Pendidikan Seks dalam Keluarga

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T397A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Seks adalah suatu hal yang lebih sering memenuhi pikiran anak remaja. Seperti hal-hal yang lain seks juga sangat penting untuk dibicarakan pada anak-anak kita. Supaya anak-anak mempunyai gambaran yang jelas tentang seks.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Seks sebetulnya hal yang paling banyak memenuhi pikiran anak-anak remaja. Namun hal ini justru enggan untuk dibicarakan. Pendidikan seks bukanlah sebagai suatu pendidikan formal. Seks kita ajarkan secara berkelanjutan, bertahap dan informal kepada anak-anak kita. Seks di sini bukan saja yang berkaitan dengan moralitas meskipun itu adalah bagian yang penting yang harus kita bicarakan pada anak kita. Tetapi orang tua juga perlu membicarakan aspek fisik atau aspek seksual dari seks itu, jadi anak-anak mempunyai gambaran yang jelas tentang apa itu yang dimaksud dengan seks dan tentang kapan seks itu boleh dinikmati dan siapa yang boleh menikmatinya. Bagi remaja, hal seksual itu bukan saja menjadi hal yang bersifat kognitif, bersifat rasional yang harus dia ketahui, tapi hal itu benar-benar mulai mempengaruhi kehidupan dia secara menyeluruh. Dan keinginan-keinginan untuk dekat dengan seseorang secara fisik itu mulai ada pada anak-anak remaja, jadi kita sebagai orangtua harus secara proaktif mengambil inisiatif.

Kenapa di rumah kita perlu mengajarkan seks secara keseluruhan? Sebab seks bukan saja perkara fisik atau anatomis tapi seks menyangkut emosi, menyangkut yang terutama kerohanian sebab seks itu adalah salah satu perbuatan fisik yang disoroti Tuhan dan diatur oleh Tuhan secara langsung, maksudnya diikat oleh kaidah rohani.

Dunia cenderung mengajarkan seks adalah sebatas masalah fisik, pemuasan kebutuhan fisik dan kalaupun dikaitkan dengan yang lebih bersifat rohani dunia cenderung memberikan gambaran bahwa :

  1. Seks adalah untuk orang yang saling menyukai, saling mencintai. Dengan kata lain seks itu makin hari makin dilepaskan dari beberapa cengkeraman yang seharusnya mengatur dan melindungi seks ini. Yaitu seks makin hari makin dilepaskan dari lembaga pernikahan.

  2. Seks makin hari makin dilepaskan dari lembaga komitmen.

Peran orang tua terbesar adalah menekankan bahwa seks bukanlah semata-mata masalah kebutuhan fisik atau masalah saling mencintai. Jauh lebih agung dan lebih berat dari itu ada masalah komitmen, adalah masalah institusi pernikahan yang diakui masyarakat dan yang paling penting adalah diatur oleh Tuhan sendri. Sewaktu tidak dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan itu menjadi dosa.

Dampak jika orangtua tidak mengajarkan pendidikan seks kepada anak sbb:

  1. Anak akan mendapatkan informasi dari teman-temannya, dari buku, dari film dan kemungkinan besar mereka tidak mendapatkan gambar menyeluruh mengenai seks itu. Dan bahwa penekanannya seks pada sesuatu yang nikmat belaka tidak ada lagi bobot moral, bobot pernikahan, dan komitmen di dalamnya.