Jangan Mengabaikan Kasih

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T244B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kasih tidak selalu hidup. Sama seperti tumbuhan, kasih pun perlu siraman dan pupuk secara teratur sebab tanpa itu, pada akhirnya kasih menjadi monumen peringatan belaka - bahwa si suatu waktu dulu, kita pernah mengasihinya. Sayangnya, kendati kita telah mengetahui semua ini, kerap kita melalaikannya. Mengapakah kita cenderung melalaikannya?

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kasih tidak selalu hidup. Sama seperti tumbuhan, kasih pun perlu siraman dan pupuk secara teratur sebab tanpa itu, pada akhirnya kasih menjadi monumen peringatan belaka - bahwa si suatu waktu dulu, kita pernah mengasihinya. Sayangnya, kendati kita telah mengetahui semua ini, kerap kita melalaikannya. Mengapakah kita cenderung melalaikannya?

§Kita beranggapan sudah seharusnya ia mengerti bahwa kita sibuk dan tidak bisa lagi memberi perhatian itu kepadanya. Kita berkata bahwa terpentng adalah ia tahu kita tetap mengasihinya. Masalahnya adalah kita harus menunjukkan kasih dalam bentuk waktu dan perhatian sebab tanpa itu, kasih tak dapat dirasakan secara konkret.

§Kita beranggapan bahwa setelah manikah kasih itu tidak lagi harus diperlihatkan apalagi diperjuangkan. Kita berasumsi, sekali roda kasih berputar maka selamanya ia akan berputar. Pemahaman ini keliru sebab pada kenyataanya kebutuhan kasih tidak terpenuhi sekali untuk selamanya. Sama seperti kebutuhan lainnya seperti makan dan minum, kita pun terus membutuhkan kasih sepanjang hidup. Jadi, kasih harus dikonkretkan dalam tindakan nyata dan terus disampaikan hari lepas hari.

§Kita beranggapan bahwa setelah mempunyai anak, fokus perhatian kita seyogianyalah beralih kepada anak. Jadi, anaklah yang seharusnya menjadi sasaran kasih, bukan lagi pasangan. kita pun menuntut pasangan untuk tidak lagi mengharapkan pemenuhan kasih sebab bukankah sekarang kita berdua seharusnya memberi perhatian penuh hanya kepada anak? Pandangan ini keliru sebab kasih kepada anak tidak boleh menggantikan kasih kepada pasangan. kendati pembagian waktu akan berkurang namun intensitas atau kualitas mestilah sama, kalau bukan malah bertambah. Jadi, tetap sediakan waktu bersama dan sewaktu bersamanya, berilah diri yang terbaik dan perhatian tak terbagi.

§Kita beranggapan bahwa kasih paling suci adalah kasih kepada Tuhan, jadi, sudah seharunyalah kita makin mengasihi Tuhan dan tidak lagi menitikberatkan kasih di antara kita. Kadang kita berpikir bahwa kita tidak boleh mengasihi pasangan sebesar dulu oleh karena itu sama dengan memberhalakan pasangan. pemikiran ini keliru sebab Allah justru bersukacita melihat kita saling mengasihi. Yang dikehendaki Allah supaya kita tetap mengutamakan-NYa dan bersyukur atas kasih yang dapat kita cicipi bersama.

Firman Tuhan :

"Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga." (Korintus 9:6)