Kekerasan di Tengah Kita

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T029A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kekerasan dapat timbul, disebabkan oleh dua faktor baik internal maupun eksternal. Dan kekerasan ini akan sangat berpengaruh bagi kita juga. Meski hal ini sebenarnya dialami sejak kecil.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ada dua kategori yang dapat digunakan untuk meneropong tentang perilaku kekerasan yaitu:

  1. Faktor tekanan, yang sama dengan faktor eksternal merupakan himpitan dari luar yang membuat kita akhirnya merasa bukan saja tertekan tapi sakit, karena kita itu merasa ada sesuatu atau tindakan seseorang yang melukai kita, bisa secara fisik maupun secara mental. Jadi segala bentuk serangan atau tekanan dari luar yang akhirnya memberikan ancaman kepada kita atau membuat kita sangat terhimpit dan terdesak cenderung melahirkan reaksi yang keras dari pihak kita.

  2. Faktor rintangan adalah sewaktu kita merasa bahwa yang kita inginkan tak dapat kita peroleh, kita cenderung melahirkan reaksi marah yang bisa berubah bentuk menjadi suatu reaksi kekerasan. Rintangan ini bisa bersumber dari luar karena seseorang yang menghalangi kita, tapi rintangan juga bisa bersumber dari dalam diri kita. Misalnya: kita sendiri yang kurang mampu, kitanya yang memang merasa kurang sanggup untuk mendapatkannya.

Kekerasan yang timbul secara bersama akan lebih berani, hal ini disebabkan:

  1. Dalam jumlah yang banyak memberikan kekuatan ekstra kepada anggota-anggotanya.

  2. Dalam jumlah massa yang besar kita ini hilang dari kerumunan. Maksudnya identitas kita tak dapat dikenali dengan jelas tatkala kita di tengah-tengah kerumunan banyak orang. Akhirnya kita lebih berani berbuat hal-hal yang tidak akan kita lakukan kalau kita dikenali oleh orang.

Seandainya kita berada di tengah-tengah kerumunan orang yang mencoba mempengaruhi kita untuk ikut dalam kekerasan itu apa yang perlu kita lakukan?

  1. Kita mesti menghentikan gerakan kita, jangan langsung lari atau jangan langsung ikut tapi kita harus stop dan langsung kita mengingat siapa kita. Kita adalah ciptaan Tuhan bahwa kita adalah orang yang ditebus oleh darah Tuhan, kita harus mengikuti apa yang Tuhan kehendaki bukan yang manusia kehendaki.

  2. (Hal ini dimulai bukanlah pada saat kekacauan itu tapi sebelumnya) kita harus dekat dengan Tuhan, kita harus tahu bahwa kita sebagai seorang kristen tidak boleh melakukan semua itu.

Matius 5:43, "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

Jadi kita perlu mengingat Firman Tuhan yang meminta kita bukan saja tidak membalas musuh kita tapi langkah yang lebih lagi adalah mengasihi musuh kita. Jadi intinya adalah bagi seorang kristen sebetulnya tidak boleh ada musuh karena kita kalau mengaishi musuh berarti dia berhenti menjadi musuh kita.