Bagaimana Menghadapi Anak yang Cerdik

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T072A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kebanyakan anak-anak yang cerdik adalah anak yang cerdas, akan tetapi hal ini perlu diarahkan, jika tidak diarahkan dapat berkembang menjadi sesuatu yang negatif.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Cerdik dan cerdas keduanya memang bisa saling mengisi atau tumpang tindih. Kebanyakan anak-anak yang cerdik adalah anak-anak yang cerdas, cerdas bagi saya adalah tingkat kepandaian. Cerdik menggunakan tingkat kepandaian itu untuk kepentingannya. Jadi anak-anak yang cerdik adalah anak-anak yang bisa memanfaatkan kesempatan, memanipulasi orangtuanya, guna kepentingan pribadinya.

Ciri-ciri anak yang cerdik:

  1. Anak-anak itu mudah sekali meluluhkan hati orangtua atau hati orang lain dengan perbuatan baiknya. Di mana perbuatan baik itu bersifat sementara. Dengan kata lain dia bisa mempertunjukkan suatu perilaku yang dia tahu sangat dirindukan atau diharapkan oleh orang lain guna mendapatkan yang dia inginkan.

  2. Anak-anak ini bisa membaca dengan cepat kelemahan orang dalam hal ini misalnya kelemahan orang tuanya.

  3. Anak-anak ini pandai mengadu domba.

Yang melatarbelakangi anak mempunyai sikap-sikap cerdik adalah:

  1. Yang menjadi dasar utamanya adalah anak-anak ini pandai, jadi secara genetik anak ini memang sudah cerdik. Artinya apa, artinya dia bisa membaca situasi dengan cepat sekali.

  2. Anak yang dibesarkan di rumah yang tidak ada anak lain, dia anak tunggal. Jadi segala perhatian ditumpahkan padanya sehingga yang dia inginkan cenderung dia dapatkan.

  3. Anak ini adalah anak yang disanjung karena di rumah ada 2, 3 anak, dia paling pandai. Karena itulah dia banyak mendapatkan pujian-pujian , pujian-pujian ini membuat dia semakin mudah mendapatkan yang dia inginkan.

Langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk menghadapi anak yang cerdik, yaitu:

  1. Kita tidak mesti harus selalu membuka kedok anak. Yang saya maksud adalah kita bukannya menyuburkan ketidaktulusannya tapi kita mau mengakui bahwa dalam rel yang benar di mana tidak ada kebohongan, cerdik atau banyak akal adalah suatu aset, suatu kelebihan yang dapat digunakan untuk hal yang baik. Misalnya lagi bukankah ketajaman membaca reaksi orang, membaca perasaan orang, itu sesuatu yang sangat berguna dalam pergaulan. Jadi itu adalah aset yang kita tidak ingin hilangkan dari dirinya.

  2. Konsisten, jadi konsisten adalah obat penawar yang sangat ampuh untuk anak-anak cerdik ini. Jadi kalau kita sudah katakan minggu ini tidak beli barang, tidak beli mainan. Kita harus konsisten tidak beli mainan untuk selama 1 minggu ini.

Hal-hal di atas sangat perlu kita lakukan dengan tujuan pertama-tama adalah

  1. Mengajarkan kepada anak bahwa kitalah yang mengatur rumah, kitalah yang mengatur perilakunya, kitalah orang tua dan dia anak. Jangan sampai melupakan atau dilewati, anak senantiasa harus tahu dia anak dan kita orang tua. Dan pada titik terakhir orang tualah yang akan menentukan tindakannya.

  2. Anak-anak perlu belajar mengendalikan dirinya. Artinya dia harus belajar menahan diri, menguasai hasratnya dengan kata lain kita mulai membantunya menumbuhkan disiplin diri.

Amsal 2:20,21, "Sebab itu tempuhlah jalan orang baik dan perliharalah jalan-jalan orang benar, karena orang jujurlah akan mendiami tanah dan orang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ." Jadi firman Tuhan mau menegaskan satu prinsip ini, orang yang jujur akan bisa bertahan, orang yang tidak jujur tidak bertahan, justru dia akan kehilangan yang menjadi miliknya.

Comments

Maaf, saya hanya minta ijin mengutip sebagian tulisan dalam postingan ini untuk artikel saya di : kreatif, plagiat dan cerdik

OK, silakan saja.