Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Sikap Kristiani di dalam Pekerjaan I

Semua orang memerlukan pekerjaan dan hampir separuh hidup kita dihabiskan di dalam pekerjaan. Oleh karena itu pekerjaan memainkan peran yang besar di dalam kehidupan. Bila kita tidak merasakan kepuasan, tidak bisa tidak, kita akan mengalami ketertekanan yang besar. Sebaliknya, bila kita merasakan kepuasan, kita pun akan mengalami sukacita yang besar. Diuraikan tiga faktor untuk mengetahui apakah pekerjaan kita memuaskan, antara lain
(a) kepuasan versus kewajiban,
(b) ideal versus realistik, dan
(c) benar versus salah.

Pelancar Komunikasi II

Salah satu masalah yang kerap muncul dalam pernikahan adalah masalah komunikasi. Oleh karena kita dibesarkan dalam latar belakang yang berbeda, sering kali kita menemui kendala dalam berkomunikasi dengan pasangan. Pembahasan ini akan diberikan tips singkat agar kita mudah dalam berkomunikasi khususnya dalam pernikahan.

Pelancar Komunikasi I

Salah satu masalah yang kerap muncul dalam pernikahan adalah masalah komunikasi. Oleh karena kita dibesarkan dalam latar belakang yang berbeda, sering kali kita menemui kendala dalam berkomunikasi dengan pasangan. Pembahasan ini akan diberikan tips singkat agar kita mudah dalam berkomunikasi khususnya dalam pernikahan

Merajut Masa Lalu, Merenda Masa Depan II

Sebagaimana kita ketahui, siapakah diri kita sekarang merupakan kepanjangan atau produk dari masa lalu yang kita alami. Dan, masa lalu yang buruk berpotensi besar memburukkan pertumbuhan diri, yang pada akhirnya berdampak negatif pada pernikahan. Itu sebabnya kita mesti menata ulang dan merenda diri secara lebih sehat agar pernikahan menjadi sehat pula. Saya akan membagikan empat langkah untuk membangun pribadi yang sehat, yang saya rangkumkan dalam empat tema:
  1. saya tidak bahagia,
  2. saya tidak layak,
  3. saya tidak berfungsi, dan
  4. saya tidak menyerah.

Merajut Masa Lalu, Merenda Masa Depan I

Sebagaimana kita ketahui, siapakah diri kita sekarang merupakan kepanjangan atau produk dari masa lalu yang kita alami. Dan, masa lalu yang buruk berpotensi besar memburukkan pertumbuhan diri, yang pada akhirnya berdampak negatif pada pernikahan. Itu sebabnya kita mesti menata ulang dan merenda diri secara lebih sehat agar pernikahan menjadi sehat pula. Saya akan membagikan empat langkah untuk membangun pribadi yang sehat, yang saya rangkumkan dalam empat tema:
  1. saya tidak bahagia,
  2. saya tidak layak,
  3. saya tidak berfungsi, dan
  4. saya tidak menyerah.

Pergumulan Iman Remaja

Sebagaimana orang dewasa kita mesti berhadapan dengan banyak hal yang dapat mengguncang iman kepercayaan kita. Demikian pula anak—terutama anak remaja. Di sini akan dipaparkan hal-hal apa saja yang kerap menjadi pergumulan bagi remaja untuk memeluk iman kepercayaan kita dan bagaimanakah seharusnya kita menyiasatinya.

Remaja dan Iman

Salah satu misteri dalam hidup adalah bagaimanakah seseorang dapat sampai pada iman kepercayaannya. Tiga hal yang bisa kita petik di sini mengenai iman kepercayaan kita
  1. Pada kenyataannya kita tidak mewariskan iman, kita hanya dapat mengajarkan tentang iman.
  2. Iman mengandung dua unsur yaitu percaya (pada apa yang diajarkan) dan berserah (kepada pemeliharaan dan kehendak Tuhan).
  3. Anak bukanlah tabung kosong yang pasif dan menunggu untuk diisi, anak memunyai kehendak dan pilihan.

Mengendalikan Emosi

Salah satu keunikan yang dimiliki wanita adalah kehidupan emosi yang dinamis. Namun kalau tidak berhati-hati, keunikan ini dapat pula menjadi kelemahan yang berpotensi menciptakan masalah. Misalnya seringkali suami dikejutkan dengan betapa cepatnya istri mengeluarkan reaksi emosional. Sudah tentu suami tidak akan berkeberatan dengan reaksi spontan dan cepat yang bersifat positif. Namun bila reaksi ini bersifat negatif, pada umumnya suami bersikap takut dan defensif. Kecenderungan pria menghadapi hal ini biasanya adalah menjauh atau berusaha meredam. Itu sebabnya penting bagi istri untuk belajar mengendalikan reaksi yang bermuatan emosi kuat.

Berkomunikasi Lebih Lembut

Salah satu kelemahan pria adalah berkomunikasi dengan istri secara lembut. Pria bisa menjadi seorang orator yang baik namun belum tentu ia dapat berkomunikasi dengan istri secara lembut. Mengapakah demikian? Pembahasan ini menjelaskan cara-cara agar suami belajar berkomunikasi secara lembut

Bertumbuh Bersama II

Pertumbuhan bukan hanya merujuk kepada pertambahan ukuran dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan juga mengacu kepada pergantian yang baru menggantikan yang lama. Pertumbuhan bukan saja merupakan pertanda adanya kehidupan; pertumbuhan juga merupakan pertanda adanya kesehatan. Relasi nikah pun seharusnya mengalami pertumbuhan di mana yang tadinya kecil menjadi besar dan di mana yang lama digantikan oleh yang baru. Berikut akan diuraikan hal-hal apa saja dalam pernikahan yang seyogianya mengalami pertumbuh

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi