Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Mengapa Istri Dominan?

Kendati kecil, pernikahan adalah sebuah organisasi. Di dalam organisasi sekurangnya mesti ada dua unsur : struktur dan tugas. Tanpa struktur dan tugas, niscaya organisasi mengalami kekacauan. Di dalam struktur pernikahan Tuhan menetapkan laki-laki atau suami sebagai kepala dan bertugas memimpin istri dan anak-anaknya. Namun di zaman sekarang ini banyak istri yang lebih dominan dibandingkan suaminya, apakah itu Anda ? Dan bagaimana sikap kita, jika kita memang memiliki sifat dominan tersebut ?

Hidup yang Dikuasai Nafsu (II)

Penghambat terbesar pertumbuhan rohani adalah pergumulan rohani. Salah satu pergumulan rohani terberat adalah pergumulan melawan nafsu—kehausan jasmaniah yang menuntut pemuasan. Untuk dapat menguasai nafsu, kita mesti memahami keempat prinsip yang memutar roda nafsu di dalam hidup kita. Setidaknya ada empat prinsip yang menjalankan roda nafsu yaitu Prinsip Sekarang, Prinsip Kenikmatan, Prinsip Aku dan Prinsip Tidak Perlu Iman.

Hidup yang Dikuasai Nafsu (I)

Penghambat terbesar pertumbuhan rohani adalah pergumulan rohani. Salah satu pergumulan rohani terberat adalah pergumulan melawan nafsu—kehausan jasmaniah yang menuntut pemuasan. Untuk dapat menguasai nafsu, kita mesti memahami keempat prinsip yang memutar roda nafsu di dalam hidup kita. Setidaknya ada empat prinsip yang menjalankan roda nafsu yaitu Prinsip Sekarang, Prinsip Kenikmatan, Prinsip Aku dan Prinsip Tidak Perlu Iman.

Tanda-Tanda Orang Yang Meninggalkan Tuhan (II)

Sebagai manusia berdosa, kita selalu berkeinginan untuk menjauh dari Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan, kita merasa tidak sanggup untuk dekat dengan Tuhan karena untuk dekat dengan-Nya kita harus rela menyalibkan diri sendiri. Apakah kita tengah ada di posisi meninggalkan Tuhan ? Saul dan Simson juga meninggalkan Tuhan dan dalam bagian ini akan diulas mengenai mereka dan mudah-mudahan melalui pengalaman mereka, kita tidak akan mengulang kesalahan yang telah mereka lakukan.

Tanda-Tanda Orang Yang Meninggalkan Tuhan (I)

Sebagai manusia berdosa, kita selalu berkeinginan untuk menjauh dari Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan, kita merasa tidak sanggup untuk dekat dengan Tuhan karena untuk dekat dengan-Nya kita harus rela menyalibkan diri sendiri. Apakah kita tengah ada di posisi meninggalkan Tuhan ? Saul dan Simson juga meninggalkan Tuhan dan dalam bagian ini akan diulas mengenai mereka dan mudah-mudahan melalui pengalaman mereka, kita tidak akan mengulang kesalahan yang telah mereka lakukan.

Anak yang Tidak Ingat Budi

Salah satu hal menyakitkan yang kadang mesti kita hadapi adalah melihat anak yang kita besarkan dengan kasih dan pengorbanan bertumbuh besar menjadi anak yang tidak ingat budi atau kebaikan orang tua. Mengapa ada anak yang tidak ingat budi orang tua? Apa penyebabnya dan bagaimana kita menghadapinya?

Menebus Kesalahan Masa Lalu

Hidup tidak sempurna dan kita jauh dari sempurna. Kadang kita melakukan kesalahan yang berdampak buruk pada hidup orang yang dikasihi. Penyesalan datang namun sebagaimana kita ketahui, penyesalan selalu datang terlambat. Apakah yang harus kita perbuat bila di masa lalu kita telah melakukan kesalahan?

Kecanduan Pornografi

Dengan bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, makin terbuka lebar pula celah untuk merambah ke wilayah pornografi. Sebagai akibatnya makin bertambah banyak jumlah orang yang mengakses ke situs pornografi dan akhirnya terikat dengannya. Keterikatan ini akhirnya menjadi kecanduan yang tidak mudah dilepaskan. Mungkinkah orang yang sudah kecanduan pornografi ini bisa lepas? Dan bagaimana caranya?

Kepribadian Dominan

Pada umumnya tatkala mendengar kata, “dominan,” kita membayangkan sebuah gambar manusia yang berbuat seenaknya tanpa memerhatikan perasaan dan kepentingan sesama. Sebetulnya kata dominan tidak harus berkonotasi seburuk itu. Apakah Anda termasuk orang dalam kategori dominan? Jika ya, di sini akan dijelaskan mengenai kelemahan dan kelebihannya sehingga Anda bisa menempatkan diri dengan benar.

Disiplin yang Berlebihan

Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk mendisiplin anak. Namun karena keterbatasan pengetahuan, orang tua seringkali mengadopsi cara disiplin yang dilakukan oleh orang tua kita di masa lalu tanpa mencerna apakah disiplin yang diberikan itu terlalu keras atau tidak. Di sini kita akan mencoba melihat apakah kita sudah tepat dalam mendidik anak? Kalau memang disiplin yang kita berikan itu belum tepat atau terlalu keras, maka apa yang harus kita lakukan agar kita bisa mendisiplin dengan tepat?

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi