Tatkala Karier Istri Menanjak

Versi printer-friendly
April



Istri yang bekerja mengalami kenaikan karier dan jabatan. Secara alami, wajar kalau suami mengalami rasa terancam dan kebingungan dengan perubahan hal ini. Maka, perlu mengenali :

Dampak-dampak kenaikan karier istri bagi suami :

  1. Penghargaan diri suami bisa terancam. Kok istri menanjak, suami tetap saja, apalagi jika penghasilan istri lebih besar. Jika tak teratasi, suami bertindak agresif baik aktif atau pun pasif.
  2. Waktu kebersamaan suami-istri, orang tua-anak juga bisa terancam berkurang.
  3. Tugas-tugas kerumahtanggaan yang semula dikerjakan istri, terancam terabaikan.

Apa yang perlu dilakukan ?

  1. Pertimbangkan ketepatan waktu. Timing-nya. Kalau anak-anak masih kecil, maka sebaiknya porsi ibu dan anak tidak dikurangi. Jika kenaikan karier itu berakibat pengurangan waktu ibu-anak, sebaiknya ditunda. Dengan kata lain, menolak kenaikan karier. Tapi, kalau waktunya tepat, yakni saat anak-anak sudah menginjak usia remaja dan mereka setuju, berarti lampu hijau.
  2. Perjelas komitmen waktu kebersamaan suami-istri tetap ada, demikian pula waktu dengan anak. Pastikan kenaikan karier itu bukan sejak awal, serta-merta membuat sang istri sering bepergian di malam hari atau ke luar kota dan akan meninggalkan suami sendirian di rumah. Rawan bagi keintiman relasi suami-istri. Rawan terjadi percekcokan dan rawan perselingkuhan.
  3. Tugas-tugas kerumahtanggaan diperjelas didelegasikan kepada siapa. Mungkin sebagian kepada anak-anak yang sudah menginjak usia remaja, sebagian kepada suami atau kepada pekerja rumah tangga.


Yang perlu dilakukan suami berkenaan penghargaan diri yang bisa terancam :

  1. Penghargaan diri dan kebermaknaan diri suami selain bertumpu dari relasi intim dengan istri dan anak-anak, juga bertumpu pada kebermaknaan relasi dengan Tuhan, kebermaknaan dalam mengerjakan panggilan hidup lewat karier dan pelayanan, kebermaknaan persahabatan sehat dengan beberapa pria.
  2. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan relasi dengan Tuhan: Suami perlu melakukan bagiannya dan istri tetap ingat bahwa suami adalah kepala keluarga. Istri bisa meningkat kariernya, tapi suami tetap perlu dihormati. Istri perlu bertumbuh juga secara spiritual, bergaul dengan firman Tuhan.
  3. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan panggilan hidup: Tuhan memanggil kita menjadi anak-anak-Nya yang turut berkarya melayani Dia. Masing-masing memunyai panggilan khusus dan unik.
  4. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan persahabatan sesama pria: membangun komunitas pria yang sehat, misalnya belajar Firman Tuhan bersama, membangun hobi bersama misalnya memancing, berolah raga, camping dan lain-lain.
  5. Cek latar belakang dan pohon keluarga dari sudut suami. Melihat pola pria yang ada di keluarga kita, itu juga yang memengaruhi jiwa, batin dan keyakinan kita sebagai pria. Para suami perlu mengecek diri dan memeriksa di masa lampau.

Hal-hal yang perlu diingat oleh istri :

  1. Istri tetap mengingat suami adalah kepala keluarga. Karier bisa meningkat, penghasilan bisa lebih besar tapi suami tetap perlu dihormati. Istri perlu bertumbuh secara spiritual.
  2. Dengan Kristus tetap sebagai Kepala rumah tangga, tetap menjadi istri yang baik bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Distorsi-distorsi akan jauh lebih mudah diminimalisir bahkan dihindari dengan sikap yang tepat.

Firman Tuhan yang mendasari perbincangan ini diambil dari I Korintus 7:3, -Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya demikian pula istri terhadap suaminya-. Lakukan kewajiban masing-masing, ada bagian suami dan ada bagian istri. Suami menghargai istri, menguduskan istri dengan pengorbanannya. Istri tunduk pada suami, menghormati suami. Kalau pola ini diterapkan bersama, maka kenaikan karier istri tidak menjadi masalah malah menjadi berkat bagi seisi rumah tangga.

Ringkasan T473 A

Oleh: Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.

Simak judul-judul lainnya di www.telaga.org


PERTANYAAN :

Syaloom,

Pada dasarnya manusia terutama kaum hawa, dalam hal ini isteri, selalu ingin dimanja suami dengan pujian. Karena pujian bisa membahagiakan isteri, tentu suami ingin memuji isterinya. Pertanyaannya, menurut Alkitab, bagaimanakah cara memuji isteri yang tepat (ayat dalam Alkitab), hal apa saja yang boleh dipuji (ayat dalam Alkitab) dan batasan-batasan pujian itu (ayat dalam Alkitab) serta cara isteri yang tepat untuk menyikapinya.

Sebaliknya juga pertanyaannya mengenai isteri memuji suami. Terima kasih, Tuhan memberkati !

Salam: Bung R.S.

JAWABAN :

Bung R.S., saya menghargai usaha Anda untuk mencari tahu tentang memuji isteri. Di dalam Alkitab, pujian terhadap isteri dilukiskan dengan sangat rinci dan gamblang. Contohnya adalah Amsal 31:10-31. Cobalah perhatikan ungkapan-ungkapannya yang sangat bagus. Pujian diberikan pada kebaikannya, kerajinannya, hikmatnya, keterampilannya merawat rumah tangga dan kecerdasannya dalam berbisnis maupun mendelegasikan tugas. Dalam ayat 28b dikatakan bahwa anak-anak dan suaminya memuji dia.

Kitab Kidung Agung juga adalah sebuah gambaran cinta dan pujian, baik dari istri maupun dari suami. Kitab ini tidak dimaksudkan sebagai kiasan, melainkan suatu gambaran indah mengenai hidup pernikahan. Pujian terarah kepada kecantikan dan ketampanan. Pujian tentang kecantikan mempelai perempuan secara rinci dilukiskan di pasal 4 ayat 1 sampai dengan 7. Pujian mempelai perempuan terhadap mempelai laki-laki digambarkan di pasal 5, ayat 10 sampai dengan 16. Kekudusan juga menjadi bagian dan pujian, sebagaimana yang dilukiskan di pasal 4 ayat 12.


Ini adalah contoh di Alkitab tentang memuji pasangan. Tentu dalam keseharian, kita dapat menemukan atau menciptakan berbagai pujian yang baik dan berpijak pada kenyataan. Sebab memuji merupakan perbuatan yang menyenangkan pasangan dan membuat cinta semakin membara. Bila kita percaya bahwa kasih Kristus adalah dasar hidup suami-istri, sebagaimana yang dilukiskan dalam Efesus 5:22-33, tentu kita akan berusaha meneladani pernyataan kasih Kristus terhadap jemaat-Nya. Bukankah Kristus juga memuji jemaat di Filadelfia, misalnya yang kita baca dalam kitab Wahyu 3:7-12.

Selamat menjalin kasih dengan istri Anda.

Syalom,

Heman Elia.


Pertumbuhan internet yang pesat membuka kesempatan bagi YTWR (Yayasan Terang Warta Rohani) di kota wisata Batu untuk memerluas pelayanan. YTWR memunyai layanan streaming yang bernama -- ASKARA -- dan pada hari Rabu, tanggal 24 Maret 2021, sekitar pk.12.30 kami berkunjung ke Jl. Kasiman no.1, Batu ; bertemu dengan Sdr. Verlon dan Mbak Yeni Yuanita sebagai penyiar radio streaming ASKARA. Di YTWR yang telah berusia 20 tahun ada 3 ruang kedap suara. Layanan streaming ini dapat diakses melalui website dan juga aplikasi yang dapat diunduh. Melalui layanan streaming ini, siapa saja yang mendengarkan dapat menikmati program-program YTWR di mana pun dan kapan pun. Program Telaga disiarkan oleh radio streaming Askara setiap hari Selasa dan Jumat pk.10.30 WIB.


Pada waktu kami pamit, ada -- oleh-oleh -- yang diberikan berupa -- hand sanitizer -- dan masker serta 2 buku terbitan MNC (Media Nusa Creative) yang berjudul -- KISAH- (oleh Anna Arnolda Theedens sebagai Public Relation dan programmer di YTWR dan -- WASPADA TIPU DAYA IBLIS- (karangan Pdt. Yosias Dandra, programmer radio dan tenaga follow-up)

Sejauh ini, ada 24 radio streaming yang bekerjasama dengan Telaga. Salah satunya adalah ASKARA, mari kita tetap doakan agar program yang dikelola oleh masing-masing radio bisa menjadi berkat bagi para pendengarnya di mana pun dan kapan pun.


(21 April 1879 – 17 September 1904)

"Jadilah penerang yang tak pernah padam, selalu bersinar

dengan kecerdasan yang kamu miliki"

Setiap tanggal 21 April kita diingatkan -- Hari Kartini-, kita merayakannya. Namun apa yang kita ketahui tentang Kartini ? Apa yang kita pahami tentang emansipasi ? Kita menghormati Kartini, namun patut disayangkan bahwa kita menghormati secara keliru. Setiap tanggal 21 April kita bernyanyi dengan lantang "Ibu kita Kartini, putri sejati, putri Indonesia, harum namanya, pendekar kaumnya".. Lalu bersoleklah kaum perempuan dengan sanggul, kain dan kebaya. Bersanggul dan berkain kebaya tentu baik dan enak dipandang, tetapi mengidentikkan Kartini dengan sanggul dan kain kebaya, menyempitkan makna perjuangan Kartini.

Busana seperti itu justru dikecam oleh Kartini sebagai kurungan feodalisme. Tulis Kartini, -Mengapa perempuan dikekang dengan aturan harus berbusana begini begitu? Mana mungkin kita maju kalau main badminton pun harus bersanggul dan berkain kebaya?- Secara sinis ia menyebut -- Perempuan cantik bersuntingkan kembang cempaka layu pada kondenya-. Dalam bukunya yang berjudul -- Een Vergeten Uitboekye -- Kartini menulis simbolisme sarkastis, -Ayolah nona ayu, jangan nampak begitu sayu, mentari secuil itu takkan mengubah warna kulitmu……..apa pula gunanya payung kecil genit yang kau bawa-bawa itu?-


Kartini berobsesi memajukan perempuan bukan melalui busana dan upacara. Sama sekali bukan !! Obsesi Kartini adalah memajukan kaum perempuan dengan BUKU, yaitu agar anak perempuan suka membaca buku. Kartini melihat teman-teman Belandanya di Jepara maju dan pandai karena banyak membaca. Oleh karena itu ia ingin agar para perempuan Indonesia juga suka dan banyak membaca. Kartini sendiri melahap ribuan novel dan esei di perpustakaan Jepara. Baik karya pengarang Belanda maupun karya pengarang Eropa lainnya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda. Buku favoritnya adalah -- De Kleine Johannes-, -Moderne Maagden-, -De Wapens Neergelegd-, -Hilda van Suylenburg-, -De Vrow en Sociaalisme -- dan -- Max Havelaar-.

Bagaimana cara Kartini meningkatkan minat baca kaum perempuan Indonesia? Kartini melakukannya dengan cara menulis sebanyak-banyaknya. Dalam hidupnya yang cukup singkat (25 tahun), ia menulis ratusan novel, reportase, puisi, esei, nota dan surat. Semuanya dalam bahasa Belanda yang sempurna. Sungguh ironis bila kita mengaku menghormati Kartini namun tidak mengenal buku-bukunya. Yang kita kenal hanyalah -- Habis Gelap Terbitlah Terang-, tapi itu pun hanya sebatas judulnya. Cobalah jujur bertanya, -Pernahkah kita membaca buku itu?- Habis Gelap Terbitlah Terang sebenarnya memuat hanya sebagian dari buku aslinya yang berjudul -- Door Duisternis tot Licht -- yang terbit pada tahun 1911, tujuh tahun setelah kematian Kartini. Isinya adalah 105 pucuk surat yang diedit dari ratusan surat pribadi kepada teman-temannya. Buku ini cepat meluas di Belanda karena simpati masyarakat pada cita-cita Kartini. Penyebaran buku ini dibiayai oleh banyak gereja, Yayasan dan juga sumbangan dari Ratu Kerajaan. Hasil penjualan itu dipergunakan untuk membangun sekolah-sekolah Kartini di Indonesia ? Buku ini pun diterbitkan di Amerika, Rusia, Spanyol dan Tiongkok. Ternyata judul -- Habis Gelap Terbitlah Terang -- dipetik dari lagu gereja Belanda, -Daar is uit’s werelds duistere wolken een licht der lichten opgegaan- (ZB 593).

Tidak bisa diingkari, Kartini adalah pendekar pejuang emansipasi. Tapi Kartini bukan pendekar busana, melainkan pendekar sastra. Perjuangannya bukanlah agar perempuan suka berkain kebaya, melainkan suka membaca.

Disadur dari -- HARI KARTINI -- oleh Pdt.Dr. Andar Ismail

(Pakar Pendidikan Orang Dewasa)


Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,

sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan

menyucikan kita dari segala kejahatan-(1 Yoh. 1:9).


Kamu -- cukup baik-……….. apa yang kita pikirkan dan rasakan jika seseorang mengatakan hal itu kepada kita ketika mereka melihat penampilan atau hasil kerja kita? Saya curiga mungkin kita akan merasa tidak nyaman dengan komentar tersebut, apalagi kita mungkin sudah berupaya memberikan dan menampilkan apa yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan. Sering kali bukan saja merasa tidak nyaman, mungkin kita akan merasa tidak puas, direndahkan, diremehkan, dipermalukan dan mungkin juga kecewa. Mengapa mendengar penilaian bahwa diri kita -- cukup baik -- dapat menimbulkan ketidaknyamanan? Oleh sebab kemungkinan perkataan -- cukup baik -- itu dimengerti bahwa dirinya kurang berharga, oleh karena yang berharga itu apabila sempurna dan super. Namun ketika melihat diri sendiri apakah benar kita adalah seorang yang sempurna dan super? Ternyata tidak, jika ingin jujur maka kita memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Menyadari kelemahan diri biasanya sudah ada di dalam nurani masing-masing orang, namun mengakui serta menerima kelemahan tersebut sebagai bagian dirinya kadang kala sulit untuk bisa diterima sepenuhnya. Dari pada mengakui kelemahan sebagai bagian dirinya, sebaliknya orang lebih suka menutupinya. Sadarkah kita bahwa tindakan menutupi kelemahan sering kali menjadi pola perilaku yang tidak disadari yang dapat berujung kepada butanya orang tersebut atas kelemahannya sendiri.Tentunya orang yang buta terhadap kelemahan diri sendiri akan sulit menerima pertolongan dan tentu saja akan sulit untuk berubah. Dan biasanya di dalam relasi dengan sesama dapat menjadi orang yang tidak aman terhadap kelemahan orang lain. Firman Tuhan dalam 1 Yoh. 1:9 hendak mengajarkan kita sekali lagi tentang siapa diri kita. Ayat ini mengatakan -- Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.- Pertanyaannya apakah jika tidak mengakui dosa maka Allah tidak mengetahui dosa kita? Jawabannya tentu saja tidak! Allah Maha Tahu sehingga sekalipun kita tidak mengakui dosa maka Ia pasti sudah mengetahuinya. Sebenarnya ayat ini menjelaskan adanya dua makna dari karya Kristus yang terjadi di dalam persekutuan-Nya dengan orang percaya yaitu pertama, Kristus membebaskan kita dari hukuman dosa (maut) dan kedua, membebaskan kita dari pencemaran dosa (pengudusan). Jadi dapat dikatakan bahwa mengakui dosa yang dimaksudkan pada ayat ini bukan sebuah pengakuan saya orang berdosa tetapi lebih tepatnya menyebutkan tindakan dosa yang sudah dan mungkin akan dilakukan. Artinya ayat ini mengindikasikan bahwa setiap orang percaya masih perlu bergumul untuk pikiran, perasaan, nilai-nilai dan karakter sehari-harinya yang telah tercemar oleh dosa agar dirinya tetap kudus sebagaimana Kristus kudus. Melalui ayat ini kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus memberi tempat di hati-Nya untuk setiap kelemahan dan kekurangan diri kita karena Ia tahu kita tidak sempurna, namun Ia menghendaki kita mengakuinya. Jadi tidak apa-apa jika kita -- cukup baik -- karena itulah yang sebenarnya. Memiliki kelemahan diri atau fakta bahwa kita -- cukup baik -- adalah sebuah realita oleh sebab tidak ada manusia yang sempurna. Ketika kita mengakui keberadaan tersebut maka kita akan terdorong untuk menghadapi dan mewaspadai kelemahan diri serta memikirkan apa yang dapat dilakukan untuk menolong diri sendiri (fokus kepada kelebihan diri) sehingga kita dapat bertumbuh dan makin menyerupai Kristus. AMIN

Renungan oleh :

Pdt. Nancy Rosita Timisela, M.Th.

Salah seorang konselor PKTK Sidoarjo



Lagu -- S’bab DIA hidup, maka ada hari esok -- memberi kepada kita pengharapan dalam menghadapi berbagai kemelut bencana yang dialami sejak awal tahun 2021 ini. Apapun yang Tuhan izinkan untuk terjadi, Dia ada bersama dengan kita. Setelah melewati bulan April 2021, ada beberapa pokok doa yang ingin kita panjatkan, a.l. :

(1) Bersyukur Radio Suara Imanuel FM di Bontang, Kalimantan Timur sudah menanggapi surat yang dikirim dan program Telaga ternyata disiarkan setiap hari pk.18.15 WITA kecuali hari Minggu pk.11.30 WITA.

(2) Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dalam bulan ini, yaitu dari NN di Tangerang sejumlah Rp 1.450.000,-. dan Ibu Gan May Kwee di Solo sebesar Rp 500.000,-.

(3) Bersyukur untuk kasih setia Tuhan yang memelihara para pelayan Tuhan di Pusat Konseling Telaga Kehidupan (PKTK) dan bersyukur atas kepercayaan-Nya untuk melayani jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan.

(4) Doakan untuk penerimaan murid program Bina Iman dari Telaga Kehidupan di Sidoarjo serta rencana mengadakan acara -- Meet & Match -- pada tanggal 26 Mei 2021 pk.09.00 – 12.30 WIB, doakan untuk persiapan pembicara, panitia dan juga para peserta.

(5) Doakan untuk Radio MARS FM di Palu, Sulawesi Tengah yang menyiarkan program Telaga setiap hari. Sudah dihubungi lewat surat Kilat Khusus, namun masih belum ada tanggapan.

(6) Doakan untuk Bp. Heman Elia, salah seorang narasumber rekaman Telaga yang awalnya menderita pneumonia, namun hasil biopsi pertengahan bulan April 2021 dinyatakan kanker paru-paru. Kita doakan untuk rencana menjalani kemoterapi pada awal Mei 2021, agar Tuhan sendiri ikut campur dalam hal ini.

(7) Doakan untuk pengeditan hasil rekaman Telaga, juga pengerjaan transkrip, ringkasan dan abstrak.

(8) Kita tetap doakan untuk para tenaga kesehatan di mana pun berada, juga proses vaksinasi Covid-19 yang diadakan untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam masa pandemi yang belum berakhir.