengan menyendiri, kesepian adalah suatu perasaan yang mempunyai obyek yang spesifik, yaitu orang yang dapat mendampingi kita. Mengobati kesepian bukan dengan keramaian, tapi dengan keintiman. Perlu keterbukaan, rasa percaya dan rasa aman. Maukah kita mengambil resiko untuk memulai relasi dan meningkatkannya sampai tahap intim ?

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ciri-Ciri Kesepian

  1. Kesepian berbeda dengan menyendiri. Kesepian merupakan reaksi terhadap kesendirian di luar kehendak pribadi sedangkan menyendiri merupakan pilihan pribadi untuk sendirian.

  2. Kesepian adalah sebuah perasaan bukan sebuah situasi atau kondisi. Jadi, kita dapat merasa kesepian di tengah orang banyak atau di suasana hiruk pikuk.

  3. Kesepian mempunyai obyeknya yang spesifik yakni orang yang dapat mendampingi kita dan biasanya obyek ini adalah orang yang kita rindukan kehadirannya.

Mengobati Kesepian

  1. Obat kesepian bukanlah keramaian melainkan keintiman. Sebagai makhluk sosial kita merindukan relasi yang intim dengan sesama dan kesepian adalah reaksi terhadap tidak adanya keintiman dalam hidup kita.

  2. Untuk dapat menjalin relasi yang intim, kita mesti mengundang orang masuk menempati ruang hati kita dan sebaliknya, kita pun mesti masuk ke dalam ruang hidup orang itu.

  3. Agar kita dapat mengundang orang masuk dan menerima undangan untuk masuk ke dalam kehidupan orang, kita mesti memiliki rasa percaya padanya bahwa kita aman dekatnya.

  4. Rasa aman tidak dapat muncul seketika karena harus melalui ujian waktu dan peristiwa. Jika orang tersebut membuktikan diri layak dipercaya (begitupun dengan kita), maka barulah dapat kita merasa aman dekatnya.

  5. Namun pada akhirnya tanggung jawab ada pundak sendiri: Maukah kita mengambil risiko untuk memulai relasi dan meningkatkannya sampai tahap intim?

Firman Tuhan: "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara". Amsal 18:24