Anak dan Tanggung Jawab

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T062B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Tanggung jawab sebenarnya lebih dari sekadar tugas, tanggung jawab diawali dan muncul dari kepercayaan. Yang perlu ditanamkan pada anak-anak yang terutama adalah kepercayaan. Dan rasa percaya sebetulnya adalah langkah pertama menanamkan tanggung jawab pada anak.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Orang tua harus memperhatikan anak, kadang kala mereka mempunyai konsep yang keliru tentang tanggung jawab karena cenderung mengaitkan tanggung jawab itu dengan tugas. Jadi orang yang melaksanakan tugas adalah orang yang bertanggung jawab. Dengan kata lain akhirnya kita menekankan pada pemberian tugas sebagai wujud dari tanggung jawab pada anak kita.

Tanggung jawab itu lebih dari sekadar tugas, bahkan yang saya mau tekankan tanggung jawab sebetulnya harus diawali dan muncul dari kepercayaan. Kita mempercayakan anak untuk melakukan sesuatu, rasa percaya ini sebetulnya adalah langkah pertama menanamkan tanggung jawab pada anak. Untuk bisa mempercayai memang berjalan secara bertahap. Waktu orang tua mulai menanamkan tanggung jawab pada anak, itu bisa dilakukan dengan melibatkan anak dalam tugas rumah tangga. Bagi saya tanggung jawab bukan saja menyangkut membantu urusan dalam rumah tangga, bukan saja berdisiplin dalam hal-hal bersekolah, tapi anak juga belajar melayani. Melayani artinya adalah memberikan, menyediakan diri untuk orang lain dan juga untuk Tuhan, jadi anak-anak dari kecil perlu kita didik untuk belajar memberikan dirinya bagi orang lain. Awalnya dia menolong orang tua, dia belajar untuk ulangannya sendiri, sekarang dia harus keluar dari dirinya, keluarganya atau rumahnya yakni memperhatikan orang lain dan memperhatikan Tuhannya, bagaimana dia dapat juga memberikan dirinya untuk Tuhan dan untuk orang lain.

Dua unsur yang penting dalam menumbuhkan tanggung jawab:

  1. Yang pertama adalah disiplin diri melakukan hal yang tidak kita kehendaki tapi tetap harus kita lakukan. Atau belajar menguasai diri melakukan hal-hal yang tidak dia inginkan. Sejak kecil anak-anak harus mempunyai kemampuan untuk mengatur dirinya, dialah yang mengatur dirinya bukan hasrat yang mengatur dirinya.

  2. Unsur yang kedua yang penting dalam hal tanggung jawab adalah anak-anak harus mulai bisa mempunyai target dan mencapai targetnya. Ini berguna dalam pertumbuhan dia sebagai anak remaja atau sebagai seorang pemuda.

Kalau kita melakukan setelah anak itu remaja terlambat; jadi target-target seperti itu sudah mulai kita terapkan sewaktu anak itu dibawah usia 10 tahun. Memberikan pujian tatkala anak mencapai target atau melakukan tanggung jawabnya adalah hal yang bagus sekali. Jadi satu kalimat pujian sudah cukup, asal anak tahu bahwa dia diperhatikan, bahwa tindakannya itu tidak luput dari perhatian orangtuanya maka orangtuanya memberikan dia pujian seperti itu.

I Tesalonika 5:12 "Kami minta kepadamu saudara-saudara supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu."

Di sini rasul Paulus menetapkan suatu kriteria atau prinsip, yaitu hormatilah orang yang bekerja keras, orang yang bekerja keras adalah orang yang memenuhi tanggung jawabnya, orang yang rajin. Penanaman tanggung jawab itu juga dicontohkan lewat kehidupan orangtua, sehingga anak bisa melihat contoh nyata hingga mereka pun akan meneladani itu. Jadi kalau ada ayah yang tidak kerja, yang maunya di rumah main terus-menerus ia tidak bisa mengajarkan tanggung jawab kepada anaknya.