Kemesraan Diusia Senja

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T174B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kemesraan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang muda atau pasangan yang baru menikah. Tuhan mendisain tubuh kita untuk menerima dan memberikan kemesraan dan tidak ada masa berlakunya, jadi bisa berlaku bahkan sampai usia tua sekalipun. Ada beberapa cara untuk menghidupkan api kemesraan, yaitu diambil dari kitab Kidung Agung.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kemesraan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang muda atau pasangan yang baru menikah. Tuhan mendisain tubuh kita untuk menerima dan memberikan kemesraan dan tidak ada masa berlakunya, jadi bisa berlaku bahkan sampai usia tua sekalipun.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terus menghidupkan api kemesraan, yaitu diambil dari kitab Kidung Agung.

  • Dengan mencium pasangan kita. Kidung Agung 1:2, "Kiranya ia mencium aku dengan kecupan ! Karena cintamu lebih nikmat daripada anggur." Sebaiknya sampai usia lanjut sekalipun, biasakan untuk mencium pasangan kita.
  • Ayat 3, "Harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu." Ayat ini kita aplikasikan dalam relasi kita, perharumlah tubuh kita, perbaikilah penampilan kita. Menjaga kebersihan dan keharuman tubuh kita, adalah unsur yang penting untuk menghidupkan arti kemesraan.
  • Ayat 15 dan 16, "Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita." Dua ayat ini melukiskan rayuan baik dari pria maupun dari istri. Rayuan segombal apapun tetap enak didengar, apalagi oleh pasangan kita, oleh suami atau istri kita. Jadi rayulah, rayuan akan menyentuh hati dan dari hati akan menimbulkan gejolak kemesraan yang nanti diberikan pada pasangan.
  • Pasal 2:6, "Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku." Ini adalah ungkapan kemesraan secara fisik dalam bentuk pelukan. Saya akan tambahkan juga silakan menyentuh atau meraba istri atau suami kita. Sentuhan, pelukan dan rabaan adalah unsur-unsur kemesraan di antara suami dan istri bahkan di usia senja.

Firman Tuhan
Kidung Agung 7:10, "Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju." Artinya kita hanya bisa membangun kemesraan jika objek kemesraan itu tunggal yaitu istri atau suami kita sendiri. Saya kira berbahagialah istri yang bisa berkata: "Kepunyaan kekasihku adalah aku, kepadaku gairah suamiku tertuju." Berbahagialah suami yang bisa berkata: "Kepunyaan kekasihku adalah aku, kepadaku gairah istriku tertuju." Itu adalah ungkapan-ungkapan yang sangat membahagiakan.