Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Hormat pada Istri

Salah satu ejekan yang ditakuti kaum suami adalah bahwa mereka takut istri. Pertanyaannya adalah, apakah boleh suami takut kepada istri? Dan jika boleh, sejauh manakah suami dibolehkan takut istri? Jika tidak, seharusnya bagaimana ? Apa kata firman Tuhan tentang ‘hormat pada istri’ ?

Tenggelam dalam Diri Sendiri

Salah satu keterampilan penting dalam pernikahan dan juga relasi lainnya adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari kacamata orang lain. Sayangnya tidak semua memiliki kemampuan ini. Ada di antara kita yang tenggelam dalam diri sendiri sehingga tidak bisa memahami sesuatu dari sudut pandang orang. Pada akhirnya kita hanya dapat melihat semua dari kacamata sendiri dan untuk kepentingan sendiri. Apa yang menjadi penyebab kita menjadi tenggelam di dalam diri sendiri? Bagaimana memulihkan diri agar menjadi orang yang tidak tenggelam di dalam diri sendiri?

Hilangnya Respek

Salah satu tonggak dalam pernikahan adalah respek. Tanpa respek mustahil kita dapat mengasihi dan memercayai pasangan. Respek bukan saja perlu dibangun, respek pun perlu dipertahankan agar tidak luntur. Masalahnya adalah, kadang respek hilang sehingga timbullah problem dalam pernikahan. Mengapa respek dapat hilang? Apakah kita bisa memertahankan atau membangun respek itu? Bagaimana caranya?

Mendisiplin Anak dengan Benar

Kita tahu bahwa sebagai orang tua kita harus mendisiplin anak namun kadang kita tidak tahu dengan pasti bagaimanakah mendisiplin anak dengan benar. Dalam bagian ini diajarkan 10 cara mengenai bagaimana mendisiplin anak secara benar.

Mengasihi Anak dengan Benar

Anak membutuhkan kasih sama seperti ia membutuhkan gizi. Sebagaimana kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan jasmaniah, demikian pulalah kekurangan kasih akan menyebabkan munculnya gangguan emosional pada anak. Sebagai orang tua kita mengasihi anak namun adakalanya kita tidak begitu paham bagaimanakah menyampaikan kasih itu kepada anak. Di sini akan dipaparkan beberapa petunjuk untuk mengekspresikan kasih kepada anak dengan benar.

Hidup yang Rohani dan Pemberontakan Anak

Meski kita tertarik pada hal-hal yang bersifat rohani namun belum tentu kita berminat untuk hidup secara rohani. Alasannya sederhana: Hidup secara rohani mengharuskan kita untuk menanggalkan hidup dari kendali di tangan kita. Salah satu masalah yang kerap muncul di tengah keluarga dewasa ini adalah pemberontakan anak terhadap kehidupan rohani yang dituntut darinya. Untuk itu sebagai orang tua kita harus berhati-hati dalam menangani masalah pemberontakan anak mengenai masalah kerohanian. Hal apa saja yang bisa kita perbuat?

Putusnya Komunikasi dan Pemberontakan Anak

Dalam keluarga, komunikasi merupakan suatu keniscayaan. Bukan saja komunikasi berperan penting dalam pembangunan dan penyatuan keluarga, komunikasi juga merupakan pengisi kebutuhan anak yang hakiki akan interaksi. Tanpa komunikasi anak akan bertumbuh dalam kehampaan. Tidak ada yang mengajaknya bicara dan tidak ada yang menstimulasi dirinya. Tanpa kita sadari hal itu bisa membuat anak menjadi mudah memberontak. Bagaimana mengenai hal ini dan apa yang bisa kita lakukan?

Ketidakadilan dan Pemberontakan Anak

Orang tua adalah manusia dan sebagai manusia tidak selalu kita bersikap adil. Adakalanya kita memberi perhatian kepada yang satu dan tidak memerhatikan yang lainnya. Kendati kita tidak bermaksud memerlakukannya secara berbeda, ia telanjur sudah merasa demikian. Ia menganggap kita telah bersikap tidak adil. Dan, semua itu berpotensi menciptakan pemberontakan kelak. Bagaimana kita menangani masalah ini, sehingga kita bisa berlaku adil kepada semua anak kita ?

Konflik Orang Tua dan Pemberontakan Anak

Kebutuhan mendasar anak dalam masa pertumbuhannya adalah ketenteraman. Hilangnya ketenteraman niscaya menciptakan gangguan pada pertumbuhan anak. Namun selain dari gangguan, anak pun lebih rentan untuk memberontak terhadap otoritas orang tua bila harus hidup tanpa ketenteraman. Pertanyaannya adalah mengapa anak menjadi lebih mudah jatuh dalam perilaku memberontak dalam situasi seperti ini? Bagaimana menanganinya?

Kenapa Susah Berdoa ?

Kita menyadari bahwa doa adalah bagian penting dalam kehidupan rohani namun tidak selalu kita setia melakukannya. Ada saja halangan untuk berdoa dan kerinduan itu tidak selalu muncul. Yang menyebabkan hal itu terjadi ialah karena kita orang berdosa, kita merupakan target serangan iblis yang senantiasa berupaya menjauhkan kita dari Tuhan, kita kurang dapat mengatur waktu dengan baik, seringkali kita kehilangan keseimbangan hidup dan kita tidak mementingkan doa dan lebih mementingkan tindakan langsung.

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi