Cinta yang Hilang setelah Pernikahan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T060A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Apa yang terjadi setelah pernikahan, bara cinta tiba-tiba menjadi dingin seolah-olah tiada lagi api yang dapat dilihat di antara kedua orang yang tadinya sangat mencintai. Dalam materi ini kita akan melihat beberapa hal yang menyebabkan cinta itu sampai menghilang atau menjadi hambar setelah menikah.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Sekurang-kurangnya ada 3 penyebab hilangnya cinta sehingga tidak dirasakan lagi setelah menikah:

  1. Yang pertama adalah secara manusiawi sesuatu yang menjadi biasa memang akan kehilangan daya tarik semula.

  2. Yang kedua adalah pertengkaran. Pertengkaran yang tidak diselesaikan akan membunuh cinta kasih.

  3. Yang ketiga adalah faktor konsep pemikiran kita. Sering kali memang kita ini secara tidak sadar beranggapan bahwa cinta itu memang miliknya orang yang berpacaran. Setelah menikah cinta itu boleh ada, boleh tidak ada, karena setelah menikah yang penting adalah memikirkan pekerjaan, memikirkan masa depan anak, memikirkan tugas merawat anak, memikirkan tentang bagaimana kita harus mengembangkan karier kita 4 tahun di depan dsb. Sehingga akhirnya memang cinta tidak lagi mendapatkan tempat dalam pernikahan.

Ada beberapa hal atau upaya yang dapat dilakukan untuk menemukan cinta kembali, yaitu:

  1. Pertama-tama dua orang suami maupun istri itu harus menyadari bahwa mereka sudah kehilangan cinta. Jadi kita memang harus memeriksa apakah cinta kita telah kehilangan aspek emosional dan biologisnya. Apakah yang tertinggal sekarang adalah aspek kognitif, aspek pikiran semata dan aspek rohani semata. Kalau memang kita akui itulah yang terhilang, sekarang bagaimana saya dan dia bisa memperbaikinya.

  2. Langkah kedua adalah kita melihat duduk masalahnya di mana. Adakalanya duduk masalahnya pada beberapa penyebab:

    1. Yang pertama, yaitu kita kehilangan cinta karena terbiasa.

    2. Atau yang kedua yang lebih serius karena adanya pertengkaran-pertengkaran. Kalau memang itu duduk masalahnya pertengkarannya memang harus dibahas dan harus diselesaikan.

    3. Yang ketiga kalau misalnya hanya konsep pemahaman yang keliru kita masih bisa perbaiki.

  3. Langkah ketiga yang harus kita perbuat, yakni harus sering-sering mengungkapkan betapa berterima kasihnya kita atas kehadiran pasangan kita. Bahwa dia pemberian Tuhan untuk kita, kita harus pintar-pintar melihat yang positif dalam dirinya meskipun mengakui yang tidak kita terima dalam dirinya atau sulit diterima dalam dirinya. Kalau kita memulai dengan berterima kasih kita akan menerima kasih.

Matius 22:39, ayat yang dikenal dengan baik yaitu Tuhan meminta kita untuk mengasihi atau mencintai sesama kita seperti diri kita. Jadi prinsipnya adalah suami dan istri harus mengasihi satu sama lain seperti dia mengasihi diri sendiri. Perintah ini sering kali getol kita laksanakan dengan orang lain, lupa di rumah ada istri, ada suami. Jadi memang Tuhan sudah menetapkan aturan main dengan jelas di sini. Dan kita pun percaya tentunya Tuhan pun menghendaki agar cinta yang sudah tumbuh dalam rumah tangga akan tetap terpelihara.